Teriakan Minta Tolong Wanita Pemijat Membuat Pelaku Kabur tanpa Celana, Korban Terkapar juga tanpa Celana

Teriakan Minta Tolong Wanita Pemijat Membuat Pelaku Kabur tanpa Celana, Korban Terkapar juga tanpa Celana
Jum'at, 05 Februari 2021 08:20 WIB

MOJOKERTO, POTRETNEWS.com — Seorang wanita pemijat menjadi korban pembunuhan oleh seorang pria tak dikenal yang kabur dalam kondisi tanpa celana dan baju alias telajang.

Sedangkan wanita pemijat yang jadi korban terkapar bersimbah darah dan tanpa celana, sementara satu orang wanita pemijat lainnya terkapar dengan luka sabetan di bagian telingan.

Pelaku yang kabur tanpa celana dan baju sempat dilihat warga dan terdengar jeritan dari wanita pemijat yang jadi korban pelaku.

Seorang wanita pekerja terapis pijat tradisional ditemukan tewas dengan luka parah.

Jasad korban ditemukan di dalam ruangan rumah pijat di Dusun/Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Kamis (4/2/2021) sekira pukul 11.00 WIB, melansir Tribunnews.com.

Sementara pelaku pembunuhan wanita tersebut langsung kabur dengan kondisi telanjang.

Informasi dari Kepolisian menyebutkan identitas korban bernama Santi (35), asal Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk.

Korban, kata dia, dibunuh oleh pria tidak dikenal yang diduga merupakan pelanggan rumah pijat.

Korban meninggal mengenaskan dengan luka tusuk pada bagian leher dan dalam keadaan setengah telanjang, bagian bawah tubuh korban tidak mengenakan celana.

Pelaku belum diketahui identitasnya itu juga menyerang wanita bernama Tatik (47) warga Sidorejo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

Saat itu, dia berupaya menolong korban, namun pelaku membacok dengan menggunakan parang yang mengakibatkan luka sayatan pada bagian telinga kiri.

Kondisi korban Tatik sekarat, kini dalam perawatan intensif di rumah Rumah Sakit Citra Medika, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo.

Setelah melakukan pembantaian itu, pelaku kabur melarikan diri mengendarai sepeda motor Honda Beat dalam kondisi telanjang bulat dan membawa tas ransel.

Eky Dermawan (36) warga setempat mengatakan, dia mendengar jeritan wanita berteriak minta tolong yang berasal dari dalam rumah pijat.

Saat itu, ia menjaga tempat cuci motor yang jaraknya berdekatan dari lokasi kejadian langsung menghampiri sumber suara.

"Saya melihat Mbak Tatik sudah dalam kondisi terluka berdarah-darah, sedangkan pelakunya kabur lewat pintu belakang," ungkapnya.

Eky berupaya mengejar seorang pria, yang diduga kuat merupakan pelaku pembantaian yang melarikan diri menuju pintu belakang.

Namun, pelaku keburu kabur mengendarai sepeda motor ke arah jalan raya.

"Pelaku mengendarai motor Beat, tidak mengenakan pakaian yang ciri-cirinya postur tubuh tinggi usia sekitar 45 tahun," bebernya.

Menurut pengakuannya, dia bersama warga setempat menolong korban yang sekarat dan membawanya ke rumah sakit dan melaporkan ke pihak Kepolisian Polsek Jetis.

"Korban (Mbak Tatik) mengalami luka sobek di bagian telinga kiri, seperti dibacok," jelasnya.

Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Deddy Supriadi menjelaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus pembunuhan yang menewaskan pekerja terapis pijat tradisional tersebut.

Tim Inafis Polres Mojokerto telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian perkara.

"Faktanya ada dua orang wanita sebagai pemijat menjadi korban, yang satu orang meninggal mengalami luka tusuk dan satu korban luka pada bagian telinga," terangnya.

Deddy menyebut, hasil identifikasi korban meninggal karena luka tusuk di leher.

Pihaknya mengamankan barang bukti berupa sebilah parang yang diduga dipakai pelaku membunuh korban.

"Selain itu, barang bukti yang diamankan di lokasi kejadian yaitu satu celana milik pelaku dan satu buah senjata tajam (Parang).

Kami masih menyelidiki asal sajam itu dibawa pelaku atau dari tempat pijat," pungkasnya.

Dikatakannya, Anggota Satreskrim Polres Mojokerto mengumpulkan keterangan saksi dan bukti petunjuk di lokasi kejadian untuk mencari keberadaan pelaku.

Pihaknya juga telah memasang garis Police Line di lokasi kejadian perkara.

"Jenazah korban meninggal sudah dievakuasi ke RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto," tandas Deddy.

Seorang ibu di Mancak, Kabupaten Serang, Banten tak menduga putrinya yang masih ABG telah hamil tiga bulan.

Kehamilan sang anak ia ketahui dari dukun pijit.

Saat itu anak gadisnya yang masih berusia 16 tahum itu mengaku pegal-pegal dan tak enak badan.

Kemudian ibunya membawa putrinya ke dukun pijat, pada Minggu (24/1/2021)..

Setelah dielus dan diraba, si dukun pijat kaget saat ia mengetahui jika ABG tersebut telah hamil 3 bulan.

Putrinya mengaku ia digauli oleh ayah tirinya.

Tak hanya sekali, aksi cabulnya dilakukan sebanyak dua kali saat ibunya tidak berada dirumah pada bulan Oktober 2020 lalu.

Anaknya pun mengakui dan menceritakan, bahwa dirinya telah disetubuhi oleh ayah tirinya berinisial JAL (45).

Mendengar pengakuan yang tak terduga dari mulut anak gadisnya, ibu ini pun terperanjat.

Gara-gara nafsu

Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono mengatakan, pelaku sudah diamankan setelah adanya laporan dari korban.

"Pelaku sudah kita amankan. Saat ini kita masih melakukan pendalaman terkait kasus ini," kata Sigit dari keterangan yang diterima Kompas.com. Selasa (26/1/2021).

Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Arief Nazaruddin menambahkan, pelaku melakukan perbuatan cabul karena nafsu melihat anak tirinya.

Saat melancarkan aksinya, korban dibawah ancaman pelaku agar mau menuruti keinginannya.

"Ketika ibu kandungnya kerja, dicabuli di rumah anak tirinya. Tentu ada ancaman dari pelaku," tambah Arief. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww