Ucapkan Kata-Kata Perpisahan kepada Istri via Video Call, setelah Itu Pria di Kampar Ini pun Akhiri Hidupnya

Ucapkan Kata-Kata Perpisahan kepada Istri via <i>Video Call</i>, setelah Itu Pria di Kampar Ini pun Akhiri Hidupnya
Rabu, 17 Maret 2021 18:44 WIB

KAMPAR, POTRETNEWS.com — Seorang pria nekat mengakhiri hidupnya sesaat setelah berkomunikasi lewat video call dengan istrinya di Desa Kusau Makmur, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau. Korban berinisia; RS (30) mengakhiri hidup di dapur rumahnya dengan cara gantung diri. Warga sekitar rumahnya mengetahui korban gantung diri dari sambungan telepon istri korban.

Kapolsek Tapung Hulu AKP Try Widyanto Fauzal mengatakan berdasarkan keterangan istri korban, sebelum bunuh diri suaminya sempat video call dengan dirinya. Ia menjelaskan peristiwa bermula, Rabu (17/3) sekitar pukul 04.00 WIB saat korban datang ke rumah mertuanya. Sesampai di ruma mertua, pihak keluarga berencana membawa korban untuk berobat ke klinik Aris di Desa Sukaramai.

"Saat itu korban menolak karena merasa tidak memiliki penyakit, setelah itu korban kembali pulang ke rumahnya, sementara istri dan anaknya tetap berada di rumah mertuanya," jelasnya.

Sekitar pukul 08.31 WIB, korban menelepon mertuanya melalui video call. Namun panggilan video call tersebut dijawab istrinya. Dalam percakapan itu korban berkata "Aku Pergi Ya" dan saat itu terlihat korban sedang persiapan gantung diri.

"Melihat itu, istri korban mematikan Hp lalu menghubungi tetangganya bernama Ingantan Sinulingga dan Sada Prare Gurusinga yang merupakan saksi untuk meminta mereka segera datang ke rumahnya untuk mengecek suaminya yang diduga melakukan bunuh diri," jelasnya.

Sesampai di rumah korban, saksi melihat korban dalam keadaan gantung diri di dapur dan sudah tidak bernyawa lagi.

"Atas kejadian itu saksi memanggil warga sekitar, lalu secara bersama menurunkan korban saat itu juga dan kemudian mengganti pakaian korban," katanya, melansir Tribunnews.com.

Ia menjelaskan saat petugas tiba, korban sudah diturunkan dan pihak keluarga sedang mengadakan doa bersama pendeta. Dirinya menuturkan pihaknya telah melakukan olah TKP dan mengambil keterangan dari saksi-saksi. Lebih lanjut disampaikan bahwa pihak keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap korban dan kemudian membuat surat pernyataan penolakan, yang diserahkan kepada pihak Kepolisian. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Pekanbaru, Umum
wwwwww