Home > Berita > Riau

Ini 4 Cara Bereskan Kemiskinan di Riau ala Stafsus Wapres

Ini 4 Cara Bereskan Kemiskinan di Riau ala Stafsus Wapres

Suasana pembukaan workshop sawit yang diprakarsai DPP APkasindo.

Kamis, 25 Februari 2021 06:16 WIB
Rachdinal

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Staf Khusus (Stafsus) Wakil Presiden Republik Indonesia, Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah, KH Imam Aziz mengatakan salah satu strategi jitu menanggulangi kemiskinan adalah dengan memberikan ”kail”, selain tentunya ”ikan”.

Pernyataan itu dikemukakan Imam Aziz dalam sebuah workshop yang diprakarsai Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), di Pekanbaru, Rabu (23/2/2021).

Imam menyebut, dirinya sudah mendiskusikan strategi penanggulangan kemiskinan ini kepada Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin. ”Ini hanya istilah saja, jadi kalau hanya memberikan ’ikan’ maka itu akan sekali habis, namun kalau di kasih ’kail’ maka bisa digunakan turun-temurun,” sebutnya dalam diskusi di workshop tersebut.

Menurut dia, sebenarnya yang menjadi pertanyaan utama dari penanggulangan kemiskinan itu adalah apakah kemiskinan itu masalah ekonomi atau budaya? ”Sedangkan kita punya jawaban sebetulnya kemiskinan ini adalah masalah ekonomi,” imbuhnya.

Dia berpendapat, jika kemiskinan dianggap masalah ekonomi, maka timbul pertanyaan utama yaitu apakah indikator-indikator soal ekonomi ini?.

”Apakah kamu punya akses? Akses yang pertama adalah kemampuan atau skill dan intelektual. Yang kedua adalah apakah kamu punya akses terhadap tanah? Jadi soal penguasaan tanah ini menjadi indikator penting dalam penuntasan penanggulangan kemiskinan,” paparnya.

Imam Aziz melanjutkan, akses yang ketiga dalam menanggulangi kemiskinan ini adalah teknologi dan keempat yakni jejaring. ”Teknologi ini tentu nanti bermacam-macam ya. Kalau soal kelapa sawit ini kan tidak ada satu pun jika diproduksi akan menjadi sampah. Ini yang kita lupakan serta dibiarkan, lalu dikuasi entah sama siapa. Tapi tidak diberi kepada para santri dan petani atau masyarakat. Misalnya memberikan akses kepada petani dalam pengelolaan dengan memberikan izin mendirikan pabrik,” ucapnya.

Ia meyakini, jika semua pertanyaan itu bisa dijawab, maka tidak ada lagi permasalahan soal kemiskinan di mana pun khususnya di Provinsi Riau. Itu sebabnya Imam berharap kepada Pemerintah Daerah agar bisa menjawab hal itu.

Pada bagian lain, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini juga mengarahkan agar para santri-santri di pondok pesantren diberikan semacam pelatihan atau kursus agar mampu mengelola dan menangani soal sawit. ***

Kategori : Riau, Umum
wwwwww