Home > Berita > Umum

Kades Mujiono Nilai Kanal PT MAS Bengkalis Perparah Longsor yang Terjadi

Kades Mujiono Nilai Kanal PT MAS Bengkalis Perparah Longsor yang Terjadi

Kondisi rekahan tanah yang longsor di Utara Desa Simpang Ayam, Selasa (28/12/2021) pagi kemarin.

Jum'at, 31 Desember 2021 06:17 WIB
Junaidi Usman

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Abrasi yang menjadi momok menakutkan di Pulau Bengkalis terus terjadi sehingga kondisi pulau ini semakin mengecil dari masa ke masa.

Ada dua penyebab abrasi salah satunya di Desa Simpang Ayam, Bengkalis Riau, pertama hempasan gelombang di musim angin Utara dan curah hujan yang tinggi.

Untuk mengetahui kondisi di lapangan, jurnalis media ini yang terakhir ke pantai Sesai Panjang, Desa Simpang Ayam, Bengkalis Riau pada Selasa (28/1/2020 silam datang kembali pada Selasa (28/12/2021) pagi kemarin menuju ke lokasi untuk melihat langsung kondisi abrasi pantai dan longsor yang terjadi hari Sabtu, 25 Desember 2021 pukul 15.00 WIB.

Hampir sampai di lokasi, tiba-tiba air mata jurnalis mengalir menyaksikan longsor, bahkan jurnalis langsung lunglai lalu duduk menjongkok sejenak. Beberapa menit, jurnalis anak watan Desa Pangkalan Batang Barat menguatkan hati untuk melangkahkan kaki.

Di atas jembatan papan sepanjang sekitar 200 meter, jurnalis yang juga seniman ini membacakan puisi spontan "Lewat Puisi Ku Kabar Abrasi" yang disiarkan live streaming di channel YouTube STaR TV Bengkalis milik sang jurnalis. Puisi spontan yang dibaca membuat tangis sendiri jurnalis, puisi mengalir tanda Allah SWT meridai.

"Memang kemarin kami melakukan kunjungan ke Pantai Sesai Panjang Desa Simpang Ayam bersama Danramil, Kapolsek, Babinsa dan Babinkamtibmas didampingi BPD dan tokoh masyarakat Desa Simpang Ayam," kata Kepala Desa Simpang Ayama, Mujiono kepada potretnews.com, Kamis (29/12/2021) pagi semalam mengawali wawancara.

Ditambahkan Mujiono yang telah masuk tahun kelima menjadi Kepala Desa ini, "Kondisi abrasi ini memang cukup-cukup memprihatinkan, seperti kita lihat di lapangan kondisi longsor pada akhir tahun 2021 ini sangat mengkhawatirkan. Ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah daerah, ini adalah tanggungjawab pemerintah pusat terkait dengan Bengkalis ini adalah Pulau Terluar Terdepan yang memang harus betul-betul diperhatikan karena kami berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu negara Malaysia," bebernya.

Diungkapkan Kades Mujiono, sejak lima tahun terakhir, ini adalah abrasi terparah. "Diperkirakan empat sampai enam kilometer sepanjang lima tahun terakhir. Ini hanya kita lihat satu sisi belum yang lainnya. Yang lebih parah lagi, boleh kita saksikan di lapangan kondisi kanal yang ada di PT Meskom Agro Sarimas (PT MAS) sudah tergurus oleh abrasi pantai. Ini bukan tidak mungkin kedepannya bukan hanya Desa Simpang Ayam, Bengkalis memang menjadi kenangan bagi kita semua," ungkap Kades Mujiono.

Sebagaimana kroscek Kades Mujiono di lapangan, "Seperti yang kami amati di lapangan, ketika debit air hujan tinggi, air kanal (PT MAS) tidak lagi difungsikan oleh pihak perusahaan (PT MAS), jadi air kanal tersekat akhirnya melimpah ke kebun-kebun masyarakat," kata Kades Mujiono dengan wajah geram.

"Kami berterima kasih kepada Buk Bupati karena beliau cukup tanggap terkait hal ini. Kami juga dari pemerintah desa sudah melaksanakan jemput bola ke pusat terkait dengan usulan penambahan pembangunan batu pemecah gelombang. Kalau tidak salah, di tahun 2019 kami sudah jemput bola melalui DPD RI perwakilan Provinsi Riau, Bapak Edwin Pratama Putra cuman sampai hari ini tindak lanjut dari usulan kami tadi belum terealisasi," bebernya.

"Besar harapan kami kepada pemerintah, baik kepada pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat betul-betul memperhatikan desa kami. Minimal kami berharap agar secepatnya kegiatan (upaya) yang bisa sedikit mengatasi abrasi ini," harap Kepala Desa Simpang Ayam, Mujiono atas nama warganya di akhir wawancara. ***

Kategori : Umum, Bengkalis
wwwwww