Puluhan Warga di Sebuah Desa Harus Dites Swab PCR gara-gara sang Kades Bikin Pentas Musik

Puluhan Warga di Sebuah Desa Harus Dites Swab PCR gara-gara sang Kades Bikin Pentas Musik
Senin, 23 Agustus 2021 08:13 WIB

KENDAL, POTRETNEWS.com — Gara-gara Kepala Desa menggelar pentas musik, puluhan warga harus menajalani tes swab. Tes ini dilakukan menindaklanjuti kerumunan yang terjadi pada acara pentas musik. Kegiatan itu sempa dibubarkan sagas Covid dan polisi. Namun mendapat pertentangan dari seorang pria yang belakangan dikeahui adalah Kepala Desa.Kejadian itu akhirnya berbuntut panjang.

Kepala Desa akhirnya meminta maaf. Namun 50 warga yang berada di acara pentas musik tersebut harus menjaani tes swab. Kepolisian Resor (Polres) Kendal memanggil 50 warga Kebonagung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, untuk menjalani tes swab PCR dan urine. Kasat Narkoba Polres Kendal AKP Agus Riyanto menjelaskan puluhan orang yang menjalani tes swab dan urine ini didominasi kaum remaja.

Mereka diduga mengikuti acara pentas musik yang digelar di Desa Kebonagung, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Selasa (17/8/2021) malam.

"Tes urine ini untuk mengetahui apakah ada indikasi penyalahgunaan narkotika setelah warga ada upaya melawan petugas," ujarnya dikutip dari Tribunjateng.com, Minggu (22/8/2021).

Dikatakan Agus, hasil tes PCR dan pemeriksaan urine digunakan untuk melengkapi penyelidikan yang dilakukan Polres Kendal. Sementara itu, Kepala Desa Kebonagung, Widodo mengatakan, sebelumnya dia dan dua warganya berinisiatif melakukan tes swab antigen mandiri setelah meminta maaf ke jajaran Polsek Pegandon. Setelah itu 10 pemuda Kebonagung dipanggil di Polsek Pegandon mengikuti tes swab antigen.

"Awalnya 3 orang sudah tes swab mandiri, kemudian 10 orang tes di Polsek, hasilnya semua negatif Covid-19. Hari ini 50 orang kembali melakukan tes swab PCR," ujarnya.

Widodo memastikan, warganya yang terlibat dalam pentas hiburan itu akan kooperatif mengikuti sejumlah pemeriksaan yang dilakukan Polres Kendal. Masyarakat siap menjalani tes swab PCR guna mengetahui apakah terpapar Covid-19. Diberitakan sebelumnya, video perseteruan antara polisi dengan seseorang saat ada pembubaran pentas musik beredar luas di media sosial.Belakangan diketahui peristiwa itu terjadi di Desa Kebonagung, Kecamatran Ngampel, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, pada Selasa (17/8/2021) malam.

Polisi yang terlibat perseteruan adalah Kepala Kepolisian Sektor Pegandon AKP Zaenal Arifin. Sedangkan orang yang berhadapan dengan polisi diduga merupakan Kepala Desa Kebonagung. Kapolres Kendal AKBP Yuniar Ariefianto membenarkan adanya perseteruan tersebut. Dia mengatakan, pentas musik itu dibubarkan karena berlangsung saat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Selain itu, acara tersebut berlangsung tanpa izin dari Satgas Covid-19. Yuniar menyebutkan, kini sedang berlangsung penyelidikan atas dugaan pelanggaran aturan PPKM dari acara tersebut. Selain itu, polisi juga akan memeriksa kesehatan orang-orang yang hadir.

“Kami akan melakukan screening semua warga yang nonton pertunjukan musik,” kata Yuniar, Kamis (19/8/2021), melansir Tribunnews.com.

Widodo, Kepala Desa Kebonagung, Kecamatan Ngampel, Kendal, Jawa Tengah, yang mengamuk saat polisi membubarkan pentas musik akhirnya meminta maaf. Dia mengaku menyesal atas perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya.

"Kejadian itu, kami jadikan pembelajaran. Saya atas nama pribadi dan masyarakat yang ada di lokasi pentas musik meminta maaf kepada semuanya, termasuk bapak polisi dan petugas Satgas Covid-19," kata Widodo saat dihubungi, Jumat (20/8/2021). ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww