Home > Berita > Umum

Maksud Hati Ingin Hilangkan Batu Ginjal lewat Operasi, Pria Ini Malah Kehilangan Ginjal, Batunya Masih Utuh

Maksud Hati Ingin Hilangkan Batu Ginjal lewat Operasi, Pria Ini Malah Kehilangan Ginjal, Batunya Masih Utuh
Senin, 25 Oktober 2021 15:29 WIB

POTRETNEWS.com — Alami batu ginjal dan lakukan operasi, Ginjalnya hilang, batunya malah masih utuh. Inilah yang terjadi pada pasien penderita batu ginjal ini. Seorang pria menjalani operasi untuk menghilangkan batu ginjalnya. Namun yang terjadi malah membuatnya semakin menderita.

Ginjalnya justru dicabut oleh Dokter. Pria itu akhirnya meninggal karena komplikasi yang serius. Peristiwa ini terjadi di India.

Pria tersebut diketahui meninggal setelah menjalani operasi untuk menghilangkan batu ginjalnya. Kurang lebih 10 tahun setelah peristiwa itu, keluarga pria itu baru mendapatkan kompensasi. Melansir dari Eva.vn, pada Mei 2011, Devendrabai Raval yang berasal dari desa Vanghroli, kota Kheda, negara bagian Gujarat, India, merasakan sakit punggung yang parah dan kesulitan buang air kecil.

Khawatir dengan kesehatannya, Devendrabhai pergi menemui dokter di Rumah Sakit Umum KMG untuk pemeriksaan dan konsultasi. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, dokter menyimpulkan ada batu berukuran 15 mm di ginjal kiri Devendrabhai.Pada tanggal 3 September 2011, Devendrabhai menjalani operasi pengangkatan batu ginjal.

Namun, setelah operasi, dokter memberi tahu keluarga Devendrabhai bahwa mereka harus mengangkat ginjal kirinya, bukannya mengeluarkan batunya. Dokter menegaskan bahwa ini adalah keputusan yang tepat dan membawa manfaat bagi kesehatan pasien.Tetapi beberapa bulan setelah operasi itu, kesehatan Devendrabhai bukannya membaik.

Sebaliknya, ia mengalami lebih banyak masalah dalam buang air kecil. Devendrabhai kemudian dirawat di rumah sakit ginjal di Kota Nadiad untuk perawatan. Karena penyakitnya yang parah, Devendrabhai selanjutnya dipindahkan ke Institut Penelitian dan Penyakit Ginjal (IKDRC) di Ahmedabad. Di sini, kesehatan Devendrabhai memburuk dan berjuang dengan serangkaian komplikasi.

Akhirnya, ia meninggal pada tanggal 8 Januari 2012, hanya 4 bulan setelah operasi.Setelah kejadian ini, keluarga Devendrabhai sangat sedih dan berduka. Mereka percaya penyebab kematian Devendrabhai adalah karena keputuan yang salah dari dokter di Rumah Sakit Umum KMG. Namun, rumah sakit dan perusahaan asuransi melalaikan tanggung jawab mereka.

Istri Devendrabhai memutuskan untuk membawa rumah sakit ke pengadilan. Tidak sampai 10 tahun kemudian, kasus ini diselesaikan. Komisi Penyelesaian Sengketa Konsumen Negara Bagian Gujarat telah meminta Rumah Sakit Umum KMG utnuk memberikan kompensasi kepada keluarga korban. Dewan Advokasi Konsumen menyatakan rumah sakit bertanggung jawab atas kecerobohan stafnya.

“Rumah Sakit Umum KMG tidak hanya bertanggung jawab atas kesalahannya sendiri, tetapi juga atas kelalaian pegawai yang terjadi dalam perjalanan dan ruang lingkup pekerjaan.” Kata panitia, melansir Tribunnews.com.

Pada akhirnya, pengadilan memerintahkan Rumah Sakit Umum KMG untuk memberikan kompensasi dengan bunga 7,5 persen yang diperoleh sejak 2012 untuk kerabat korban sebesar 1.123.000 rupee atau lebih dari dari Rp 211 juta. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum
wwwwww