Home > Berita > Umum

Uniknya Objek Wisata Bukit Condong di Indragiri Hilir karena Bisa Injakkan Kaki di 2 Provinsi Sekaligus, Riau dan Jambi

Uniknya Objek Wisata Bukit Condong di Indragiri Hilir karena Bisa Injakkan Kaki di 2 Provinsi Sekaligus, Riau dan Jambi

Rombongan Kapolres Inhil AKBP Dian Setyawan dan awak media saat menikmati suasa pagi di Puncak 1 Bukit Condong, Kelurahan Selensen, Kecamatan Kemuning, Inhil, Riau, Minggu (26/9/2021)/TRIBUNNEWS.com

Senin, 27 September 2021 14:08 WIB

INHIL, POTRETNEWS.com — Keunikan wisata Bukit Condong Inhil, Anda bisa injakkan kaki sekaligus di dua provinsi, Riau dan Jambi karena tempat wisata ini tepat berada di batas wilayah 2 provinsi. Pengunjung bisa menempatkan kaki kanan di Provinsi Riau dan kaki kiri di Provinsi Jambi, atau sebaliknya, tubuh Anda pun berada di dua provinsi.

Selama ini Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dikenal sebagai negeri di atas air yang berada di Pesisir Timur Pulau Sumatera dengan julukan Negeri Seribu Parit. Inhil dikenal sebagai daerah pasang surut yang emiliki beberapa sungai besar yang membelah daratan Inhil dengan ribuan parit untuk areal perkebunan kelapa terluas di dunia.

Namun bila mengarah ke arah selatan yang tidak begitu diketahui, Inhil juga memiliki daerah perbukitan yang menjadi bagian kawasan penyangga dan kawasan inti Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT).

Hampir 20.000 hektare (ha) wilayah Inhil menjadi bagian kawasan inti Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) menjadi wilayah kerja Resor Keritang. Kawasan inti ini seluruhnya berada di Kecamatan Kemuning meliputi Desa Keritang, Desa Batu Ampar dan Kelurahan Selensen.

Di lokasi inilah terdapat bukit yang memiliki pemandangan indah dan menjadi destinasi wisata andalan Kabupaten Inhil saat ini, yaitu Bukit Condong. Bukit ini merupakan bagian dari kawasan TNBT yang terletak di Kelurahan Selensen, Kecamatan Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

Areal bukit ini berbatasan langsung dengan wilayah Jambi, sehingga sebagian areanya berada di wilayah Provinsi Riau dan sebagian lagi berada di wilayah Provinsi Jambi. Bukit Condong berada di kawasan Penyangga dan kawasan inti TNBT yang memiliki kekayaan nuftah keanekaragaman hayati.

Bukit Condong merupakan puncak tertinggi dantara puluhan bukit dan pematang disekitarnya, atau berada 450 meter diatas permukaan laut (MDPL). Ratusan hektare hutan alam yang tumbuh di gugusan Bukit Condong terbakar pada tahun 2018-2019, sehingga menyebabkan terjadi penggundulan hingga ke puncak bukit.

Akibat kebakaran tersebut menyebabkan kawasan perbukitan menjadi hamparan semak-semak yang membuat lepas mata memandang ke berbagai arah. Pada tahun 2020, bukit ini pun mulai ramai didatangi para petualang dan pendaki lokal untuk menaiki kawasan Bukit Condong dan menikmati keindahan alamnya.

Selain menyimpan keanekaragaman hayati hutan hujan tropis dataran rendah, kawasan ini merupakan rumah bagi berbagai satwa liar yang dilindungi. Tapir, Siamang (Ungko), Burung Kuau, Simpai dan beberapa jenis satwa lainnya hidup di alam bebas TNBT.

Menunggu datangnya matahari tenggelam (sunset) dan matahari terbit (sunrise) merupakan kegiatan yang sangat ditunggu di bukit ini. Di samping pemandangan kabut awan menyelimuti bukit pada subuh hari dan juga sore hari menjadi spot photo yang paling dinanti-nantikan.

Oleh karena itu para wisatawan atau pendaki sangat disarankan untuk bermalam di camping ground Bukit Condong Selensen yang telah disiapkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat bersama Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga, Budaya (Disparporabud) Inhil.

Injak Kaki di Dua Provinsi

Camping ground di Bukit Condong Kawasan Penyangga TNBT Resor Keritang Kabupaten Inhil berada di ketinggian sekitar 130 mdpl.Camping Ground ini menjadi titik awal jika ingin menuju puncak tertinggi dari gugusan Bukit Condong yang berada di ketinggian 450 mdpl.

Untuk mencapai puncak tertinggi yaitu puncak 9, para pendaki harus melewati sekitar 11 bukit yang memiliki ketinggian bervariasi mulai dari puncak 1. Jika sudah sampai di Bukit Condong 450 mdpl, para pendaki akan menemukan batu tapal batas Provinsi Riau dan Provinsi Jambi.

Secara historis titik garis batas ini sudah dipasang oleh Tim Topografi Pemerintah Hindia Belanda sekitar tahun 1932. Sehingga, pengunjung bisa menempatkan kaki kanan di Provinsi Riau dan kaki kiri di Provinsi Jambi, tubuh anda pun berada di dua provinsi.

Camping ground Bukit Condong dapat dikunjungi dengan menempuh jarak sekitar 4 kilometer dari Selensen sebagai ibukota Kecamatan Kemuning. Mengambil rute jalan tanah di Talang Kerbau Hilir dengan melintasi Sungai Selensen dan perkebunan masyarakat akhirnya sampai di camping ground ini.

Apabila dari ibukota Kabupaten Inhil yaitu Kota Tembilahan, membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan darat untuk sampai ke Kelurahan Selensen, Kecamatan Kemuning.Banyak bonus keindahan dan suasana yang bisa dinikmati oleh para pengunjung, pendaki dan wisatawan ketika berkunjung ke bukit condong.

Saat berada di camping ground pengunjung akan disuguhkan samudra kabut awan yang menutupi kawasan Bukit Bungo dan perbukitan lainnya. Kabut awan akan terus bergerak membentuk formasi yang beraneka ragam sehingga membuat anda serasa berada pada negeri diatas awan.

Keasrian hutan alam gugusan bukit condong juga dapat dirasakan di area ini, pengunjung bisa mendengar lengkingan suara Siamang yang saling bersahutan dan kicauan burung beragam nada di pagi hari. Suara burung dan suasana sejuk dibawah rindangnya dedaunan pohon hutan alam menjadi satu diantara daya tarik wisata yang dapat dirasakan para pengunjung di sekitar camping ground Bukit Condong.

Hutan alam ini juga menyuguhkan pemandangan beberapa jenis pohon hutan alam dari jarak dekat. Beberapa jenis pohon alam Meranti, Mersawa, Seminai, Pulai, Kruing dan lain sebagainya tumbuh secara alami.

Gemericik Air Terjun Selensen Salak

Pada malam hari yang hening, pengunjung di camping ground juga dapat mendengar bunyi gemercik air terjun Selensen Salak yang berjarak sekitar 400 meter dari camping ground ini. Air terjun ini bisa diakses dengan menuruni jalan setapak dan menyusuri Sungai Selensen Salak karena berada di sebuah lembah Bukit Condong yang berada di kawasan penyangga TNBT Resort Keritang Kabupaten Inhil.

Air Terjun Selensen Salak merupakan bagian dari aliran Sungai Selesen Salak memiliki beberapa buah undakan bebatuan dengan undakan yang tertinggi sekitar 20 meter. Undakan tertinggi ini menjatuhkan air pada dinding batu sehingga mengeluarkan suara gemuruh yang cukup kencang terutama pada musim hujan.

Teras dinding batu ini memiliki sebelas lekukan yang membentuk liukan aliran air yang begitu indah. Dengan batuan yang berlumut dan tanaman hijau disekitar tebing, membentuk aliran air yang jernih jatuh ke bebatuan begitu mempesona dipandang mata. Para calon wisatawan harus bermalam di Selensen atau di camping ground Bukit Condong untuk menikmati keindahan Air Terjun Selensen Salak.

Sensasi air jernih yang alami dari mata air hutan hujan tropis dataran rendah Sumatera ini begitu dingin dan segar ketika menyentuh kulit.Dengan arus Sungai Selensen Salak yang relatif tidak begitu deras dengan dasar batuan kecil dan pasir aman disusuri tanpa alas kaki. Sungai ini merupakan anak cabang dari Sungai Selensen yang bermuara ke Sungai Reteh.

Kedalaman air terdalam hanya sebatas dada orang dewasa. Spot alami yang indah akan menambah koleksi foto pribadi penjelajahan anda di Air Terjun Selensen Salak.Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga Dan Budaya (Disparporabud) Inhil, Junaidy Ismail, menuturkan, wisata ini akan menjadi fokus Pemkab Inhil melalui Disparporabud untuk dikembangkan dan lebih diperkenalkan lagi kepada khayalak ramai. Tidak hanya di Inhil atau Riau saja tapi ke seluruh Indonesia dan juga manca negara.

“Keindahan bukit ini akan menjadi daya tarik masyarakat luar ke Kabupaten Inhil,"ungkap Junaidy di sela agenda camping di Bukit Condong, Minggu (26/9/2021), melansir Tribunnews.com.

"Bukit condong merupakan kekayaan alam Inhil yang patut dan pantas diangkat ke pentas yang lebih tinggi,” imbuhnya.

Menurutnya, pada kawasan penyangga Bukit Condong ini banyak terdapat sungai dan anak sungai yang mengalirkan air dari perbukitan membentuk beberapa buah air terjun. Antara lain Air Terjun Selensen Salak (Kelurahan Selensen), Air Terjun Tembulun Ruso (Desa Batu Ampar) dan Air Terjun 86 (Desa Keritang).

Melihat potensi keindahannya, dikatakan Junaidy, Disparporabud Inhil bersama kelurahan setempat dan Pokdarwis Bukit Condong terus menata kawasan wisata ini.Seperti menyusuri jalan baru yang dibuat menuju camping ground Bukit Condong.Junaidy menambahkan, camping ground sedang dikembangkan oleh Pokdarwis Bukit Condong untuk dijadikan destinasi wisata bagi para wisatawan dan para penjelajah alam.

“Kita terus membenahi jalur masuk dari Selensen Point yang saat ini sudah bisa dilalui roda dua dan dijadikan jalur bagi para pecinta motor trail (tracker) dan pesepeda gunung," ucapnya.

"Kondisi track ke bukit condong mendaki tanjakan dan menuruni jalan tanah yang berliku. Bagi para petualang sejati inilah cerita perjalanan yang sesungguhnya,” pungkas Junaidy. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Inhil
wwwwww