Warga Dedap di Kepulauan Meranti Rela Berjalan Kaki 8 Jam demi Menolong Kolega di Desa Lain yang Mendapat Musibah

Warga Dedap di Kepulauan Meranti Rela Berjalan Kaki 8 Jam demi Menolong Kolega di Desa Lain yang Mendapat Musibah

Saf, korban jatuh dari pohon saat penangan awal di rumah almarhum Adnan, Sabtu (17/4/2021) malam.

Minggu, 18 April 2021 22:18 WIB
Junaidi Usman

DEDAPMERANTI, POTRETNEWS.com — Sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, "Hablum Minannas" misalnya menolong orang yang sedang mengalami musibah tentu semakin bernilai tinggi bagi orang yang melakukannya pada 10 hari pertama bulan Ramadhan seperti sekarang ini.

Hal ini sebagaimana Hadist Rasulullah SAW salah satunya dari Abu Hurairah RA yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda "Awal bulan Ramadhan adalah Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya 'Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka)."

Jika pada Jum'at, 16 April kemarin seorang supir travel Pakning - Pekanbaru kembali membantu sebuah kendaraan roda empat merk Honda keluar dari as jalan dan masuk lobang sehingga sasisnya kandas ke sisi aspal yang beberapa hari sebelumnya juga dialami mobil-mobil lainnya. Atas informasi yang disampaikan jurnalis media ini kepada Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Anindhita Rizal,SH,SIK mengucapkan, "Terima kasih Pak atas informasi nya," tulis Kompol Anindhita, Jum'at (16/4/2021) pukul 17.12 WIB melalui pesan WhatsApp-nya.

Lain pula pertolongan yang dilakukan oleh warga Desa Dedap Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti. Warga desa dengan ikon "Dedap Durhaka" ini rela berjalan selama 8 jam pulang pergi untuk menolong seorang warga Desa Mengkopot di kabupaten yang sama karena mengalami naas jatuh dari pohon.

Atas tindakan ini, Kades Dedap Mansur memberikan apresiasi dengan meluahkan rasa syukur di media sosial facebooknya. "Alhamdulillah,,benar benar salut dgn warga desa Dedap dalm menolong sesama tanpa memandang siapa dia dan dari mana dia,, semoga Allah curahkan Rahmat dan keberkahan utk desa kita,, Dedap bertuah....mengevakuasi korban jatuh dri pohon hutan dedap warga mengkopot...8 jam Terimakasih buk Ervi Sembiring kepala puskesmas bandul, bhabinkamtibmas, Babinsa ,pak mantri khairul dan seluruh lapisan masyarakat yg telah membantu korban,semoga di catat sebagai ibadah,aamiin...," tulis Kades Mansur dengan nama akun Wak Bayu, Sabtu semalam.

Diungkapkan Kades Mansur, antusias warganya terhadap musibah, kebakaran hutan dan lahan, orang jatuh ke laut termasuk kejadian semalam yang dialami Saf yang berumur sekitar 35 tahun warga Desa Mengkopot yang jatuh dari pohon saat mencari nafkah bersama Daus yang rela turun dari hutan menuju desa untuk mendapatkan pertolongan.

"Lokasinya memang jauh, jalan kaki selama empat jam. Jadi, warga kami perginye jam due sore, kembali ke kampung jam sebelas lewat 15 malam (23.15 WIB)," kata Kades Mansur kepada KR, Ahad (18/4/2021) siang.

Seramai 44 orang warga Dedap yang pergi melakukan evakuasi korban Saf tadi menggunakan tandu darurat "Kain Sarung". "Sampai di sungai, perjalanan satu jam perjalanan ke kampung, telah menunggu pulak warga menggunakan pompong agar korban cepat sampai di kampung. Dibawak ke rumah almarhum Adnan, korban yang tulang punggungnya keluar sehingga tidak bisa menoleh ke kiri dan kanan, kita kasih obat, infus, kasih makan dan minum. Ambulance Puskesmas Dedap yang telah steamby sejak jam tujuh tiga puluh malam pun membawa korban ke rumahnya," pungkas Kades Mansur.

Selain cepat dan tanggap warganya, Kades Mansur juga memuji tanggapnya Kepala Puskesmas Dedap, Ervi Sembiring. Tak ketinggalan, peran serta dari pihak TNI Polri juga mendapatkan pujian dan apresiasi Kades Mansur bersama masyarakatnya.

Disampaikan Kades Mansur, tindakan yang mereka lakukan hanya satu tujuan mendapatkan "Keberkahan Kampung" menjauhkan bala bencana. "Apalagi sekarang ini, pandemi Corona kan termasuk bencana, mudah-mudahan dengan (menolong sesama tadi,red) bisa terhindar (bala bencana). Alhamdulillah, tiap malam di kampung kami ini juga diadakan majelis sholawat yang akan dilaksanakan selama setahun. Tujuan lain tidak ada, untuk keberkahan kampung dan keselamatan kampung, itu aja," tutur Kades Mansur yang telah memimpin "Kampong Bunian" ini selama 6 tahun di akhir wawancara. ***

Kategori : Meranti, Umum
wwwwww