Menyingkap Keberadaan SMKN 1 Banlak Bengkalis; Satu Asa Satu Cita

TANJUNGLEBAN, POTRETNEWS.com — Sebuah donat berbentuk bulat, koci dibungkus daun pisang gaya Piramida, dan pau bagai bukit dalam piring kaca tak tembus pandang dipindahkan seseorang ke depan wartawan media ini yang tengah duduk di pasangan meja kursi, Rabu (28/2/2024) menjelang jam tiga petang.

Hadir menyambangi tempat ini, bagi jurnalis bukan untuk menikmati tiga kueh tadi, ianya lebih kepada ”Bayo Utang” atas sebuah informasi yang didapatkan dari Wandi yang masih ada pertalian darah dengan jurnalis yang mengabarkan hadirnya sebuah sekolah Vokasi di Desa Tanjungbeban, Kecamatan Bandarlaksamana (Banlak) Kabupaten Bengkalis Riau.

"SMKN 1 Bandar Laksamana mulai menerima siswa baru Tahun Ajaran 2023/2024 sejak Juli 2023 kemarin," cerita Wandi mengawali pertemuan di ruang kantor dengan memanfaatkan satu Ruang Kegiatan Belajar (RKB) Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliyah (MDTA) Miftahul Ulum Desa Tanjungleban.

RKB yang menghadap ke arah Timur ini terlihat dijadikan ruang kepala sekolah dan majelis guru. Sementara dua RKB yang merupakan bagian 1 unit bangunan MDTA tadi menjadi tempat menimba ilmu, mengeksplorasi potensi, dan menggapai cita bagi 12 orang siswa Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) di ruang tengah dan 8 siswa Jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM) pula di ruang yang berjarak sekitar 50 meter dari Jalan Lintas Pakning-Dumai.

Satu unit mesin menempel pada rangka sebuah sepeda motor terlihat di ruang yang masuk lewat Jurusan TKJ ini dan 1 unit sepeda motor Honda baru dari BLK (Balai Latihan Kerja) pula menjadi alat perlengkapan praktek termasuk juga set kunci diperuntukkan bagi 8 siswa tadi.

Untuk melahirkan generasi Vokasi, 13 orang guru honorer Provinsi Riau dan 6 tenaga pendidik (tendik) penuh semangat mendidik generasi muda tadi meskipun menurut Wandi mereka belum gajian sejak enam bulan terakhir.

Para guru di sekolah yang awalnya dipimpin Plt Zulfikar sekarang change/pindah ke SMKN 1 Mandau tempat tugas Zamrudi sebelumnya, merupakan alumni Universitas Riau (Unri), Universitas Islam Riau (UIR), Universitas Islam Negeri (UIN) Pekanbaru, dan Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) dengan ijazah pada umumnya S-1 dari berbagai jurusan.

Ada hal positif yang muncul setelah izin masuk ke 2 RKB diberikan Zamrudi SPd MPdT yang TMT (Terhitung Mulai Tanggal) 6 Oktober 2023 dipercaya menjadi Kepala Sekolah ini kepada jurnalis.

Meskipun baru ketemu, mayoritas 21 pelajar diatas menyapa dengan berbagai gaya, ada yang mengernyitkan alis, ada memberikan senyum ikhlas yang tentunya menjadi penyemangat bagi wartawan yang penat menempuh jarak Bengkalis-Tanjungleban tanpa beban.

Saat wawancara, Zamrudi mengaku kendala yang mereka hadapi tentu banyak karena sekolah ini baru. ”Secara pokoknya kendala pertama kalau kita ingin mewujudkan satu sekolah Vokasi, sekolah keterampilan yang berkualitas, karena ini sekolah baru kami belum memiliki gedung yang tetap, kami masih menumpang di MDTA (Miftahul Ulum) dan Alhamdulillah, masyarakat di sini juga membantu termasuk juga pengurus MDTA bersedia meminjamkan gedung mereka ke kami," jawab Zamrudi yang duduk di sisi kiri wartawan media ini.

Kedua, lanjut Zamrudi, dari segi tenaga pendidik karena semuanya baru, sekolah baru, tenaga pendidiknya juga rata-rata baru semua tentu belum memiliki pengalaman (mengajar/mendidik) yang memadai.

Ke depannya tentu seiring berjalannya waktu kita mengharapkan adanya bangunan yang memadai, ada bengkel-bengkel, labor-labor untuk melatih keterampilan siswa kita sehingga nanti akan melahirkan siswa yang memang dibutuhkan untuk industri yang banyak terdapat di sekitar perbatasan Dumai dan Bengkalis ini.

”Kita tahu Dumai adalah kota industri, kita berharap peluang-peluang mendapatkan pekerjaan di bidang industri ini bisa diisi oleh anak-anak kita di sini," harapnya juga dari segi guru tentu harus ada program peningkatan kompetisi yang mungkin standar-standar operasional untuk menjadi seorang guru SMK ini perlu dipelajari lebih lanjut ditambah lagi sekolah SMK di wilayah ini merupakan sesuatu hal yang baru.

