Pisau yang Dihujamkan sampai Bengkok ke Tubuh Pelatih Pusat Kebugaran Membuat Nyawa Fardy Candra Melayang

Pisau yang Dihujamkan sampai Bengkok ke Tubuh Pelatih Pusat Kebugaran Membuat Nyawa Fardy Candra Melayang
Senin, 26 April 2021 17:14 WIB

SURABAYA, POTRETNEWS.com — Korban penusukan oleh trainer gym di Arayaa Club House, Jalan Arief Rachman Hakim Kota Surabaya, Fardy Candra (46) dinyatakan meninggal dunia oleh dokter RS Haji Surabaya. Fardy tewas setelah tujuh tusukan pisau dapur menghujam tubuhnya. Pisau itu ditusukkan oleh Eren (39) saat korban berada di pintu mobil miliknya.

Menurut keterangan Purnomo, sekuriti club house itu, penusukan terjadi di area parkiran pusat kebugaran itu. Saat itu, korban hendak masuk ke mobilnya namun disusul oleh pelaku yang langsung memiting korban dari belakang dan menghujamkan pisau dapur ke tubuh korban.

"Dari arah belakang didatangi. Terus langsung dipiting sama pelaku.

Kemudian ditusuk pakai pisau. Beberapa kali. Korban sempat teriak tolong-tolong sama berteriak kesakitan," kata Purnomo.

Korban warga Gembong Sawah Surabaya itu kehabisan darah dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Haji Surabaya.

"Benar korban meninggal dunia di rumah sakit," beber Kanit Reskrim Polsek Sukolilo Surabaya, Senin (26/4/2021).

Sementara itu, pelaku yang juga trainer gym di pusat kebugaran tersebut tak sempat kabur dari lokasi. Polsek Sukolilo yang mendapat informasi penusukan itu, langsung mendatangi lokasi kejadian. Pelaku bernama Eren (39) itu langsung diamankan polisi di lokasi.

"Saat ini masih pemeriksaan. Sementara kami dibantu tim Inafis Polrestabes Surabaya untuk lakukan olah TKP," tandasnya

Sebelumnya, seorang pria berkaus merah dengan celana pendek sport putih dan sneakers merah tampak tengkurap memegangi wajahnya. Sementara di seluruh tubuhnya nampak bersimbah darah usai ditusuk oleh seseorang. Kejadian itu terjadi tepat di depan pusat kebugaran Arayaa Club House jalan Arief Rachman Hakim Surabaya, Senin (26/4/2021) sekitar pukul 08.45 WIB.

Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Iptu Zainul Abidin membenarkan peristiwa penusukan tersebut. Akibat tusukan yang membabi buta itu, pisau yang dihujamkan pelaku ke korban sampai bengkok. Iptu Zainul Abidin menyebutkan, sebelum kejadian korban dan pelaku sempat cek cok di lantai dua lokasi pusat kebugaran tersebut. Pelaku kemudian keluar membeli pisau dapur di supermarket yang tak jauh dari lokasi.

"Pisau itu yang digunakan menusuk korban sebanyak tujuh kali. Tangan pelaku juga mengalami luka karena saking kerasnya penusukan tersebut," ujar Abidin, Senin (26/4/2021), melansir Tribunnews.com.

Hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku dendam kepada korban karena kerap dibully.

"Pengakuannya dendam karena dibully. Masih kami dalami lebih lanjut apakah ada motif lainnya," tandasnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww