Home > Berita > Umum

Mahasiswa Kedokteran Ini Menangis saat Praktik Bedah Jenazah, Ternyata yang Dibedah adalah Sahabatnya

Mahasiswa Kedokteran Ini Menangis saat Praktik Bedah Jenazah, Ternyata yang Dibedah adalah Sahabatnya

Gambar hanya ilustrasi

Sabtu, 07 Agustus 2021 10:20 WIB

POTRETNEWS.com — Tangis seorang mahasiswa kedokteran mendadak pecah saat praktik bedah di kampusnya. Mahasiswa tersebut menangis dan meninggalkan ruang anatomi setelah mengetahui sosok kadaver yang hendak ditanganinya. Saat itu, mereka tengah mengikuti kelas Anatomi dan dibagi dalam satu kelompok berisi tiga orang untuk menangani satu kadaver.

Namun, Egbe memilih meninggalkan ruangan praktik karena seolah hatinya teriris.Dilansir BBC Senin (2/8/2021), jenazah yang hendak dibedah adalah Divine, teman Enya Egbe selama tujuh tahun.

"Kami sering pergi ke klub bersama. Ada dua lubang peluru yang bersarang di dada sebelah kanannya," papar Egbe, melansir Tribunnews.com.

Mayat yang tewas karena tertembus peluru tersebut ternyata temannya sendri. Enya Egbe masih ingat betul kejadian pada Kamis tujuh tahun silam, ketika dia berkuliah di Universitas Calabar. Mahasiswa kedokteran lainnya, Onyifo Ana juga berlari setelah Egbe, dan menemukan temannya itu terisak di luar. Ana menuturkan, kebanyakan mayat penelitian yang mereka pakai berlubang oleh peluru.

"Saya merasa bersalah saat menyadari mereka kemungkinan bukanlah kriminal," kata dia.

Dia mengungkapkan pada pagi hatinya, dia sudah melihat polisi membawa mobil berisi mayat penuh darah di luar fakultasnya. Egbe segera mengirim pesan ke keluarga Divine yang ternyata mencari di kantor polisi terdekat.Divine dan tiga temannya ditangkap saat sedang keluar.

Penemuan mengejutkan Egbe menunjukkan kurangnya kadaver bagi mahasiswa kedokteran, dan nasib orang yang ditangkap polisi. Di Nigeria, aturan saat ini menyebutkan "jasad tak bertuan" bisa diserahkan ke fakultas kedokteran jika tak ada keluarga yang mengambil. Mereka berusia antara 20 sampai 40 tahun, 95 persen di antaranya pria, dan tiga dari empat mayat merupakan warga kelas ekonomi ke bawah.

"Tidak ada yang berubah dalam 10 tahun terakhir," kata Emeka Anyanwu, profesor anatomi di Universitas Nigeria, sebagai salah satu penulis jurnal.

Menurut jurnal Clinical Anatomy, lebih dari 90 persen kadaver yang dipakai di fakultas kedokteran Nigeria adalah kriminal yang ditembak mati aparat. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum
wwwwww