Terungkap, Sate Pemberian Orang tak Dikenal yang Tewaskan Bocah di Yogyakarta Positif Mengandung Sianida

Terungkap, Sate Pemberian Orang tak Dikenal yang Tewaskan Bocah di Yogyakarta Positif Mengandung Sianida
Sabtu, 01 Mei 2021 19:46 WIB

YOGYAKARTA, POTRETNEWS.com — Kepolisian mengungkap rancun yang terkandung dalam bumbu sate yang menewaskan NFP (8), anak seorang pengemudi ojek online di Bantul, Yogyakarta. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi, Dinas Kesehatan DIY, bumbu sate tersebut positif mengandung racun potasium sianida.

"Hasil laboratorium, iya, positif sianida. Racunnya potasium sianida," kata Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono, Sabtu (1/5/2021), melansir Tribunnews.com.

Penelusuran di wikipedia, potasium sianida biasa disebut juga dengan kalisium sianida. Ini adalah senyawa kimia dengan rumus (KCN). Garam kristal tak berwarna yang terlihat mirip dengan gula dan sangat larut dengan air.

Menurut Wachyu, racun jenis ini mematikan. Terlebih, apabila dikonsumsi dalam jumlah besar. Ia menyebutkan, beberapa contoh yang menyerupai ada dalam kandungan potas. Racun ini biasa digunakan untuk racun ikan.

Meski kandungannya mematikan, kata dia, racun potasium sianida bisa didapat dengan mudah. Bahkan, dijual bebas juga secara online.

"Racun sianida ini juga dijual online, banyak. Dijual secara bebas," kata dia.

Titik Terang

Berkaitan dengan kasus kematian NFP, bocah malang pemakan sate beracun yang dibawa ayahnya, Bandiman, dari kiriman order offline orang misterius, Kepolisian diakuinya sudah menemui titik terang.

Menurut Wachyu, berdasarkan keterangan saksi-saksi, penerima paket, dan rekaman CCTV, ciri-ciri dari terduga pelaku sudah dikantongi. Namun, sekarang masih dalam proses pendalaman.

"Kami sudah kantongi ciri-ciri pelaku. Tapi mungkin, (pelakunya) bisa lebih dari satu orang," kata dia.

Saat ini, sudah ada lima orang saksi yang dimintai keterangan dalam kasus sate misterius tersebut. Sebelumnya, Kasatreskrim polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan, identitas dan ciri-ciri terduga pelaku pengirim makanan beracun sudah dikantongi. Artinya, tinggal menunggu waktu, Kepolisian akan segera mengamankan.

"Identitas dan ciri-ciri sudah kita kantongi. Tinggal nanti kita butuh waktu untuk mengamankan," katanya.

Diketahui, bocah berusia 8 tahun berinisial NFP asal Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, meninggal dunia, Minggu (25/4/2021) lalu. Bocah malang yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) Muhamadiyah IV Karangkajen, Sewon, Bantul itu diduga meninggal karena keracunan, setelah menyantap sate pemberian orang tak dikenal dari ayahnya, Bandiman, yang bekerja sebagai pengemudi ojek online. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww