Home > Berita > Umum

Begini Proses Pengerjaan Menara Colok Bengkalis Desa Pangkalanbatang Barat dan Pangkalanbatang

Begini Proses Pengerjaan Menara Colok Bengkalis Desa Pangkalanbatang Barat dan Pangkalanbatang

Menara Lampu Colok Dusun Kampung Parit (atas) dan menara Dusun Kematang/ Karya Bakti Desa Pangkalan Batang Barat (bawah), Ahad (23/04/2022) petang.

Senin, 25 April 2022 06:22 WIB
Junaidi Usman

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Mengenal Lampu Colok Bengkalis, banyak cerita yang tersimpan, banyak kenang yang mengalir, banyak rindu yang hadir.

Tahun 1443 Hijriyah bersamaan tahun 2022 ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) kembali menaja Festival Lampu Colok Bengkalis.

Tulisan berikut ini adalah hasil pantauan langsung di lapangan, bagaimana perjalanan dan proses pengerjaan Menara Lampu Colok Bengkalis yang telah ditetapkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI pada Desember 2021 kemarin sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) setelah melalui proses penilaian Tim Ahli kementerian ini.

Setelah Covid-19 dinyatakan mulai sirna, geliat warga di kabupaten yang berjuluk Negeri Junjungan untuk ikut dalam even ini semakin menjadi. Di Kelapapati Tengah meskipun tidak mengikuti fertifal di atas, namun terlihat 2 titik spot foto disiapkan warga, insan penuh kreativitas sebagai sumbangan bagi pengunjung yang ingin menerima sedekah tempat mengabasikan bahagia di bulan puasa kali ini.

Begitu juga, Dusun Pelimau Desa Sebauk melakukan hal yang sama. Satu spot foto terlihat beberapa hari lalu telah hampir 99% siap mereka bangun dengan rupa nan anggun, kelak pengunjung akan memanfaatkannya untuk foto bersama keluarga, sahabat karib dan lainnya.

Di Desa Pangkalan Batang Barat dan Desa Pangkalan Batang ada 2 Menara Lampu Colok yang akan ikut berkompetisi yang hingga saat ini masih dalam proses pengerjaan.

Proses pengerjaan menara Dusun Kampung Parit Desa Pangkalan Batang, selain mendapatkan suplai dana dari desa sebesar 15 juta rupiah, juga terkumpul sumbangan donatur warga dusun ini yang berada di luar daerah sekitar lebih 3 jutaan rupiah. Dana dari donatur terus bertambah sebab kondisi ekonomi pemberi sumbangan yang belum mengizinkan untuk mentransfer lebih awal.

Dalam pengerjaan menara, diawali dengan mencari kayu steling ke hutan sekitar dusun yang dipimpin Rusli ini beberapa hari sebelum memasuki bulan Ramadhan kemarin. Selanjutnya, bakda Asar di petang hari menjelang waktu berbuka, para Pahlawan Pejuang Tradisi Lampu Colok dusun ini kembali melakukan kerja tanpa gaji dengan satu niat suci.

Pengerjaan menara dilanjutkan pada malam hari bakda Tarawih. Terlihat Mesri, Ketua RT bersama dua anaknya bekerja, ada Julhim seorang bapak bersama Dimas anaknya pula. Yang jelas, semua pekerjaan dilakukan sesuai kemampuan masing-masing. Ada yang memasang mal titiik api, membuat piting, memasang sumbu, memotong kaleng, mencari kayu, meminjam papan untuk lantai di dua tingkat menara atau menyiapkan kopi hangat maupun konsumsi ringan lainnya. Terlihat, 50 orang anggota kerja tergabung dalam WhatsApp Grup (WAG) CKP, Colok Kampung Parit tempat komando dan arahan diberikan Ade Desry Kurniawan, seorang anggota BPD memberikan arahan.

Di kelompok kerja dusun ini, juga ada cerita lain. Beberapa pekerja juga membantu kerja gotong royong memasang keramik Masjid Al Muhsinin. Selain itu, pernah siap Tarawih dilanjutkan membaca Yasin untuk obat Siti berusia 82 tahun seorang tetangga yang sakit karena usianya yang telah uzur. Siap membaca Yasin, pekerja tadi rapat di rumah Hidayat yang pernah mendampingi tim KPK, membahas kerja menyiapkan Menara Lampu Colok dan segala sesuatunya.

Bukan itu saja, beberapa anak muda usia sekolah dan mahasiswa, kala menjelang sahur, menaiki gerobak yang ditarik sepeda motor, memukul botol galon air mineral sambil mengucapkan kata "Sahur sahur...Sahur sahur" berulang-ulang, terdengar menggema di pagi buta.

Kini, selain keramik yang telah siap dipasang, jalan masuk berukuran lebih 4 meter panjang sekitar 20 meter pun telah selesai dikerjakan. Sementara kerja menegakkan steling colok yang akan dipaku ke tapak menara pula telah didirikan pada Ahad pagi tadi.

Wajah cerita para pejuang hadir mengambang tapi hanya seketika sebab keinginan menjadi juara pertama Festival Lampu Colok 2022 perlu mereka gesa mengingat waktu menyalakan 5.000an colok hanya tinggal lima hari.

