Golkar Targetkan Jadi Pemenang Pemilu 2024, Ingin Ulangi Kesuksesan di 2004

PEMATANGSIANTAR, POTRETNEWS.com — Partai Golkar bertekad memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sekaligus mengulang kejayaan mereka di Pemilu 2004. Saat itu, Golkar berhasil menempatkan diri di peringkat pertama perolehan suara. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar/Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan hal itu menjawab potretnews.com yang mewawancarainya Sabtu (10/6/2023) malam di Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut).

Tokoh muda dengan nama panggilan akrab Doli itu mengemukakan, Partai Golkar meyakinkan diri mampu menjadi peraih suara terbanyak dalam pesta demokrasi lima tahunan sekali pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Sebagaimana diketahui pascareformasi, imbuh Doli, Golkar selalu berhasil masuk dalam 3 besar partai dengan raihan suara terbanyak se-Indonesia di setiap pemilu diadakan. Partai berlambang pohon beringin itu selalu bertengger di urutan ke-2 setelah PDIP.

”Kita enggak pernah lepas dari nomor 2 setiap iven pemilu. Tentu kita juga punya target yang optimistik. Kita bertekad bahwa ini kan tahun 2024 itu 20 tahun setelah kami menang terakhir kali di Pemilu 2004 sebagai partai peraih suara terbanyak urutan pertama. Jadi, konsolidasi yang dilakukan sudah dimulai dari Munas Partai Golkar 2019 sebetulnya. Ditambah lagi, kita kan sekarang sudah sudah menetapkan bahwa kita punya calon presiden, namanya Pak Airlangga Hartarto,” ucap Doli yang juga Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) khusus kepada potretnews.com.

Lebih lanjut dikatakan Doli, bahwa Golkar juga sudah menyiapkan konsolidasi partai mulai dari pusat hingga desa/kelurahan. ”Kami mulai dari konsolidasi organisasi dengan melengkapi struktur partai sampai ke tingkat dusun. Kemudian ada pembentukan pokar (kelompok kader) di tingkat dusun minimal sepuluh orang," imbuhnya.

Dijelaskan Doli, pokar merupakan salah satu instrumen dan program Partai Golkar yang kini mulai diaktifkan kembali, mengingat program pokar sempat mewarnai masa keemasan Golkar dalam kurun waktu 30 tahun lebih pada era orde baru.

”Itu istilah lama Partai Golkar dulu, waktu partai kita berkuasa selama 30 tahun. Pokar itu sebetulnya yang menjadi motor penggerak di akar rumput bertemu masyarakat," jelas pria yang pernah menjabat Ketua Umum DPP KNPI periode 2008-2011 itu.

Doli juga mengatakan, Partai Golkar juga akan segera membentuk Badan Saksi Nasional Partai Golkar di tingkat TPS (tempat pemungutan suara). Lembaga itu nantinya akan diisi sebanyak 10 orang kader Partai Golkar yang ditempatkan di TPS yang mana salah satu di antara 10 orang itu akan menjadi saksi atau perwakilan di dalam TPS.

Seleksi Bakal Calon Legislatif (Bacaleg)
Pada bagian lain Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengungkapkan, Partai Golkar sebelumnya telah melakukan penyeleksian bacaleg potensial yang akan maju di Pemilu 2024 selama dua tahun terakhir ini. Ditambahkannya, proses seleksi itu dilakukan dengan ketat dan memakan waktu panjang. Adapun target Golkar sendiri pada pemilu yang akan datang adalah 20 persen dari total 100 persen parliamentary threshold (PT).

Ketika ditanya mengenai keterwakilan perempuan di legislatif khususnya di Golkar sendiri, dia menjelaskan bahwa itu sesuai dengan amanat Undang-undang. Partai Golkar adalah partai yang sangat taat terhadap peraturan perundang-undangan.

”Itu kan amanat Undang-undang ya, kita Partai Golkar ini partai yang taat terhadap peraturan perundang-undangan. Kita selalu memperhatikan, dan alhamdulillah sekarang kalau kita hitung bakal caleg kita (keterwakilan perempuan) itu sudah 33,96 persen," ujar Ahmad Doli Kurnia Tandjung.

Di akhir wawancara, potretnews.com sempat menanyakan harapan dan penilaian tentang penyelenggaraan Pemilu 2024 yang akan datang. Doli berharap Pemilu 2024 akan menjadi semakin baik dan lebih berkualitas dari pemilu-pemilu sebelumnya.

”Partai Golkar juga berkomitmen untuk menjaga pesta demokrasi lima tahunan sekali itu berlangsung, apalagi saya kan Ketua Komisi II yang memang mengurusi politik dan pemerintahan dalam negeri, yang kemudian mitranya adalah penyelenggara pemilu, tentu saya diinstruksikan oleh partai untuk mengawal pemilu ini supaya berjalan dengan baik,” pungkasnya.***