Rumah Warga di Pekanbaru Disegel Tetangga karena Diduga Selingkuh, Ngakunya Sedang Isolasi Mandiri

Rumah Warga di Pekanbaru Disegel Tetangga karena Diduga Selingkuh, Ngakunya Sedang Isolasi Mandiri

Ilustrasi

Sabtu, 26 Juni 2021 20:05 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Rumah warga Pekanbaru disegel tetangga setelah digerebek selingkuh. TKP di Perumahan Pangeran Asri, Pekanbaru, Jumat (25/6/2021). Warga juga menempelkan sejumlah kertas bertulisankan, ‘Jual mobil, beli (sewa) hotel’, ‘Jangan berzina di tempat ini, *njing’, ‘Usir penjahat kelami dari rumah’, dan ‘Di sini rumah penjahat kelamin’.

“Saya maunya buka masker (si perempuan), ingin tahu wajahnya karena sering ke sini.

Penggerebekan dilakukan warga beserta Ketua RT. Saat digerebek, pemilik rumah mengaku sedang melakukan isolasi mandiri sehingga harus mendatangkan wanita untuk memasak. Wanita PNS itu mendatangi rumah selingkuhannya karena tahu temannya sedang pisah ranjang dengan istrinya karena ada cekcok.

Kedatangan wanita PNS itu ke rumah selingkuhannya diketahui warga dan warga curiga ada yang tidak beres. Akhirnya warga sekitar menggerebek rumah HBC di Perumahan Pangeran Asri, Kelurahan Pangeran, Kecamatan Kota, Jumat (25/6/2021), melansir Tribunnews.com.

Penggerebekan dipimpin Ketua RT 4, Joko bersama sejumlah warga. Kepada Joko, awalnya HBC tidak mengakui jika di dalam rumahnya tidak ada tamu perempuan seperti yang disangkakan oleh warga. Rupanya alasan itu tidak membuat warga percaya begitu saja. Akhirnya menerobos masuk ke dalam rumah dan wanita yang diduga sebagai WIL berada di kamar dalam kondisi pintu terkunci.

Setelah wanita ditemukan, HBC tak bisa mengelak dan akhirnya kabur bersama wanita itu. Joko mengungkapkan, HBC memang tengah pisah ranjang dengan isteri sahnya. Kedatangan seorang wanita ke rumah bertuliskan B6 No 6 itu telah menjadi perhatian para tetangga selama dua hari terakhir.

“Awalnya mengaku kemarin memang ada perempuan, hari ini tidak. Tetapi setelah kami temukan si perempuan, dia beralasan mendatangkan untuk memasak karena dirinya mengaku tengah menjalani isolasi mandiri,” tutur Joko kepada Surya.co.id

Kelurahan Pangeranan saat ini memang menjadi kawasan zona merah Covid-19 bersama Kelurahan Pejagan, dan Kelurahan Demangan. Namun warga memastikan, HBC bukanlah salah seorang yang tengah menjalani isolasi mandiri n. Ulah HBC membuat para tetangga geram. Pasalnya, upaya seorang ibu berusia senja untuk membuka masker WIL, dihalangi bahkan didorong HBC hingga nyaris jatuh. Keduanya kemudian kabur.

Hal itu membuat para tetangganya marah, warga kemudian menyegel pintu pagar rumah dengan lakban warna cokelat. Warga juga menempelkan sejumlah kertas bertulisankan, ‘Jual mobil, beli (sewa) hotel’, ‘Jangan berzina di tempat ini, *njing’, ‘Usir penjahat kelami dari rumah’, dan ‘Di sini rumah penjahat kelamin’.

“Saya maunya buka masker (si perempuan), ingin tahu wajahnya karena sering ke sini. Saya berpikir masih saudaranya. Kalau tidak ada tiang listrik, mungkin saya jatuh karena didorong (HBC),” ujar ibu berusia senja itu. Suasana makin memanas tatkala seorang perempuan mengenakan hijab tiba-tiba datang sambil berteriak histeris, seolah-seolah kesurupan. Ia adalah HU (36), isteri HBC. Keduanya dikarunia dua orang anak.

HU mengaku bahwa biduk rumah tangganya tengah di unjung tanduk karena kehadiran WIL dan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Namun hingga saat ini, lanjutnya, belum ada permohonan proses cerai.

“Saya masih isteri sahnya, suami (HBC) saya ada di Satpol PP, saya bekerja di Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah (Pemkab Bangkalan), dan si perempuan itu juga berdinas di Satpol PP. Katanya penegek perda (peraturan daerah), tapi kok seperti ini,” tutur HU sambil menghela napas panjang.

Tak berselang lama, tiba-tiba HBC datang.Ia langsung mendekat pagar rumah yang dipenuhi beberapa tempelan kertas dengan beragam tulisan bernada kecaman atas ulahnya. Sejumlah anggota Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Bangkalan nampak di depan rumah HBC. Warga beserta aparat kepolisian kemudian memasuki rumah HBC.

“Kenapa seperti ini, ayo bicara baik-baik,” teriak HBC. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim, Pekanbaru
wwwwww