Home > Berita > Umum

Empat Kali Menikah, Wanita Malang Ini Pernah Jadi Istri Kakek Kaya tapi Justru Disuruh Kerja Berat hingga Kakinya Digigit Ular Berbisa

Empat Kali Menikah, Wanita Malang Ini Pernah Jadi Istri Kakek Kaya tapi Justru Disuruh Kerja Berat hingga Kakinya Digigit Ular Berbisa

Ilustrasi

Jum'at, 12 Maret 2021 17:27 WIB

INDRAMAYU, POTRETNEWS.com — Seorang Kembang Desa bernama Rasminah harus menderita dalam tiga kali pernikahannya karena ia terpaksa menikah dengan pria yang tidak dicintainya. Selain menikah dengan pria yang tidak dicintai, Kembang Desa itu juga menikah pada usia dini karena himpitan ekonomi keluarganya. Rasminah menikah pada umur 13 tahun, dan saat itu ia menjadi Kembang Desa yang diharapkan jadi pendamping hidup oleh para lelaki, namun ternyata Rasminah harus jatuh ke pelukan pria renta.

Rasminah (34), mantan korban pernikahan dini sekaligus penyandang disabilitas asal Kabupaten Indramayu ini terus melakukan perlawanan. Bersama Endang Wasrinah dan Maryati, Rasminah dibantu Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Rasminah terus berjuang mengentaskan perkawinan anak di usia dini. Usaha mereka pun berhasil, setelah melakukan perdebatan alot di DPR, akhirnya revisi UU Perkawinan No.1/1974 soal usia kawin perempuan dikabulkan.

Pada tahun 2019, pasal soal usia kawin bagi perempuan akhirnya diubah dari semula 16 tahun menjadi 19 tahun. Namanya pun kini mulai dikenal banyak publik seusai mendapat penghargaan dari Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) atas prestasinya dalam upaya pencegahan perkawinan anak di Kabupaten Indramayu. Kepada Tribun, Rasminah menceritakan, ia mengalami trauma berat usai dipaksa menikah oleh orangtuanya di usia yang sangat belia, yakni 13 tahun. Rasminah ingin, cukup hanya dirinya saja yang menjadi korban perkawinan anak dan tidak ada lagi korban setelah dirinya.

"Jangan sampai ada Rasminah-Rasminah lain, cukup saya saja yang jadi korban," ujar dia saat ditemui Tribun di kediamannya di Desa Krimun, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Jumat (12/3/2021), melansir Tribunnews.com.

Rasminah menceritakan sudah menikah sebanyak 4 kali di usianya yang sekarang menginjak 34 tahun. Tak pernah ada kebahagiaan yang ia rasakan sebagai seorang istri saat menjalani rumah tangga tersebut.

"Sama sekali gak bahagia. Baru bahagia pas nikah dengan suami keempat, sekarang sudah 8 tahun rumah tangga," ujar dia.

Rasminah menceritakan, saat usianya 13 tahun, ia dipaksa menikah oleh orangtuanya dengan alasan faktor ekonomi. Ayahnya saat itu lumpuh sehingga beban keluarga dibebankan kepada sang ibu. Rasminah yang dahulunya diketahui merupakan Kembang Desa dinikahkan demi membantu ekonomi keluarga. Namun, di pernikahan awalnya itu tidak berbuah manis, baru setahun menjalani rumah tangga, ia ditinggal begitu saja oleh sang suami tanpa alasan yang jelas.

Dari pernikahan yang pertama, Rasminah dikaruniai 1 orang anak. Di usianya yang ke 15 tahun, ia bahkan kembali dinikahkan oleh orangtuanya. Ironisnya, kejadian yang sama yakni ditinggal suami kembali terulang. Saat itu, ia kembali dikaruniai satu orang anak. Berkaca dari dua pernikahan awalnya itu, Rasminah mengaku mengalami trauma yang amat berat.

Di usia yang seharusnya sibuk diisi dengan belajar di sekolah, Rasminah sudah harus mengurusi dua orang anak. Meski demikian, kejadian untuk ketiga kalinya justru mau tidak mau harus ia alami, orangtuanya kembali memaksa Rasminah menikah untuk kali ketiga. Rasminah dipaksa menikah dengan seorang kakek-kakek kaya raya.

Mereka menikah saat usia Rasminah berusia 17 tahun pada saat itu. Imbas dari pernikahan itu, kehidupan kelam pun kembali dialami Rasminah. Ia menceritakan, walau tidak mengalami kekerasan secara fisik, namun apa yang ia rasakan lebih seperti pembantu dibanding seorang istri. Berbagai pekerjaan berat mulai dari mengurus suami yang sakit-sakitan, mertua, nenek, sawah, dan lain sebagainya dilakukan sendiri. Tidak hanya itu, kejadian tidak mengenakan pun lagi-lagi harus dialami Rasminah.

Rasminah harus kehilangan kaki sebelah kanannya setalah mendapat semburan ular saat bekerja di sawah. Semburan itu, membuat kakinya membusuk, tulang pergelangan kakinya bahkan lepas begitu saja secara sendirinya. Sejak saat itu, ia harus melakukan beraktivitas berat dengan hanya dibantu sebuah tongkat untuk tetap bisa berjalan.

"Saya pisah dengan suami ketiga saya ini karena meninggal," ujarnya.

Baru pada pernikahannya yang keempat, diusianya yang menginjak 26 tahun ia baru merasakan bagaimana bahagianya menjadi seorang istri. Rasminah menikah atas keinginannya sendiri. Hal ini dibuktikan dengan bertahan lamanya hubungan rumah tangganya sekarang. Terhitung sudah 8 tahun bahtera rumah tangga ia jalani dengan sang suami.

"Total anak saya ada 5, dari suami pertama 1 anak, suami kedua 1 anak, suami ketiga 1 anak, dan suami keempat 2 anak.

Semua anak saya yang urus, suami saya sebelumnya tidak tahu kemana, ninggalin begitu saja," ujar dia.

Sebagian isi artikel berjudul " Kembang Desa Jatuh ke Pelukan Kakek, Sempat Alami Trauma, Empat Kali Menikah, Begini Nasibnya Kini " ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Rasminah, Korban Pernikahan Dini, Dipaksa Nikahi Kakek Tajir Hingga Nasibnya Kini. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum
wwwwww