Rahim seorang anggota, punya adab dan etika sebab kala malam dirinya yang pernah mewakili SLB Bengkalis bertanding di Cabang Olahraga Futsal di Pekanbaru perlu mendapatkan izin untuk bekerja di salah satu cafe di Capcin Jalan Jend Sudirman. 'hari minggu lh aku tlong e," tulis Rahim di WAG CKP, Ahad (24/04/2022) pukul 00.46 WIB.

Pada satu kesempatan di lokasi menara ini, wajah Roslan yang menangani gambar dan titik api steling menara yang masih berada di tanah, terlihat berat menanggung beban, memikirkan titik api di menara Colok Dusun Kampung karena dirinya dipercaya juga untuk melakukan kerja ini di Menara Colok Dusun Kematang/ Dusun Karya Bakti di desanya.

Bukan tanpa alasan kegelisahan Roslan maupun para pejuang lainnya, waktu semakin dekat, kerja masih banyak sedangkan cuaca terkadang hujan menghambat perjuangan mereka.

Untuk sebuah prestasi gemilang, jembatan di depan menara Colok Dusun Kematang/ Karya Bakti mengalami perubahan berulang-ulang demi hasil maksimal dan sinkron dengan menara yang tinggi menjulang.

"Assalamualaikum..siang ini jam 1:30 kite macak kayu utk lampu tetei..," tulis Muhammad Rahmad, yang pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, Ahad (24/04/2022) pukul 09.47 WIB di WAG Pekerjaan Colok 2022 dusun ini.

Anggota lain diantara 54 anggota WAG ini pula menuliskan kerisauan kapan bisa diisi air ke kolam di lokasi menara untuk dites apakah ada kebocoran atau tidak.

"Selasa klw tk ade halangan," tulis Dedy Asiadi, Ketua Umum Colok Desa Pangkalan Batang Barat yang saat ini Ketua BPD menjawab pertanyaan KR kapan menara ditegakkan, Ahad (24/04/2022).

Menyaksikan Menara Lampu Colok ini, mulai dari steling, gambar, jembatan spot foto, kolam air mancur, dan sebuah menara mini Ikatan Keluarga Besar Keturunan Datuk 50 Kesultanan Siak Sri Indrapura (IKBKD 50 KSSI) juga dibangun di sisi kanan menara induk sangat apik dan asri. Di belakang menara ini, beberapa pohon kelapa menjulang tinggi menjadi background sehingga makin berseri. Seri ini semakin lengkap, kala melewati desa ini, akan berhiaskan masing-masing 3 colok pada satu titik yang disusun bertingkat.

Sementara, di WAG Colok Dusun Sukajadi, Desa Pangkalan Batang dengan kekuatan anggota 43 orang, terlihat kabar, "Ngambek minyak dekat pln," tulis Suharyadi, pukul 12.43 tadi yang akan menjemput bantuan minyak bersama Muji untuk segera digunakan untuk merendam ribuan sumbu colok mereka.

Keistimewaan Menara Lampu Colok dusun ini adalah Taman Air Mancur yang didesain Amarullah yang mahir di bidang interior dan menjadi editing film Kompang Kampong yang dilombakan dalam Indonesian Short Film Festival (ISFF) tajaan SCTV pada 2015 silam. Sayangnya, andai saja kolam air di depan menara lebih lebar dan panjang dari ukuran menara, maka rangkaian api dari lima ribuan colok tadi membias di kolam tersebut, menjadi Menara Lampu Colok terbaik, target fotografer maupun media TV untuk diliput. Meskipun demikian, potensi dan kekuatan akan terus mereka lakukan atas sebuah keinginan tampil terbaik dalam lomba yang tahun ini juga diikuti warga Damon, warga Jalan Hang Tuah yang telah lama absen salah satunya menyiapkan spot foto menggunakan akar kayu berbentuk lingkaran.

Peraih juara 2 Festival Lampu Colok 2019 dan juara 3 pada 2021, pemuda Dusun Pahlawan dengan kekuatan anggota di WAG 23 orang akan menegakkan steling Colok ke menaranya pada bakda Asar petang ini. Sebuah video pendek dikirimkan Rezi pukul 14.25 WIB di WAG tadi terlihat beberapa anggota mengingat tali di steling dan persiapan menegak steling tengah dilakukan.

Kendala yang dihadapi Johandi, Ketua Menara Lampu Colok ini sama dengan kendala 3 menara di atas yaitu kekurangan dana. Di saat uang kas mereka nol rupiah, seorang utusan Bupati Bengkalis menyampaikan titipan sejuta rupiah diminta Usman honorer Dinas Perhubungan untuk diantar langsung ke lokasi menara agar bisa melihat kondisi di lapangan. Dari yang tersebut, dipesanlah 15 bungkus nasi goreng dengan bonus 2 bungkus diberikan nasi goreng Tiga Putri Jalan Tandun dan 3 gelas teh telur penguat semangat mereka.

Pukul 15.58 WIB, beberapa warga yang melewati depan menara dusun ini dipanggil untuk membantu menegakkan Menara Lampu Colok Dusun Pahlawan. Dan saat ini, menara telah menyatu dengan steling atas kerjasama yang ada baik sesama anggota maupun warga lainnya. ***

Kategori : Umum, Bengkalis
wwwwww