Pekerja Perkebunan Sawit Bentrok dengan Sekuriti di Wilayah Kerja PT Padasa Enam Utama di Kampar

Pekerja Perkebunan Sawit Bentrok dengan Sekuriti di Wilayah Kerja PT Padasa Enam Utama di Kampar
Rabu, 15 September 2021 16:25 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Ratusan pekerja perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, Riau, bentrok dengan pihak sekuriti perusahaan. Akibatnya ada tujuh pekerja mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit. Informasi diterima detikcom, bentrokan terjadi pada Selasa (14/9/2021), di wilayah kerja PT Padasa Enam Utama pukul 10.00 WIB. Awalnya, puluhan sekuriti datang dan meminta pekerja meninggalkan mes.

"Ini buntut dari PHK ratusan pekerja oleh perusahaan. Pekerja pernah demo juga dan demo terakhir itu di kantor gubernur," kata kuasa hukum pekerja, Norma Sari Simangunsong, Rabu (15/9/2021), melansir Detik.com.

Norma mengatakan total ada 618 pekerja di-PHK oleh perusahaan. Dalam PHK itu, pekerja dijanjikan dapat pesangon hingga uang pindah rumah. Sayangnya, janji pihak perusahaan tidak pernah terealisasi. Pekerja kemudian mengajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial di Kota Pekanbaru untuk minta keadilan.

"618 orang di PHK, lalu dibujuk perusahaan untuk kerja lagi. Sisa tinggal 200-an dan itu juga banyak sudah pulang kampung sama cari kerja lain. PKH katanya ada pesangon, tapi tidak ada sama sekali. Katanya ada uang pindah rumah 2-7 juta, itu juga tidak terealisasi," ucap Norma.

Akibat tidak ada penyelesaian itulah pihak pekerja mengajukan gugatan ke PHI. Sayang, gugatan belum selesai perusahaan sudah berulang kali memaksa pekerja keluar dari mes.

"Di tengah buruh mengajukan gugatan ke PHI, kemarin terjadilah upaya pengusiran paksa. Ada 7 luka-luka, pihak perusahaan sewa pihak ketiga untuk mengusir, bawa kayu balok, pentungan, parang termasuk samurai," ujarnya.

Dalam video yang diterima detikcom juga terlihat beberapa sekuriti berpakaian cokelat menenteng kayu dan parang. Mereka berjalan ramai menghampiri para pekerja hingga akhirnya terjadi bentrokan.

"Rumah-rumah dihancurkan agar buruh tak tinggal lagi di sana, ini memprihatinkan. Kemarin kami buat laporan di Polres, tapi ada satu buruh kritis, tenggorokan dipukul benda tumpul dan rahang luka parah," katanya.

Kasubag Humas Polres Kampar, AKP Deni Yusra, membenarkan adanya insiden bentrokan di PT Pedasa Enam Utama. Bahkan pekerja sudah melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres.

"Kemarin pihak pekerja buat laporan di Polres Kampar dan sekarang tim Polres Kampar sedang melakukan olah TKP di lokasi kejadian," ucap Deni. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww