Home > Berita > Umum

30 Tahun Terlantar di Sumut karena Ingin Pergi Mencari Nafkah ke Malaysia, Kakek Asal Jatim akan Dipulangkan

30 Tahun Terlantar di Sumut karena Ingin Pergi Mencari Nafkah ke Malaysia, Kakek Asal Jatim akan Dipulangkan

Kapolres Labuhanbatu AKBP Anhar Arlia Rangkuti menjemput kakek Muhadi dari desa Aek Korsik, Aek Kuo Labura. Foto: Ahmad Fauzi Manik/detikSumut

Minggu, 26 Juni 2022 08:06 WIB

TULUNGAGUNG, POTRETNEWS.com — Terlantar di Sumatra Utara (Sumut) selama 30 tahun atau sejak 1992, seorang kakek bernama Muhadi (72), asal Tulungagung, Jawa Timur (Jatim) akan dipulangkan ke kampong halamannya. Dia terpisah dari keluarganya saat ingin pergi mencari nafkah ke Malaysia.

Niat pergi ke negeri jiran dilakukan Muhadi dengan jalur ilegal dari perairan Sumatera. Namun, setibanya di Sumatera, Muhadi malah ditipu oleh sejumlah orang yang mengajaknya dan meninggalkannya Tanjung Balai.

Sejak saat itu, Muhadi tidak pulang ke Jatim. Karena Muhadi tidak tahu bagaimana caranya pulang. Tiga puluh tahun Muhadi menjalani hidupnya dengan mencari nafkah seadanya.

Memenuhi kebutuhan dengan bekerja serabutan. Hingga akhirnya, salah seorang personel polisi di Labuhanbatu bernama Aiptu Haris Fadillah mengetahui kabar tentang Muhadi.

Aiptu Haris Fadillah mengatakan dia mengetahui kisah kakek ini dari salah seorang kenalannya, yang bekerja di perkebunan tempat kakek Muhadi berada. Awalnya kenalannya ini merasa iba melihat kakek Muhadi, yang hidup sebatang kara di sebuah gubuk sederhana.

Jadi kawan saya ini bertanya ke kakek itu tentang asal-usul nya, dan segala macamnya. Lalu diceritakan lah oleh kakek itu, yang kemudian diteruskan kepada saya," kata Haris.

Mendengar cerita itu, Haris pun kemudian mencoba menghubungi temannya sesama Polisi di Tulungagung. Temannya ini kemudian menyambungkan Haris dengan Bhabinkamtibmas yang bertugas di desa yang disebutkan kakek tersebut.

Muhadi dijemput langsung oleh Kapolres Labuhanbatu, AKBP Anhar Arlia Rangkuti. Baca halaman selanjutnya:

Dari informasi Haris, Bhabinkamtibmas itu berhasil menemukan salah satu anak kakek Muhadi. Yang kemudian dihubungi Haris, untuk memastikan kebenaran pengakuan kakek Muhadi.

"Setelah yakin pengakuan kakek itu benar, saya minta kawan saya itu untuk ke rumah bersama kakek itu. Terus saya sambungkan video call ke anaknya, dan setelah melihat itu saya semakin yakin bahwa mereka memang terpisah," ungkapnya, dilansir potretnews.com dari detikcom.

Selanjutnya Haris melaporkan terkiat peristiwa tersebut kepada Kapolres Labuhanbatu AKBP Anhar Arlia Rangkuti. Mendapat laporan dari Haris, Kapolres Labuhanbatu, AKBP Anhar Arlia Rangkuti langsung menjemput Muhadi dari desa Aek Korsik, Aek Kuo, Labuhanbatu Utara.

"Jadi beliau ini sampai di Labuhanbatu karena ingin bekerja di Malaysia, namun dia ditinggal oleh teman-temannya, sehingga tidak tahu cara pulang sampai 30 tahun," kata Anhar, Sabtu (25/6/2022).

Anhar menawarkan untuk membiayainya Muhadi pulang ke Jatim. Saat ini Muhadi tinggal di rumah dinas Kapolres Labuhan Batu menunggu jadwal kepulangan ke Jatim. Muhadi direncanakan akan pulang ke Jatim menggunakan pesawat Selasa (28/6/2022).

"Perjalanannya pulang ke Jatim akan didampingi oleh seorang personil Labuhanbatu. Tadi disana kita terpaksa menunggu beberapa jam, karena mencari KTP nya, sebagai syarat untuk terbang (naik pesawat). Beruntung setelah dibantu berbagai pihak kita bisa dapatkan nomor NIK nya," jelas Anhar. ***

Editor:
Wahyu Abdillah

Kategori : Umum
wwwwww