Home > Berita > Umum

Ogah Berobat ke Rumah Sakit karena Takut ”Dicovidkan”, Pri di NTT Ditemukan Meninggal di Kamar Kos

Ogah Berobat ke Rumah Sakit karena Takut ”Dicovidkan”, Pri di NTT Ditemukan Meninggal di Kamar Kos
Senin, 16 Agustus 2021 09:25 WIB

TIMOR TENGAH SELATAN, POTRETNEWS.com — Takut akan dicovidkan jika berobat ke rumah sakit, Rinto Nubatonis (24) pria Asal Kabupaten Timor Tengah Selatan memilih untuk di rumah saja. Padahal ia sudah tiga bulan mengalami sakit batuk yang mengeluarkan darah

Ia hanya dirawat oleh istrinya Ermina Rouk di kamar indekos di Kelurahan Naikoten, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga akhirnya Minggu (15/8/2021), Rinto Nubatonis meninggal dunia di kamar indekos tersebut.

Sang istri Ermina mengaku, telah menganjurkan suaminya untuk berobat di rumah sakit, namun Rinto menolak karena takut divonis Covid-19.

"Dia (Rinto) tidak pernah berobat di rumah sakit, padahal kondisinya parah. Dia takut kalau sampai rumah sakit nanti Covid," ujar Ermina, kepada sejumlah wartawan, Minggu siang seperti yang dilansir dari Kompas. Karena menolak, Ermina terpaksa merawat suaminya hingga akhirnya meninggal.

"Tadi pagi saat saya mau bangunkan dia untuk makan, tapi dia sudah meninggal," ujar Ermina.

Ermina, kemudian melaporkan hal itu kepada pemilik kos dan polisi. Sementara itu, pemilik kos Gerson Louro, menyebut, Rinto pernah berobat di puskesmas setempat tetapi tidak tuntas.

"Dia takut akan divonis sakit Covid-19, sehingga tidak mau berobat ke rumah sakit," kata Gerson, melansir Tribunnews.com.

Gerson pun terkejut saat mendengar informasi meninggalnya Rinto. Gerson, lantas melaporkan kejadian itu kepada polisi. Anggota Polsek Oebobo yang dipimpin Panit 1 Reskrim Aiptu Frids Sia bersama anggota SPKT tiba di lokasi kos kosan dan langsung memasang garis polisi. Petugas dari Rumah Sakit SK Lerik Kupang, juga tiba di lokasi dan langsung melakukan rapid antigen dan hasilnya negatif.

Saat diperiksa polisi dan petugas medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh Rinto. Istri dan keluarga Rinto, menerima kematian tersebut sebagai musibah dan menolak untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Jenazah Rinto kemudian dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten TTS untuk dimakamkan. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum
wwwwww