Home > Berita > Umum

IDAI: Komorbid dan Gagal Napas sebagai Penyebab Utama Kematian Anak akibat Covid-19

IDAI: Komorbid dan Gagal Napas sebagai Penyebab Utama Kematian Anak akibat Covid-19
Senin, 27 September 2021 10:14 WIB

JAKARTA, POTRETNEWS.com — Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merilis studi tentang kematian Covid-19 pada anak di Indonesia. Mereka mengatakan kasus kematian anak akibat Covid-19 cukup tinggi dan perlu menjadi perhatian.Dalam penelitian tersebut, IDAI mengungkap penyebab utama kematian anak akibat Covid-19.

IDAI melakukan studi retrospektif terhadap data 37.706 kasus anak terkonfirmasi Covid-19 yang diperoleh dari laporan kasus Covid-19 pada anak yang dirawat oleh dokter anak yang tergabung dalam IDAI selama Maret-Desember 2020, melansir ccnindonesia.com.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Pediatrics pada 23 September lalu ini menyatakan komorbid dan gagal napas sebagai penyebab utama kematian anak akibat Covid-19.

Sebagian besar anak yang meninggal dengan Covid-19 memiliki penyakit melanoma malignant (17,3 persen), diikuti oleh gizi buruk (18 persen) dan penyakit jantung bawaan (9 persen). Ada 62 anak terkonfirmasi Covid-19 yang meninggal tanpa penyakit penyerta. Dua diagnosis yang paling sering dilaporkan pada kasus Covid-19 anak adalah gagal napas (54,5 persen) serta sepsis dan syok septik (23,7 persen).

"Dalam penelitian kami, kami menemukan bahwa malnutrisi dan keganasan adalah dua dari komorbiditas yang paling umum di antara peserta," tulis peneliti.

Malnutrisi membuat anak-anak berisiko lebih tinggi terkena infeksi karena kekebalan yang berkurang dibandingkan dengan individu yang sehat. Fokus pada penurunan angka gizi buruk pada masa kanak-kanak menjadi salah satu konsekuensi signifikan dari Covid-19 dan berdampak pada beberapa aspek terkait akses terhadap makanan bergizi.

Dari rentang usia, kematian tertinggi dalam kasus Covid-19 yang dikonfirmasi adalah dari anak-anak usia 10-18 tahun, diikuti 1-5 tahun (23 persen), 29 hari- kurang dari 12 bulan (23 persen), 0-28 hari (15 persen), dan 6 tahun sampai kurang dari 10 tahun (13 persen).

"Ini merupakan big data kasus Covid-19 anak pertama di Indonesia. Keterbatasan utama dari penelitian ini adalah bahwa kami tidak dapat memberikan data yang komprehensif dari kasus suspek," papar peneliti.

Laporan riset IDAI juga menunjukkan 10 daerah di Indonesia dengan kasus anak positif Covid-19 terbanyak, yakni Jawa Barat dengan angka 10.903 kasus, dan diikuti oleh Riau (3.580), Jawa Tengah (3.108), Sumatera Barat (2.600), Kalimantan Timur (2.033), Jawa Timur (1.884), Bali (1.524), Sumatera Utara (1.448), DI Yogyakarta (1.275), dan Papua (1.220).

Selain itu, IDAI menyebutkan ada tujuh daerah dengan kasus kematian anak terkonfirmasi Covid-19 terbanyak, yaitu Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.

Berdasarkan data tersebut, di antara anak-anak terkonfirmasi Covid-19 yang ditangani oleh dokter anak, angka kematian tertinggi pada anak usia 10-18 tahun (26 persen), diikuti 1-5 tahun (23 persen), 29 hari- kurang dari 12 bulan (23 persen), 0-28 hari (15 persen), dan 6 tahun sampai kurang dari 10 tahun (13 persen).***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum
wwwwww