Home > Berita > Riau

Tiga Hari Gagal Transaksi, Bank Riau Kepri Diisukan Bangkrut, Ini Jawaban Manajemen

Tiga Hari Gagal Transaksi, Bank Riau Kepri Diisukan Bangkrut, Ini Jawaban Manajemen

Ilustrasi.

Selasa, 15 April 2014 18:25 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Kinerja bank pelat merah, Bank Riau Kepri, benar-benar anjlok. Pasalnya sudah tiga hari sejak Sabtu (12/4/2014) hingga Senin (14/4/2014) terjadi gagal transaksi baik melalui anjungan tunai mandiri maupun kantor unit. Isu yang berkembang, bank ini bangkrut karena KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) yang terlalu tinggi dalam sistem kekaryawanan.

Desi, warga Pekanbaru, Selasa (15/4/2014) mengatakan, dirinya sudah berkali-kali mencoba mengirim uang untuk anaknya melalui ATM Bank Riau Kepri, namun selalu gagal.

''Saya berkali-kali mencoba juga tak berhasil pak. Kata petugas memang lagi rusak. Dan itu bukan hanya di ATM tapi juga di kantor,'' katanya, dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

Menurut Desi, kejadian gagal transaksi di Bank Riau Kepri, bukan sekali ini saja terjadi, tapi sudah sering. ''Ini mungkin karena sistem penerimaan karyawannya KKN pak, yang bekerja disini titipan semua, itu kata orang-orang, umumnya yang bekerja keluarga pejabat, jadi bank ini untuk memperkaya mereka saja. Pelayanan terlupakan,'' sungutnya.

Cerita tentang KKN besar-besaran di tubuh Bank Riau Kepri ternyata bukan cerita kosong. Beberapa lulusan Universitas Riau kepada GoRiau.com juga mengakui hal yang sama. ''Melamar di Bank Riau Kepri cuma menghabiskan waktu jika tak ada rekomendasi pejabat. Jadi wajar saja bank itu bangkrut,'' gerutu Geri, Selasa (15/4/2014).

Sementara itu, Humas Bank Riau Kepri, Wahyudi membantah isu yang berkembang. Menurutnya, gagal transaksi terjadi karena ada perbaikan sistem.

''Kita sedang melakukan perbaikan sistem untuk penambahan kapasitas. Tujuannya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah,'' ujar Wahyudi, Selasa (15/4/2014).

Peningkatan kualitas sistem ini dilakukan pada hari libur yakni Sabtu hingga Senin atau tiga hari. ''Tapi mulai jam 11 siang ini sudah bisa transaksi baik di ATM maupun kantor,'' ujarnya.

Sementara itu anggota Komisi B DPRD Riau, H Mansyur HS saat dimintai komentarnya mengatakan, pihaknya belum menerima laporan terakhir dari Bank Riau Kepri tentang perkembangan usahanya. Menurutnya, pihaknya akan segera meminta laporan Bank Riau Kepri untuk perkembangan usahanya termasuk masalah gagal transaksi.

''Kita tak tahu, apa karena mereka harus bayar menara Bank Riau Kepri senilai Rp 218 miliar sehingga terjadi ketidakseimbangan neraca keuangan atau masalah lain. Karena itu secepatnya akan kita mintai laporan mereka,'' ujar politisi PKS ini.

Menurutnya, Bank Riau Kepri dalam istilah kesehatan perlu medical check-up atau pemeriksaan menyeluruh. ''Termasuk rekrutmen karyawan yang sudah jadi pembicaraan umum antara lain isunya banyak anak dan keluarga pejabat, serta rendahnya pengembangan usaha,'' jelasnya.

Menurutnya, meski Bank Riau Kepri dalam laporan terakhirnya masuk kategori sehat, namun bank ini gagal menjadi katalisator perekenomian daerah karena agent pembangunan justru diambil alih bank-bank nasional dan bank daerah lain yang melakukan ekspansi usaha ke Riau.

''Memang sebagai benteng perekonomian daerah, Bank Riau Kepri bisa dikatakan gagal. Banyak bank daerah lain masuk ke Riau seperti Bank DKI, Bank Jabar Banten, Bank Nagari, Bank Sumsel dan lain-lain. Artinya, banyak pasar keuangan yang terbuka karena Bank Riau Kepri gagal memanfaatkannya,'' ujarnya.

Seharusnya, tambahnya, sebagai bank lokal Riau, Bank Riau Kepri tidak hanya bisa bertahan. ''Dalam sepakbola, pertahanan terbaik itu menyerang, jadi kalau Bank Riau Kepri mau berkembang, juga harus melakukan ekspansi, dan untuk itu perlu SDM yang memadai,'' tandasnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Riau, Umum, Pemerintahan
wwwwww