Terinspirasi dari Tradisi Manumbai Madu Sialang Khas Petalangan, Bupati Pelalawan Janji Akan Ikut Mengembangkan

Rabu, 29 September 2021 08:18 WIB
Advertorial
terinspirasi-dari-tradisi-manumbai-madu-sialang-khas-petalangan-bupati-pelalawan-janji-akan-ikutBupati Pelalawan Zukri (baju merah) meninjau budi daya lebah madu di kawasan hutan tanaman industri (HTI) salah satu perusahaan di daerah itu/F-PEMKAB

PELALAWAN, POTRETNEWS.com — Madu dikenal sebagai salah satu makanan yang istimewa. Produk alami yang dihasilkan oleh hewan lebah ini sering digunakan sebagai bahan kombinasi pada masakan atau makanan karena rasanya yang manis dan kaya akan nutrisi.

Di sebuah daerah di Provinsi Riau tepatnya di Kabupaten Pelalawan, ada sebuah kegiatan mengambil madu yang yang disebut Menumbai Madu Sialang yang dilakukan oleh masyarakat asli daerah tersebut yakni Suku Petalangan,

Manumbai sendiri berasal dari kata ”umbai” yaitu keadaan sebuah tali yang berada di atas pohon dengan ujungnya menjuntai ke bawah. Tali yang tergantung selalu disebut terumbai atau terjulai. Sedangkan ”Sialang” merupakan nama dari sebuah pohon yang lebarnya jika diilustrasikan ibarat dua orang dewasa yang memeluk sebuah pohon. Selain berukuran lebar, pohon Sialang ini juga berukuran tinggi dengan pepagan atau permukaan kulit kayu yang licin.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/04102021/potretnewscom_z4brz_2248.jpgBupati Pelalawan Zukri (baju merah) dan jajaran foto bersama usai meninjau budi daya lebah madu di kawasan hutan tanaman industri (HTI) salah satu perusahaan di daerah itu/F-PEMKAB

Dalam praktiknya, serangkaian upacara ritual adat dan kepercayaan masyarakat Petalangan dilakukan sebelum memulai kegiatan tersebut. Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh generasi terdahulu suku Petalang sampai dengan generasi sekarang. Di sinilah letak keistimewaan pada proses mengambil madu dari pohon Sialang tersebut sehingga diakui sebagai warisan budaya tak benda di tingkat nasional.

Namun seiring waktu, pohon Sialang semakin hari semakin sedikit dan hampir sulit ditemui. Semakin banyaknya pembukaan perkebunan sawit ataupun hutan tanaman industri serta perkebunan masyarakat, hutan sudah mulai habis, begitu juga dengan pohon Sialang sudah mulai sulit ditemukan. Semakin sedikitnya pohon Sialang menyebabkan produksi madu kian berkurang sementara kebutuhan dan permintaan pasar begitu besar. Padahal, madu yang diambil dari sarang lebah liar dan dipanen secara tradisional itu dapat memberikan manfaat tambahan ekonomi bagi masyarakat suku Petalang.

Oleh sebab itu, dalam menjaga kelestarian pohon Sialang di wilayah itu, beberapa petani yang tergabung dalam wadah kelompok tani Raja Madu Sejahtera di Desa Lalang Kabung, Kecamatan Pelalawan membuat usaha penangkaran budidaya lebah Apis Melifera di kawasan hutan tanaman industri (HTI) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).

Meski usaha penangkaran tersebut baru berjalan tiga bulan namun hasilnya cukup bagus, karena bunga buah tanaman akasia yang ditanam di kawasan tersebut sangat kaya akan nektar (caranya manis pada bunga) yang menjadi sumber makanan lebah.

Bupati Pelalawan H Zukri dalam lawatannya ke penangkaran lebah di kawasan HTI itu sangat mengapresiasi usaha penangkaran budidaya lebah tersebut. Dia pun berjanji akan mengembangkan penangkaran budidaya lebah di Kabupaten Pelalawan.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/04102021/potretnewscom_s7nek_2249.jpgBudi daya lebah madu kawasan hutan tanaman industri (HTI) salah satu perusahaan di Kabupaten Pelalawan/F-PEMKAB

"Potensi penangkaran budi daya lebah adalah salah satu penyangga ekonomi daerah yang sangat menjanjikan. Pemkab Pelalawan akan mencoba mengembangkannya di 12 Kecamatan di Kabupaten Pelalawan," ujar Zukri saat berkunjung di lokasi penangkaran pada Sabtu (10/7/2021) lalu.

Sementara itu di kesempatan yang sama, PT RAPP yang diwakili Manager SHR Pelalawan H Mabrur AR mengatakan akan mengembangkan usaha penangkaran budidaya lebah di kawasan HTI PT RAPP lainnya sebagai solusi penguatan ekonomi masyarakat.

"Nanti akan coba kembangkan dengan membuat kelompok tani lainnya sebagai binaan PT RAPP sebagaimana yang telah kita lakukan saat ini terhadap kelompok tani Raja Madu Sejahtera," ucap Mabrur. (Adv/Ishar)

wwwwww