Oknum Polisi yang Eksekusi Mati Rekan Sendiri di Lombok Diduga Bermotif Cemburu karena Korban Sering Chatting dengan Istri Pelaku

Oknum Polisi yang Eksekusi Mati Rekan Sendiri di Lombok Diduga Bermotif Cemburu karena Korban Sering <i>Chatting</i> dengan Istri Pelaku

Ilustrasi Grafis/Tribun-Video.com

Kamis, 28 Oktober 2021 14:04 WIB

LOMBOK TIMUR, POTRETNEWS.com — Polisi tembak polisi yang terjadi di Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur ternyata bermotif cemburu. Korban yang berinisial Briptu HT (26) dituding kerap chatingan dengan istri pelaku Bripka MN (38).

Cemburu dengan isi chat di ponsel istrinya, Bripka M lantas mengambil senjata laras panjang jenis V2 di Polsek Wanasaba. Anggota Polres ombok Timur itu pun mendatangi rumah Briptu HT. Saat didatangi, korban baru saja siaop mandi. Tiba-tiba, Bripka MN menembaknya sebanyak dua kali.

Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto menjelaskan, sebelum kejadian penembakan terjadi, pelaku tengah tugas piket hingga diam-diam mengambil senjata laras panjang V2. Menurutnya, motif penembakan yang dilakukan teman sesama polisi diduga kuat hanya karena rasa cemburu.

"Saat ini indikasinya karena pelaku cemburu buta. Korban ini sering chating dengan istri pelaku. Sehingga yang bersangkutan (tersangka) cemburu buta," Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto, Rabu (27/10/2021),melansir Tribunnews.com.

Meski demikian, Artanto menjelaskan, proses penyidikan saat ini masih berlangsung.Tim baru menemukan indikasi awal, apa yang menjadi motif pelaku melakukan penembakan.Dari bukti-bukti yang ada saat ini, indikasinya memang pelaku cemburu kepada korban.

Karena Briptu Hairul Tamimi sering chating dengan istrinya, Bripka MN menjadi kalap. Dia lalu menembak rekannya sesama anggota Polres Lombok Timur saat jam piket.

"Pelaku menembak korban dengan senjata organik Polsek Wanasaba," katanya.

Terkait isi chating korban dengan istri pelaku belum bisa diungkapkannya. Apakah chating tersebut berisi percakapan mesra atau tidak, polisi masih mendalaminya.

"Kita harus buktikan, kita sudah menyita HP pelaku, HP korban, dan HP istrinya (pelaku), kita melakukan sinkronisasi data. Apa sih konektivitas antara korban, pelaku, dengan istrinya," kata Artanto.

Terkait dugaan yang mengarah ke perselingkuhan belum ada bukti. Hal itu juga akan didalami tim penyidik. Tapi belum ada bukti yang mengarah ke sana. Hanya ada bukti bahwa pelaku cemburu karena istrinya sering cchating dengan korban.

"Masih kita dalami, kita masih fokus motivasi pelaku," katanya.

Artanto menegaskan, semua itu harus dibuktikan dengan bukti yang kuat. Pihaknya tidak bisa berandai-andai. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww