Home > Berita > Umum

Ternyata Ada PCR yang Hasilnya Bisa Diketahui dalam Waktu 3 Jam, tapi Tarifnya Rp1,4 Juta

Ternyata Ada PCR yang Hasilnya Bisa Diketahui dalam Waktu 3 Jam, tapi Tarifnya Rp1,4 Juta
Senin, 25 Oktober 2021 18:35 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Beredar kabar di tengah masyarakat di Kota Pekanbaru, ada dugaan permainan harga untuk tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Dari isu yang beredar tersebut, semakin singkat hasil PCR keluar, makan semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan. Dari isu yang beredar, untuk pemeriksaan PCS yang hasilnya bisa diketahui dalam jangka waktu1x24 jam dipatok sebesar Rp 495.000.

Kemudian untuk hasil PCR yang keluar dalam jangka waktu 12 jam dibanderol Rp 799.000. Berikutnya untuk hasil PCR yang diketahui dalam waktu 6 jam pasien harus mengeluarkan Rp 1,1 juta. Yang lebih cepat lagi, hasil PCR bisa keluar dalam tempo lebih kurang 3 jam. Namun untuk layanan ini pasien harus merogoh kocek dalam-dalam, yakni Rp 1,4 juta

Lalu apakah benar permainan harga PCR tersebut adalah ulah dari sekelompok oknum yang dituding sebagai mafia PCR? Berikut penjelasannya. Menurut keterangan Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi, Senin (25/10/2021), isu tersebut benar adanya.

Namun jangan kaget dulu. Sebab kata dokter spesialis paru RSUD Arifin Achmad ini, perbedaan biaya tes PCR tersebut ada penjelasan dan alasannya. Semua bergantung dari peralatan medis dan labor yang digunakan untuk memproses pemeriksaaan sampel.

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) ini mencontohkan, untuk pemeriksaan PCR standar dengan hasil yang diketahui dalam jangka waktu 12 jam menggunakan peralatan standar dan dikerjakan di laboratorium secara konvensional oleh manusia.

Sedangkan untuk PCR yang hasil nya keluar dalam dua jam, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang bekerja secara otomatis membutuhkan alat tambahan yang digunakan hanya untuk sekali pakai saja.

"Jadi itu bukan permainan harga, tapi itu disesuaikan dengan belanja modal bahan habis pakai. dan itu bukan isu, memang fakta," kata Yovi sambil menjelaskan contoh pemeriksaan yang dimaksud.

"Misalnya yang pakai reagen di lab biomol itu kan standar, alatnya konvensional masih dikerjakan oleh manusia yang memprosesnya, itu harganya kan juga sudah ditentukan pemerintah," katanya.

Namun untuk hasil yang cepat, proses pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat otomatis. Sehingga membutuhkan biaya yang mahal.

"Kalau yang pakai mesin otomatis, itu ada alat tambahan lagi, PCM namanya, besar nya seperti kulkas, itu untuk beli catrigenya saja Rp 1,1 juta,” ujarnya, melansir Tribunnews.com.

“Kalau pakai itu memang cepat hasilnya keluar, 2 jam bisa diketahui hasilnya, kalau Catrige nya Rp 1,1 juta kan tidak mungkin dijual Rp 500 ribu," kata Yovi.

Dengan kondisi tersebut, kata Yovi maka wajar jika di lapangan ditemukan ada fakta perbedaan harga berdasarkan lamanya hasil yang dikeluarkan.

"Kalau yang pemeriksaan standar pakai alat konvensional seperti yang di lab biomol itu lebih kurang 6 jam sampaikan 12 jam, kecuali kalau sampel banyak itu lain cerita, bisa sampai dua atau tiga hari baru keluar hasilnya, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, " kata Indra Yovie. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum
wwwwww