Ini Aspirasi yang Mengemuka saat Reses Anggota DPRD Bengkalis H Arianto bersama Konstituen

Ini Aspirasi yang Mengemuka saat Reses Anggota DPRD Bengkalis H Arianto bersama Konstituen
Kamis, 08 Februari 2024 19:10 WIB
Junaidi Usman
BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Serap aspirasi masyarakat yang jadi konstituennya, Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau Drs H Arianto MP melakukan reses di Desa Pangkalanbatang Barat, Bengkalis Riau, Rabu (7/2/2024) petang. Reses dipandu Muhammad Faisa Syuhada pelajar sebuah SLTA di Bengkalis ini berjalan dengan lancar.

"Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah Swt, reses hari ini sebenarnya bukan yang pertama, sudah beberapa kali saya laksanakan di Desa Pangkalanbatang Barat dan saya juga sudah merealisasi beberapa program yang diusulkan selama ini dan hari ini pun kita mencoba untuk menerima informasi, aspirasi usulan yang mungkin menjadi sebuah program nantinya yang akan kita bahas kedepan, bukan untuk hari ini tapi untuk tahun 2025," kata H Arianto kepada potretnews.com, Rabu (7/2/2024) setelah selesainya acara.

Lebih lanjut, mantan Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Plt sekda) ini mengatakan, apa yang disampaikan warga menjadi sebuah catatan bagi dirinya untuk bisa diprogramkan ke depan, agar bagaimana usulan ini bisa kita bangun di kemudian hari. Saat ditanyakan titik lokasi pembangunan jembatan Pulau Bengkalis ke Pulau Sumatera, H Arianto mengaku, pertemuan terakhir dirinya dengan Biro Pemerintahan yang membicarakan tentang jembatan ini belum mengetahui titik lokasinya.

”Kalau hari ini dikatakan titik itu ada di Pangkalanbatang Barat, itu merupakan sebuah keberkahan bagi masyarakat karena ini akan membuat peluang dari sisi ekonomi, masyarakat akan mendapatkan peluang ini bisa berjualan walaupun kecil-kecilan dan bersifat mikro. Ini saya lihat waktu saya pergi ke jembatan Suramadu. Di ujung dan di pangkal jembatan ini masyarakat desa berjualan, apa lagi jembatan yang akan dibangun di sini merupakan terpanjang di Indonesia. Ketika masyarakat menyeberang, berhenti di ujung jembatan, mungkin minum air kelapa, makan kue walaupun jualan kecil-kecilan tapi itu keberkahan bagi masyarakat. Nah, kita berharap masyarakat siap untuk menerima ini. Yang kedua, masyarakat jaga lahannya, jangan ndak diberi (dijual) ke orang lain. Kalaupun ada pergantian, itu keberkahan bagi masyarakat juga. Saya berharap jagalah yang ada di desa ini," harap Arianto.

Sebelumnya, pada sesi tanya jawab saat reses berlangsung, disampaikan seorang undangan akan aspirasi warga atas penilaiannya di lapangan. Di antara usulan dimaksud adalah : 1. Kursus untuk warga dalam usia pra kerja contohnya kursus perbengkelan, montir dan lainnya. 2. Kerajinan tangan dengan memanfaatkan akar-akar kayu yang hanyut di laut. 3. Pemanfaatan limbah botol plastik menjadi benda yang bernilai ekonomis.

Menanggapi hal ini, Arianto mencontohkan batok atau tempurung kelapa yang kemarin dibuang, hari ini sudah tidak bisa diminta lagi.

”Ini dikumpulkan oleh penjual santan sebanyak mungkin dan nanti ada yang ngambil untuk dijadikan briket. Berkaitan dengan buah Tematu tadi, bisa dibuat pelindung panas atau tirai yang biasanya dari buluh. Pelepah Nipah ini tidak dibeli karena potensi itu ada di daerah kita kenapa tidak dimanfaatkan. Hal-hal beginilah yang harus kita pandang ke depan agar masyarakat secara ekonomi mereka sudah punya itu, hanya tinggal pengolahan saja lagi. Dan tanpa modal, modalnya hanya pelatihan bagi masyarakat, bagi anak-anak putus sekolah, setelah dilatih, balik ke daerahnya dengan dibekali alat-alat yang mereka butuhkan," imbuh Arianto.

Seorang undangan lain pula mengusulkan peremajaan kebun karet masyarakat atau replanting. Dari 150 undangan yang diberikan, yang hadir lebih dari itu, tak kurang 200-an warga hadir di tempat reses dan serap aspirasi H Arianto tahun 2024.***

wwwwww