Home > Berita > Umum

Berwisata Religi ke Makam Syekh Abdurrahman Siddiq al-Banjari, Tuan Guru Sapat

Berwisata Religi ke Makam Syekh Abdurrahman Siddiq al-Banjari, Tuan Guru Sapat
Selasa, 19 April 2022 19:17 WIB

INHIL, POTRETNEWS.com — Di Indragiri Hilir terdapat sebuah destinasi wisata religi yang cukup populer yakni makan Syaikh Abdurrahman Siddiq al-Banjari, seorang mufti besar Kerajaan Indragiri di masa lalu. Makam ini terletak di Kampung Hidayat Sapat, Kecamatan Kualu Indragiri, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

Syekh Abdurrahman Siddiq al-Banjari merupakan seorang ulama karismatik yang lahir pada tahun 1867 M dan cukup dikenal di awal abad ke-20. Ulama yang sering dipanggil Tuan Guru Sapat ini berasal dari daerah Banjar, Kalimantan dan menjadi salah seorang ikon penyebar pendidikan Islam di masa Kerajaan Indragiri.

Nama besar Syaikh Abdurrahman Siddiq al-Banjari cukup dikenal di masyarakat karena beliau sosok yang memiliki banyak kemampuan. Selain sebagai pendakwah, beliau juga seorang penulis, mufti, guru hingga seorang petani kebun kelapa yang sukses. Atas alasan ini tak heran jika banyak studi ilmiah yang menjadikan bukti-bukti sejarah Syekh Abdurrahman Siddiq al-Banjari untuk berbagai penelitian.

Bukan hanya di dalam negeri, nama Syaikh Abdurrahman Siddiq al-Banjari ternyata juga cukup dikenal di Makkah. Selain ke daerah Sumatera Barat, beliau juga banyak belajar di halaqoh-halaqoh ilmu yang ada di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Bahkan ia sempat menjadi pengajar selama 2 tahun di Masjidil Haram.

Ia menjabat sebagai mufti Kerajaan Indragiri setelah sebelumnya ditawarkan di beberapa tempat lain seperti Johor, Batavia, dan Tanjung Pinang. Syaikh Abdurrahman menolak tawaran tersebut karena menganggap daerah-daerah tersebut banyak memiliki ulama. Lalu ia pun memilih menjadi mufti Kerajaan Indragiri yang berpusat di Rengat.

Syaikh Abdurrahman menjabat sebagai mufti di Kerajaan Indragiri pada saat pemerintahan Sultan Mahmud Syah. Menjabat mufti lebih dari 20 tahun sebelum akhirnya wafat pada tahun 1939.

Mengenai sejarah Tuan Guru Sapat atau Syekh Abdurrahman Shiddiq al-Banjari beserta karya-karya tulisnya, dapat dibaca di >> Syair Ibarat Khabar Kiamat dan Sejarah Tuan Guru Sapat, Sastra Lisan Indragiri Hilir.

Ziarah Makam Syaikh Abdurrahman Siddiq al-Banjari

Sekilas mengunjungi makam Syaikh Abdurrahman Tuan Guru Sapat ini terlihat nuansa religi. Walaupun bangunannya biasa saja dengan dikelilingi kawasan yang relatif sepi, namun, jika kita tahu sejarah dan nama besar dari Syaikh Abdurrahman Siddiq al-Banjari, tentunya akan sangat bernilai bisa mengunjungi bukti sejarah ulama besar di Kerajaan Indragiri tersebut. Buktinya saja, bukan hanya peziarah lokal yang berkunjung ke makam tersebut, tetapi juga peziaran dari luar negeri seperti dari negara Yordania.

Makam Syekh Abdurrahman Siddiq al-Banjari terdiri atas sebuah jirat dengan dua buah batu nisan terletak pada bagian kaki dan kepala jirat. Makam ini berada di sebuah bangunan bernama cungkup yang dibangun pada tahun 2004.

Selain makam Syaikh Abdurrahman, di dekat makam tersebut juga terdapat beberapa makam lain seperti makam Siti Sa’idah, makam Mak Cik dari Syaikh Abdurrahman, serta makam salah seorang istri beliau. Selain itu, di sekitar bangunan makam juga terdapat beberapa makam lain yang merupakan makam dari murid Syaikh Abdurrahman.

Cara Menuju ke Lokasi Makam Syaikh Abdurrahman Siddiq al-Banjari

Cara menuju ke Syaikh Abdurrahman Siddiq al-Banjari bisa dilakukan melalui jalur darat dan perairan. Bila Anda memulai perjalanan dari pusat Kota Pekanbaru, maka Anda bisa menumpang kendaraan travel rute Pekanbaru-Tembilahan selama kurang lebih 8 jam ataupun berkendaraan pribadi. Setelah sampai di Tembilahan, perjalanan dilanjutkan menggunakan kendaraan air.

Anda bisa menuju ke Pelabuhan RSUD, lalu menaiki perahu pancung menuju ke Kampung Hidayat Sapat. Lamanya perjalanan menggunakan transportasi ini kurang lebih 30 menit dan biayanya sekitar 50ribu rupiah. Setelah sampai di Dermaga Hidayat Kampung Teluk Dalam, Anda bisa melanjutkan perjalanan menggunakan kendaraan ojek. Jarak menuju ke makam tidak terlalu jauh, hanya sekitar 2 kilometer. Jika Anda ingin berpetualang juga bisa dilakukan dengan berjalan kaki.

Hal menarik yang bisa Anda nikmati selama perjalanan adalah pemandangan perairan selama berada di perahu pancung. Di sini Anda bisa mengabadikan banyak gambar menarik yang mungkin jarang Anda saksikan. Makam ini bernilai sejarah sangat tinggi sehingga meskipun secara fisik tempatnya biasa saja, tetap saja banyak yang datang berkunjung.

Untuk menginap dan akomodasi, ada baiknya Anda lakukan di Tembilahan karena jaraknya yang tidak begitu jauah. Namun, Anda harus memastikan jadwal kapal turun sesuai dengan waktu perjalanan yang Anda butuhkan menuju dan pulang dari Makam Syekh Abdurrahman al-Banjari Tuan Guru Sapat yang bersejarah ini. ***

Editor:
Akham Sophian

Sumber : Riaumgz.com
Kategori : Umum, Inhil
wwwwww