Geng Motor Mengganas di Kota Medan, Anak Yatim Piatu Jadi Korban Kebiadaban

Geng Motor Mengganas di Kota Medan, Anak Yatim Piatu Jadi Korban Kebiadaban
Rabu, 06 April 2022 10:20 WIB

MEDAN, POTRETNEWS.com — Komplotan geng motor kembali berulah dan makin menjadi-jadi. Kali ini komplotan geng motor beraksi di kawasan Kecamatan Medan Labuhan. Seorang pengendara bernama Radja Jaya Wardhana (22) menjadi sasaran kebiadaban aksi mereka.

Bahkan, tangan dan kaki Radja Jaya Wardhana nyaris putus ditebas oleh para geng motor. Sehingga, Radja Jaya Wardhana pun harus menjalani operasi untuk menyelamatkan tubuhnya yang terkena tebasan senjata tajam.

Menurut keterangan warga, bernama Erpan dalam beberapa minggu ini komplotan geng motor kerap menampakkan dirinya berkonvoi di kawasan tersebut. Bahkan, ada juga korban lainnya selain Radja Jaya Wardhana.

"Seminggu sebelum kejadian ini, nggak jauh dari tempat itu ada juga korban, tapi saya nggak kenal sama orangnya. Informasi nya anak yatim piatu korbannya itu," kata Erpan kepada Tribun-medan, Selasa (5/4/2022).

Ia menceritakan, kejadian penyerangan tersebut juga serupa dengan yang dialami oleh Radja Jaya Wardhana.

"Sama kejadiannya itu, katanya anak itu lagi di jalan nggak tau apa - apa datang geng motor langsung menghajar," sebutnya.

Erpan mengungkapkan, marak nya aksi geng motor ini terjadi sebelum bulan suci Ramadan. Namun, diawal - awal Ramadan kejahatan geng motor semakin genjar melakukan konvoi dan sangat meresahkan masyarakat.

"Memang lagi gencar - gencarnya ini geng motor. Sebelum puasa sudah marak, tapi semenjak Ramadan ini semakin menjadi-jadi mereka," tuturnya.

Lebih lanjut, ia pun berharap agar polisi memberikan rasa aman kepada masyarakat yang berada di kawasan Medan Labuhan.

"Semoga bapak Kapolda bisa memberikan rasa aman sama kami warga sini. Kalau sering polisi patroli mana mungkin ada geng motor ini," ucapnya.

Sebelumnya, Seorang remaja nyaris tewas setelah diserang puluhan geng Motor. Kejadian tersebut terjadi di Jalan Pasar X, Marelan, Kecamatan Medan Labuhan, pada Selasa (5/4/2022) menjelang sahur. Korban diketahui bernama Radja Jaya Wardhana (22) warga Jalan pasar IX, Desa Manunggal, Kecamatan Medan Labuhan.

Korban saat ini sedang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Imelda, akibat beberapa luka tebasan yang dialaminya. Bahkan tangan kanan dan kaki korban nyaris putus.

BPJS Korban Ditolak RS

Radja Jaya Wardhana (22), korban keganasan geng motor terancam akan kehilangan tangan. Saat ini, pihak keluarga masih kebingungan soal biaya pengobatan.Pasalnya, pengobatan korban ditolak oleh BPJS karena kasus yang dialaminya merupakan peristiwa kriminal. Ibu korban, Ely Susanti mengungkapkan saat ini pihak keluarga harus meminta bantuan pengobatan kepada para kerabat.

"Lagi tekendala dana, karena ternyata BPJS tidak bisa diklaim karena kasus kriminal, jadi kita usahakan dana itu tadi untuk jaminan ke rumah sakit," kata Ely kepada Tribun-medan, Selasa (5/4/2022).

Ia mengatakan, tangan kanan anaknya tersebut terancam akan diamputasi karena nyaris putus setelah ditebas oleh komplotan geng motor. Saat ini, anaknya telah selesai menjalani operasi pengobatan atas luka yang diderita nya.

"Keadaan anak saya baru selesai di operasi, kata dokter lihat perkembangannya dua bulan. Kalau seandainya jarinya bisa digerakkan berarti operasi nya berhasil," sebutnya.

"Jika tangan itu menghitam itu harus dioperasi lagi untuk di amputasi," katanya sambil meneteskan air mata.

Dengan mata yang berkaca-kaca, Ely pun mengatakan tidak rela jika anak kesayangan nya itu harus kehilangan tangannya.

"Gimana hati orang tua nggak hancur anak saya masih muda, jalan hidupnya masih panjang, saya nggak tau masa depan anak saya, kalau ini sampai kejadian tangannya diamputasi," ucap Ely sambil tersedu-sedu.

Ia mengatakan, kalau selama ini anaknya tidak memiliki musuh terhadap siapa pun. Korban juga dikenal sebagai anak yang baik dan selalu patuh terhadap kedua orang tua nya.

"Anak saya salah apa, dia nggak punya musuh. Nggak tau mengapa mereka seperti itu teganya," katanya.

Lebih lanjut, Ely mengatakan biaya pengobatan anaknya ditafsirkan puluhan juta rupiah dan membutuhkan iuran tangan.

"Para kerabat juga tadi galangan dana. Mereka galang donasi buat anak saya, Alhamdulillah untuk bayar uang jaminan ke dalam sudah terkumpul," bebernya.

"Pasti butuh bantuan, belum tau berapa biaya operasinya, mungkin diatas Rp 50 juta. Nggak ditanggung sama BPJS," tambahnya.

Ini Respon Pihak Polisi

Polisi diduga membiarkan aksi komplotan geng motor di Kawasan Medan Labuhan yang sangat meresahkan masyarakat. Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Rudy Syahputra ketika ditanya soal peristiwa penyerangan geng motor terhadap Radja Jaya Wardhana, terkesan 'buang badan'.

"Kekapolsek aja pak," cetusnya singkat kepada tribun-medan, Selasa (5/4/2022),melansir Tribunnews.com.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan Iptu Andi Rahmansyah saat dikonfirmasi perihal kasus tersebut. Hingga berita ini dikirimkan ke redaksi belum memberikan komentar apapun terkait penyerangan geng motor yang nyaris merenggut nyawa korban itu.

Menurut keterangan dari ibu korban, Ely Susanti dirinya belum membuat laporan secara resmi kepada pihak kepolisian. Namun, ia mengatakan dalam waktu dekat akan membuat laporan pengaduan dalam waktu dekat.

"Kita belum sempat datangi ke Polsek untuk laporan, tapi setelah selesai ini semua kita akan buat laporan," katanya.

Ely juga mengungkapkan, setelah kejadian itu pihak kepolisian sempat datang ke Rumah Sakit dan meminta keterangan dari korban.

"Tapi tadi dari pihak Polsek Labuhan sudah ada yang datang empat orang, sempat mewawancarai anak saya sebentar," bebernya.***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww