Home > Berita > Umum

Demi Dapat Sinyal untuk Belajar Daring, Para Pelajar di Perbatasan Antarnegara Ini Harus ke Pantai

Demi Dapat Sinyal untuk Belajar Daring, Para Pelajar di Perbatasan Antarnegara Ini Harus ke Pantai

Pelajar dan mahasiswa daerah perbatasan antarnegara belajar di pantai Padang Melang, Anambas, karena susah sinyal. Pelajar semangat, setelah ditinjau Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Senin (5/4/2021).

Senin, 05 April 2021 12:02 WIB

BATAM, POTRETNEWS.com — Pelajar di daerah perbatasan antarnegara susah mencari sinyal. Pelajar di Kabupaten Kepulauan Anambas ini harus ke pantai Padang Melang, untuk mencari akses informasi dan telekomunikasi. Muhammad Nabil seorang siswa SMA Negeri 1 Jemaja dan teman-temanya, tinggal di Tarempa. Cukup jauh dari pantai Padang Melang, tempat wisata yang sudah dikenal di mata dunia. Karena persoalan sinyal internet yang susah di rumahnya, Nabil dan teman-temanya mau tidak mau harus ke Padang Melang. Mereka rela menempuh jarak yang cukup jauh, dengan harapan bisa belajar secara daring.

Senin (5/4/2021) pagi, di tepi Pantai Padang Melang memang terlihat puluhan pelajar SLTA dan mahasiswa yang bergerombol, membentuk kelompok-kelompok. Mereka bukan sedang liburan atau bersantai-santai di tepi pantai. Keberadaan mereka tengah belajar secara daring, karena sinyal internet di pantai ini cukup kuat.

“Begini lah Pak nasib kami, anak pulau di daerah perbatasan antarnegara. Nak belajar secara daring susah. Karena sinyal lemot di rumah kami,” ujar Nabil saat bertemu dengan Gubernur Kepri Ansar Ahmad, yang meninjau pantai Padang Melang, Senin (5/4/2021), melansir suaraserumpun.com.

“Terima kasih Pak Gubernur, yang sudah mau bantu pembangunan BTS 4G di Jemaja. Kami memang sangat berharap Pak, agar kami bisa dengan mudah belajar selama Covid-19 ini,” kata Nabil.

Gubernur Kepri prihatin melihat pelajar dan mahasiswa di Jemaja yang memburu sinyal internet, harus ke pantai Padang Melang. Pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang memadai, masih menjadi persoalan bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan antarnegara ini.

“Untuk itu peran pemerintah daerah dan pusat sangat diharapkan, bagaimana menggesa kebutuhan dasar tentang internet dan telekomunikasi mereka bisa terpenuhi,” kata Ansar Ahmad ketika mengunjungi siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Jemaja.

Para pelajar ini, sedang menyelesaikan ujian sekolah secara daring di tepi Pantai Padang Melang Jemaja. Gubernur Kepri yang didampingi Wakil Bupati Anambas Wan Suhendra meminta seluruh pelajar dan para mahasiswa di Jemaja, tetap semangat. Meski harus pergi ke Pantai Padang Melang untuk bisa menyelesaikan pelajaran dan ujian, secara daring. Upaya itu harus dilakukan untuk sementara waktu, karena persoalan keterbatasan sinyal internet.

“Adik-adik harus tetap semangat belajar meski dalam kondisi terbatas. Saya, pak Bupati dan Pak Wakil Bupati Anambas mulai tahun ini akan mengupayakan pembangunan BTS 4G di beberapa pulau di Anambas agar adik-adik semua bisa dengan mudah belajar secara daring di rumah selama Covid 19,” ujar Ansar Ahmad.

Di Pulau Jemaja, kata Gubernur Kepri, diperkirakan ada sekitar 5 BTS 4G yang akan dibangun dari 17 BTS 4G yang dialokasikan di Anambas.

“Mudah-mudahan tahun ini bisa selesai semua sehingga adik-adik tidak perlu jauh-jauh ke Padang Melang untuk mencari sinyal internet,” harap Ansar Ahmad.

Mendengar penjelasan Gubernur Keri tersebut, Corri Oktari, seorang dari sejumlah mahasiswi UMRAH Kepri di Kabupaten Anambas merasa lega.

“Kunjungan Pak Gubernur ke Jemaja mudah-mudahan berkah bagi kami. Termasuk kami para pelajar dan mahasiswa yang selalu memburu sinyal internet ke Padang Melang,” ujar Corri Oktari menambahkan. ***

Editor:
Widya Paramitha

Kategori : Umum
wwwwww