Mengenang Sosok Haji Abdullah, Tokoh Rupat Utara yang Kini Telah Tiada

Mengenang Sosok Haji Abdullah, Tokoh Rupat Utara yang Kini Telah Tiada

Ipol dan Abu, awak boat (bawah), penumpang yang tengah berduka, Jum'at (3/9/2021).

Jum'at, 03 September 2021 11:15 WIB
Junaidi Usman

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Sulit bagi jurnalis untuk memulai merangkai huruf menjadi kata, kata menjadi kalimat, harap-harap jadi azimat di hari Jum'at penuh berkat.

Di Tanjung Jati di tengah Selat Bengkalis, saat berita ini di tulis di dalam bot fiber milik BUMDes Amanah Desa Teluk Rhu Kecamatan Rupat Utara, Bengkalis Riau duduk membisu 12 penumpang. Suara mesin tempel merk Mercury 60 menderu melaju menuju rumah papan bercat biru dengan sebatang pohon rindang di depannya milik H Abdullah. Tetapi pandangan rumah di ujung Barat Laut terbentur oleh kaki langit berhiaskan awan hingga jam menunjukkan pukul 10.24 WIB.

Dalam renung dalam menung semua penumpang yang mulai berangkat pukul 09.58 WIB tadi, hanyut mengenang kisah kala sosok H Abdullah yang multi talenta kini telah tiada menghadap Allah SWT pada Jum'at, 25 Muharram 1443 Hijriyah, (3/9/2021) sekitar pukul 04.00 WIB menjelang azan Subuh.

H Abdullah meninggalkan seorang istri, 7 putra dan 2 putri serta 20 orang cucu. Coba sejenak kita mengenal almarhum melalui 2 tulisan di media sosial facebook di bawah ini.

Ketua MUI Kabupaten Bengkalis, H Amrizal,MAg In Memorium Pak H. Abdullah : Sosok Teladan dari Rupat Utara

Pagi ini saya benar-benar terkejut sekaligus bersedih setelah mendapat kabar wafatnya H. Abdullah, Ketua MUI Kecamatan Rupat Utara. Seperti tak percaya, karena belum lama ini kami masih berkomunikasi dengan beliau. Tapi ini sudah merupakan takdir Allah SWT, setiap manusia ada batas kehidupannya di dunia. kita harus menerimanya dengan lapang dada. Innalillahiwainnailaihirojiun.

Saya sudah lama mengenal beliau sejak tahun 2009 tatkala saya menjabat ketua PCNU Kabupaten Bengkalis. Beliau ketika itu menjadi Ketua MWC NU Kecamatan Rupat Utara. Hubungan kami terus berlanjut setelah saya menjabat Ketua MUI Kabupaten Bengkalis, beliau pula menjadi Ketua MUI Kecamatan Rupat Utara sampai akhirnya beliau kembali kehadirat Allah SWT.

Bagi saya, beliau adalah sosok teladan yang sangat luar biasa. Selama di bawah kepemimpinan saya baik di PCNU maupun di MUI, beliau selalu menyempatkan diri untuk hadir dalam berbagai kegiatan keorganisasian yang diselenggarakan oleh NU dan MUI Kabupaten Bengkalis. Meskipun dari sisi usia, bisa dibilang sudah lanjut dan biaya operasionalnya kadang-kadang pakdul alias pakai dulu hehe, tidak pernah terdengar keluhan yang keluar dari ucapannya.

Jasa dan pengabdiannya di lapangan patut mendapatkan apresiasi, tidak hanya sebagai tokoh masyarakat yang menjadi rujukan masyarakat dan pemerintah setempat dalam menyelesaikan masalah-masalah di lapangan, beliau juga aktif dalam memberikan bimbingan dan pembinaan keagamaan bagi masyarakat terutama sekali para muallaf yang semua itu dilakukannya secara suka rela alias tanpa pamrih.

Beliau orangnya sangat baik dan bersahabat. Setiap kali saya dan kawan dari MUI Kabupaten Bengkalis berkunjung ke rupat utara, beliau selalu meminta saya untuk singgah di rumahnya yang berhadapan langsung dengan pantai Teluk Rhu. Setibanya kami di rumahnya, kami betul-betul dilayannya habis bahkan mengajak kami untuk tidur di rumahnya.

Saya dan kawan-kawan pengurus MUI Kabupaten Bengkalis betul-betul merasa kehilangan beliau sebagai sosok panutan. Semoga Allah Swt membalas jasa dan pengabdiannya selama ini dengan balasan yang berlipat ganda. Dan semoga Allah SWT menerima segala kebaikannya, menghapus segala kesalahannya, merahmati dan mengampuninya, dan menempatkannya pada kedudukan mulia di sisi-Nya. tulis H Amrizal di akun atas namanya sendiri, tadi pagi sekitar pukul delapan.

Pengurus BUMDes Amanah, Hanafi Innalilahi wa innailaihi Raji'un, telah berpulang ke Rahmatullah H. Abdullah ( Andak Dolah) pada subuh jum'at jam 4 tadi. Jumat yg lalu kami ke rumah beliau, pesan beliau,, terus jage budaya dan tradisi yg tak bertentangan dengan Syara'.. angkat budaya unik di kampung kite,Jangan menjual budaya supaya pariwisata pulau Rupat terus maju ... Semoga Allah ampunkan dosa nya, di lapangkan kubur nya, di terima segala amal ibadah nya.. Aamiin Allahumma aamiin... tulis Hanafi pula sebelum ungkapan H Amrizal.

Sayup-sayup, di ujung Barat telah mulai terlihat Pulau Rupat. Tatapan Murat, seorang penumpang menatap lekat dari balik kaca mata hitamnya. Sementara, 1 jerigen premium bercampur oli 2T berisi 20 liter telah pun habis. Ipol yang memegang kemudi mengungkapkan sebelum ke Bengkalis sedikit kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak tapi Alhamdulillah, Polair Pos Tanjung Medang yang telah meminjamkan 4 jerigen premium, didampingi rekannya Abu, Ipol mengucapkan terima kasih kepada Polair tadi.

Pulau Rupat semakin dekat, pohon rindang dengan sebuah ayunan memang belum kelihatan. Bot yang membawa anak kedua almarhum bersama sang suami warga Desa Pangkalan Batang dengan 2 pasang anak-anak terus melaju. Sebuah tanker berlambung merah beranjung putih yang awalnya kelihatan kini telah rata dengan air selat nan jernih tepat pukul 11.10 WIB. ***

Kategori : Bengkalis, Umum
wwwwww