Saat ditanyakan keberhasilannya kala bertugas di SMKN 1 Mandau untuk dapat diterapkan di SMKN 1 Bandarlaksamana, Zamrudi yang hampir 20an tahun telah menjadi guru ini menjawab, "Banyak hal yang ingin dikembangkan di sekolah ini, karena kendala yang disebutkan diatas untuk mengembangkannya butuh sarana dan fasilitas serta sumber daya yang lainnya. Tapi sekarang belum kita dapat, kita harus menunggu dan bersabar sehingga nanti kita bisa mewujudkan pengembangan sekolah ini.”

Diutarakan Zamrudi, sebagai sekolah yang ingin punya ikon khusus, beliau dan keluarga besar SMKN 1 Bandarlaksamana mungkin bisa mengembangkan program-program keahlian yang menjadi favorit bagi masyarakat, tapi sejauh ini belum melihat satu program keahlian yang betul-betul bisa dimunculkan.

Sekarang masih tahap mempelajari kecenderungan masyarakat atau bakat siswanya di mana. Bisa saja nanti di satu bidang kompetisi keahlian itu jadi minat anak-anak di sini, itulah yang akan dikembangkan. Belum ada pemetaan ke arah potensi ini, dirinya menuju ke arah itu, melihat kecenderungan masyarakat itu pada bidang kompetisi atau program keahlian yang mana.

”Alhamdulillah, siswa di sini memiliki motivasi yang sangat luar biasa sebagai tanda bagi kami bahwa memang masyarakat di sini dan siswa memang merindukan adanya sekolah Vokasi, sekolah yang mendidik, melatih keterampilan, sehingga setelah mereka tamat, bisa disalurkan, bisa dikembangkan, atau bisa diserap di daerah-daerah industri seperti Bengkalis atau di Duri sebagaimana kita ketahui Provinsi Riau adalah provinsi industri. Kita ingin mengambil kesempatan ini sehingga harapan masyarakat, lulusan-lulusan SMKN 1 Bandarlaksamana ini bisa diserap di industri," pungkas Zamrudi.

"Kami ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Desa Tanjungleban, kepada tokoh masyarakat, kepada para inisiator-inisiator yang telah bekerja keras bersusah payah mendirikan membangun SMKN 1 Bandarlaksamana sehingga sekolah ini bisa berjalan seperti sekarang ini walaupun masih dalam proses pengembangan. Mudah-mudahan apa yang dilakukan mendapat satu amalan jariyah bagi mereka semua," ucap berangkai doa Kepala SMKN 1 Bandar Laksamana, Zamrudi di akhir wawancara.

Sementara itu, Fitri Rahmawati seorang siswi Jurusan TKJ yang tengah belajar dan diijinkan untuk diwawancarai, mengungkapkan syukur, "Saya sangat senang adanya SMKN 1 Bandar Laksamana ini karena kalau sekolah jauh dari rumah, kita kasihan kepada orang tua yang telah membiayai untuk transportasi dan lain sebagainya. Dengan adanya sekolah ini sudah mempermudah dalam bidang pendidikan yang ada di desa ini dan bisa memajukan Desa ini kedepannya," jawab anak pertama dari dua bersaudara pasangan Kuswara dan Suryani ini.

Saat ditanyakan cita-citanya, alumni SMPN 3 Bandarlaksamana dan alumni SDN 7 Bandarlaksamana dengan mantap menjawab ingin menjadi pengusaha. "Insya Allah melanjutkan pendidikan ke Jurusan RPL (Rangkaian Perangkat Lunak) di Polbeng Bengkalis atau ke Unri," ucap remaja yang terkesan cerdas dan pintar ini.

Meskipun usianya belum sampai setahun sejak Juli 2023 kemarin, SMKN 1 Bandarlaksamana yang melaksanakan pendidikan full day ini keberadaannya telah berhasil mengambil perhatian mendapatkan kesepakatan, Pemerintah Desa (Pemdes) Tanjungleban pun menghibahkan, menyediakan lahan sekitar 3 hektar sebagai lokasi sekolah yang berada di perbatasan Kabupaten Bengkalis-Kota Dumai ini.

Wandi bersama guru-guru dan kepala sekolah yang tengah memikirkan perlengkapan syarat perpanjangan kontrak berupa Surat Keterangan Tidak Terlibat Narkoba di RSUD Bengkalis dengan jarak tempuh berjam-jam, sebagai salah seorang tokoh yang menggagas, inisiator sekolah ini dalam wajah lelah, tetap Lillah atas perjuangannya bersama sejawat, masyarakat, dan pihak terkait atas Satu Asa Satu Cita tadi.***

KETERANGAN GAMBAR:
1. (Atas) Siswa Jurusan TKJ. (Bawah) Siswa Jurusan TSM, Rabu (28/02/2024).
2. Kepala SMKN 1 Bandarlaksamana Zamrudi bersama seorang Tendik, Rabu (28/02/2024).