Sok Jago! Baru Sebulan Tinggal di Palembang, Pemuda Asal Riau Sering Todongkan Pistol ke Warga Sekitar Tempatnya Indekos

Sok Jago! Baru Sebulan Tinggal di Palembang, Pemuda Asal Riau Sering Todongkan Pistol ke Warga Sekitar Tempatnya Indekos
Jum'at, 29 Januari 2021 12:05 WIB

PALEMBANG, POTRETNEWS.com — Sempat dikira merupakan pelaku begal yang melarikan diri hingga menyandera beberapa orang di kostan.

Ternyata Doni pria yang diamankan merupakan penghuni kost di Jalan Puncak Sekuning, Lorong Famili 5/Gotong Royong, Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan IB 1 Palembang.

Namun aksinya itu sudah terlanjur bikin heboh warga di Puncak Sekuning Kota Palembang.

Pasalnya saat hendak ditangkap, pelaku ini mengarahkan pistol ke arah warga dan polisi yang tiba di lokasi.

Doni tmerupakan pria 33 tahun yang menyewa salah satu kamar kost yang berada di TKP.

Dijelaskan pemilik kostan, H Yulius Caesar (67) saat disambangi di kediamannya, pelaku sudah satu bulan ini tinggal dan menyewa kostan tersebut.

Doni nama yang dikenal oleh warga sekitar merupakan warga asli Riau.

Selama satu bulan tinggal di kostan tersebut, Doni diketahui merupakan orang yang tertutup dan jarang keluar dari kamarnya.

"Dia ini keluar kalau beli rokok, kalau makan memang ada catering di sini. Dia juga jarang ngobrol sama kami dan penghuni kost lainnya," kata Yulius, Jumat (29/1/2021), Melansir Tribunnews.com.

Namun setengah bulan mengekost, Doni pulang ke Riau dikarenakan ada keluarganya yang meninggal. Hampir setengah bulan pulang ke Riau, tepatnya satu hari sebelum kejadian Doni pulang kembali ke kostannya tersebut dengan membawa motor.

Tidak diketahui siapa pemilik motor tersebut dikarenakan pada awal kedatangannya, Doni sama sekali tidak menggunakan motor.

Setelah pulang, Doni justru menunjukan gelagat aneh. Dikarenakan pada saat pulang, Doni membawa satu buah senjata api rakitan yang diselipkannya di pinggang.

"Sejak dia pulang itu mulai sering menunjukan gelagat sok hebat.

Dia juga sering mengancam penghuni kost dengan menggedor pintu dan menunjukan pistolnya, tentu ini membuat khawatir," lanjutnya.

"Sebelum magrib waktu saya masih di luar dia keluar dan menghampiri saya tidak menggunakan baju dan menyimpan pistolnya di celana.

Sempat saya pegang dan bilang kau ini bawa pistol, ketika ditanya untuk apa jawabnya untuk jaga-jaga," kata Yulius.

Dari situ untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, pemilik kostan dan ketua RT setempat langsung membuat laporan ke Polsek setempat.

Saat kejadian, pelaku juga tidak berada di luar rumah dan hanya berada di dalam kostannya.

"Setelah melapor ke Polsek pas pulang melihat polisi dari Polrestabes sudah ramai di sini, warga pun sudah ramai juga di depan," ungkap Yulius.

Saat polisi datang inilah kejadian menegangkan terjadi pelaku sempat mengeluarkan empat kali tembakan dari kamarnya yang berada di lantai 2 kostan tersebut.

"Dari pukul 22.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB, cukup lama penangkapan itu," katanya.

Bahkan barang-barang di kostan tersebut berantakan akibat penangkapan tersebut.

Kaca-kaca yang berada di kamar kost tempat pelaku tinggal pecah dan sejumlah barang ikut rusak.

Usai kurang lebih tiga jam berada di kamar kost dengan melakukan perlawanan kepada pihak kepolisian, akhirnya pelaku pun menyerah dan keluar dari kamarnya.

"Setelah itu polisi langsung menangkapnya dan membawanya ke Polrestabes Palembang.

Waktu mau dimasukkan ke dalam mobil warga sudah menunggu karena kesal dengan ulahnya tersebut," kata Yulius.

Doni terduga pelaku penodongan saat diamankan di Polrestabes Palembang, Jumat (29/1/2021)

Pengakuan Pelaku

Doni pelaku yang diduga sebelumnya melakukan penyekapan angkat bicara soal kasus yang dialaminya tadi malam.

Doni membantah melakukan penyekapan, mengaku ketakutan, saat polisi mendatangi kostan di kawasan Puncak Sekuning Kota Palembang, Sumsel.

"Tidak ada penyekapan dan penyade raan pak. Saya ini ketakutan saat ada polisi, oleh itulah saya lepaskan tembakan ke udara untuk menyuruh polisi mundur dan pulang," katanya, Jumat (29/1/2021).

Ia juga mengaku pistol yang berada dengan dirinya bukan miliknya.

Melainkan ia temukan di Lampung saat sedang mandi.

"Sumpah pak Senpi dan peluru ini saya temu di kota Lampung.

Saat itu saya sedang mandi dan melihat ada senpi dan 5 butir peluru tersebut, lalu saya ambil lalu bawa ke Palembang," kata Doni, saat ditemui di Mapolrestabes Palembang.

Saat ditemui Doni juga masih terlihat dalam pengaruh narkoba.

Ketika ditanya alasannya dirinya berada di kota Palembang, Doni menuturkan, ia hendak meneruskan sekolahnya di S2 di Kota Palembang mengambil Hukum.

"Saya ke sini ini Hendak ambil S2 pak, kuliah lagi, tapi malah seperti ini kejadiannya," ungkap dengan kepala tertunduk. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww