Suara Erangan Aneh dari Kamar Pengantin Baru Menguak Peristiwa Berdarah di Aceh

Suara Erangan Aneh dari Kamar Pengantin Baru Menguak Peristiwa Berdarah di Aceh
Sabtu, 05 Juni 2021 09:11 WIB

ACEH, POTRETNEWS.com — Terungkap sudah misteri kematian pasangan pengantin baru di Aceh yang berawal dari peristiwa banjir darah di ranjang pengantin. Kematian pasangan pengantin baru ini awalnya menjadi misteri, karena sebelum ditemukan suara yang terdengar dari dalam kamar adalah suara erangan. Namun, tiba-tiba suara erangan pasangan pengantin baru mengecil dan hilang, akan tetapi suara erangan bukan erangan keenakan, namun kesakitan.

Mendengar suara erangan aneh pasangan pengantin baru itu hilang, orangtua korban memanggil pasangan pengantin baru itu, namun tidak menyahut. Ketika pintu kamar digedor, tidak juga menyahut, sehingga orangtua korban mendobrak jendela kamar pasangan pengantin baru itu.

Apa yang dilihat orangtua pasangan pengantin baru tidak disangka, terungkaplah peristiwa banjir darah di ranjang pasangan pengantin baru itu. Atas peristiwa banjir darah di ranjang pasangan pengantin baru itu, polisi pun datang melakukan penyelidikan. Pasangan pengantin baru itu diketahui bernama Abdul Karim (34) dan Kartini (34). Setelah polisi melakukan olah TKP, terungkap misteri penyebab kematian pasangan pengantin baru itu dan hasilnya menyayat hati.

Siapa sangka, kematian pengantin baru ini diduga ulah dari sang suami, Abdul Karim.Diduga Abdul Karim membunuh Kartini, istrinya lalu menyusul dengan bunuh diri. Terlepas dari ini, seusai kasus ini terjadi, juga beredar foto pesta perkawinan mereka di rumah orang tua Kartini, Senin, 24 Mei 2021. Dari undangan dan foto yang beredar melalui media sosial, seperti facebook itu, ada dua pasang pengantin yang digelar pesta perkawinan pada hari itu.

Selain Kartini dan Abdul Karim, juga ada Jonidar dengan Emi Mastura. Namun, Serambinews.com belum mengetahui bagaimana hubungan antara Kartini dan Jonidar. Artinya apakah abang atau adik kandungnya.

Barang bukti dan dugaan motif

Seperti diberitakan Serambinews.com Satuan Reskrim Polres Bireuen dan Polsek Gandapura sudah memeriksa para saksi kasus pasangan pengantin baru ditemukan meninggal dengan leher tergorok dalam kamar. Kasus menimpa pasangan yang baru dua minggu menggelar pesta perkawinan ini terjadi di kamar rumah milik orang tua Kartini di Dusun Peutuha Bahron, Desa Cot Jabet, Kecamatan Gandapura Bireuen. Selain itu, polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti atau BB.

Adapun barang bukti yang diamankan satu buah silet berbekas darah, satu unit HP merek Samsung warna putih dan satu HP merek Oppo warna purple. Selain itu, satu sachet bekas obat kuat, beberapa butir diduga obat kuat warna cokelat bentuk bulat, dan beberapa butir diduga obat kuat warna hitam bentuk lonjong.

“Barang bukti sudah disita dan diamankan ke Polres Bireuen,” kata Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat SH SIK MSi melalui Kasat Reskrim AKP Fadila Adhit Pratama SIK.

Seperti diberitakan sebelumnya pasangan suami istri (Pasutri) bernama Abdul Karim (34), asal Meureudu, Pidie Jaya dan istrinya bernama Kartini (34) asal Cot Jabet, Gandapura Bireuen ditemukan meninggal. Keduanya ditemukan meninggal dalam kondisi leher tergorong di kamar rumah orang tua Kartini di Desa Cot Jabet, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Kamis (3/6/2021) seusai Subuh. Keduanya masih pengantin baru karena baru dua minggu lalu melangsungkan pesta perkawinan.

Korban diduga pasangan pengantin yang sebelah kiri (Serambinews) Informasi diperoleh Serambinews.com sekitar pukul 05.00 WIB, orang tua Kartini bernama Hasan (66) mendengar ada suara seperti suara mengigau. M Hasan kemudian mendekati kamar anaknya yang tergolong luas itu. M Hasan kemudian mendekati pintu kamar dan menanyakan ada apa dan meminta anaknya untuk membuka kamar. Berhubung pintu kamar tidak dibuka, maka ia keluar rumah dan mendobrak jendela samping, dengan senter ditangan ia melihat banyak darah di leher suami anaknya (Abdul Karim). M Hasan bergegas memberitahukan tetangga dan keluarga lainnya.

“Saat itu saya mendengar suara seperti orang mengigau, saya ke pintu dan meminta pintu dibuka, pintu tidak dibuka, saya keluar dan merusak jendela. Ketika saya lihat saat saat menyenter, banyak darah di leher anak saya dan suami anak saya,” ujarnya.

M Hasan panik dan sejumlah warga berdatangan termasuk keluarga lainnya, setelah kamar dibuka keduanya diduga sudah meninggal dunia. Informasi musibah tersebut disampaikan kepada kepala desa dan meneruskan ke Polsek Gandapura.

“Saya mendapat informasi dari keluarga korban dan segera menghubungi Polsek Gandapura,” ujar Maulidar, Keuchik Desa Cot Jabet, Gandapura Bireuen, melansir Tribunnews.com.

Tim medis dari Puskesmas Gandapura bersama PMI Ranting Gandapura membawa keduanya yang sudah meninggal dunia dengan luka gorok di leher ke RSUD dr Fauziah Bireuen. Amatan Serambinews.com di kamar mayat, Kartini mengalami luka gorok di leher, begitu juga Abdul Karim mengalami luka hampir serupa. Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Amir Addani M Kes mengatakan, kedua korban dibawa dari Gandapura dan akan di visum oleh dokter forensik. Kedua mayat dibalut plastik di kamar mayat rumah sakit tersebut, tim dari Polsek Gandapura, Polres Bireuen sudah turun ke rumah korban dan sudah memasang police line di rumah tersebut.

Kapolres Bireuen, AKBP Taufik Hidayat SH SIK dan anggotanya serta Kapolsek Gandapura, Ipda Safrizal Ariga SH bersama anggotanya sudah turun ke rumah korban. Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat SH SIK MSi melalui Kasat Reskrim AKP Fadila Aditya Pratama SIK kepada Serambinews.com, mengatakan tim sedang melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.

"Kami sedang menyelidiki, memintai keterangan dari sejumlah saksi," ujarnya, dikutip dari Serambinews.com, Beredar Undangan dan Foto Perkawinan Sepasang Pengantin Baru yang Meninggal dengan Leher Tergorok. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww