Home > Berita > Umum

Engineer Penerbangan Punya Ide Rancang Parasut Pesawat untuk Cegah Kecelakaan

<i>Engineer</i> Penerbangan Punya Ide Rancang Parasut Pesawat untuk Cegah Kecelakaan

Vladimir Tatarenko.

Senin, 11 Januari 2021 10:30 WIB

POTRETNEWS.com — Miris melihat seringnya terjadi kecelakaan pesawat, seorang engineer penerbangan asal Ukraina bernama Vladimir Tatarenko, punya ide merancang parasut pesawat. Dia mengklaim parasut pesawat dibuat untuk mencegah atau setidaknya meminimalkan dampak kecelakaan. 

Melansir detikcom yang mengutip dari Kyiv Post, Tatarenko mengatakan penemuannya dapat melakukan hal itu. Sistem tersebut menjamin pendaratan yang aman untuk seluruh kompartemen penumpang dan menyelamatkan nyawa semua orang.

Pesawat yang dirancangnya memiliki kapsul yang terdapat di dalam badan pesawat. Kapsul ini dapat dikeluarkan dalam hitungan detik dan mengevakuasi penumpang. Jika ada indikasi kecelakaan udara, buntut pesawat akan terbuka. Kemudian, muncul sebuah pelontar yang menembakkan parasut keluar dari pesawat dan menarik seluruh kompartemen penumpang sehingga terlepas dari badan pesawat. Dengan demikian, penumpang berada di dalam kapsul tersebut dan melayang menggunakan parasut.

Pada 2013, Tatarenko membuat visualisasi video tentang cara kerja penemuannya dan diposting di YouTube. Video tersebut tidak menarik minat banyak orang, hingga pada 31 Oktober 2015, saat terjadi tragedi pesawat Rusia jatuh di Mesir, video Tatarenko yang diposting ulang di Facebook ditonton lebih dari 18 juta orang dan dibagikan lebih dari 283 ribu kali.

"Bagaimana pilot dan co-pilot bisa selamat?," tanya salah satu netizen yang mengomentari video tersebut. Tatarenko kemudian menjelaskan bahwa mereka pindah dari kokpit ke kompartemen penumpang sebelum kapsul dikeluarkan, bersama dengan kru lainnya.

Kelemahan utama dari penemuan ini adalah, rancangan tersebut hanya dapat digunakan dengan pesawat yang memiliki pintu belakang, seperti beberapa pesawat Antonov Ukraina. Sedangkan pesawat lain akan membutuhkan renovasi besar-besaran pada bagian ekornya untuk membenamkan sistem parasut pesawat.

Selain itu, dikatakan Tatarenko, pesawat juga harus mengurangi kapasitas kursi yang bisa menyebabkan kenaikan harga tiket pesawat komersil sebesar 15%. Namun menurutnya, kenaikan harga tiket bukanlah masalah.

"Orang akan bersedia membeli tiket untuk penerbangan yang aman, meskipun harganya 15% lebih mahal," tandasnya, yakin. ***/Riau

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum
wwwwww