"Curhat" Bupati Irwan Nasir: Kepulauan Meranti yang Punya Sagu, tapi Malaysia yang Punya Nama

Curhat Bupati Irwan Nasir: Kepulauan Meranti yang Punya Sagu, tapi Malaysia yang Punya Nama
Sabtu, 06 Februari 2021 18:15 WIB

MERANTI, POTRETNEWS.com — Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan Nasir Msi meminta pemerintah pusat fokus dan serius mendorong pengembangan komoditi sagu menjadi food industry sagu sehingga pasar produk berbahan sagu semakin luas.

Permintaan itu disampaikan Irwan saat menjadi narasumber pada focus group discussion (FGD) Akselerasi Peningkatan Tiga Kali Lipat Ekspor Komoditi Sagu serta Produk Turunannya yang digelar oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) di Jakarta.

FGD ini dipimpin Sekretaris Dirjen Perkebunan Antarjo Dikin dan dihadiri Direktur Pengolahan Pemasaran Perkebunan Ditjen Perkebunan Dedi Junaidi, pejabat dari Kementerian Perdagangan, pakar sagu Prof Bintoro, sejumlah pengusaha food industry, serta beberapa pejabat dari daerah penghasil yakni Papua dan Sulawesi Selatan.

Bupati Meranti mendampingi Kepala Bappeda Makmun Murod, Kadis Perkebunan dan Hortikultura Tengku Efendi, dan Kabag Humas dan Protokoler Rudi Hasan.

"Hampir seluruh sagu yang diekspor berasal dari Meranti. Khusus dari Meranti banyak diekspor langsung ke Malaysia dalam bentuk sagu basah. Di sana diolah menjadi food industry dengan kemasan yang menarik dan rasa yang enak," ungkap Bupati.

Dilansir dari Tribunnews.com, kondisi ini terjadi dikatakan Irwan karena pengembangan food industry di Malaysia lebih maju.

Bahkan mereka mengekspor kembali dengan nilai tambah ekonomi yang lebih tinggi.

"Jika di Papua ada anggapan sagu punya Papua tapi Meranti punya nama. Namun kami di Meranti malah ada anggapan Meranti punya sagu Malaysia punya nama," ungkap Irwan.

Untuk itulah Irwan berharap pelaku usaha food industry di tanah air lebih banyak menggunakan sagu sebagai salah satu bahan baku produk.

Dia mencontohkan banyak produk turunan yang sudah dikeluarkan pelaku industri kecil berbasis sagu di Meranti seperti mie sagu, beras analog sagu, dan gula sagu.

Bahkan Irwan menyarankan agar pihak Kementerian bisa meninjau bagaimana food industry di Batu Pahat Malaysia dalam mengolah produk turunan sagu.

"Kenyataannya sagu memiliki pasar yang sangat luas," tegasnya.

Irwan juga mengakui produk sagu Meranti terutama sagu memang dikenal luas.

Namun di Meranti sendiri susah membeli tepung sagu di pasaran secara bebas.

Hal ini karena belum dipanen, batang-batang sagu sudah dibeli pelaku usaha pengolahan sagu.

"Jika ada yang ingin beli 10 ton saja saya yakin akan antre seminggu karena produk tepung sagu di kilang-kilang sagu tersebut sudah ada yang punya," ungkapnya.

Saat ini tujuan pasar utama produk tepung sagu Meranti adalah Malaysia dan Cirebon.

Selain itu diekspor ke Korea Selatan dan Jepang.

"Untuk meningkatkan produksi sagu, kami di Meranti telah membuat kebijakan melarang tanaman sawit karena tanah di Meranti itu gambut. Untuk itu kami juga butuh program konservasi," tegas Irwan. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Meranti, Umum
wwwwww