Setahun Menabung hingga Terkumpul Rp15 Juta, Uang Nurhaya Hancur Dimakan Rayap

KOLAKA, POTRETNEWS.com — Menabung sudah satu tahun hingga senilai Rp 15 juta, Nurhaya harus menelan kenyataan pahit karena uang yang disimpannya rusak.

Uang tabungan milik warga Kecamatan Iwoimendaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara senilai Rp 15 juta hancur dimakan rayap.

Uang tersebut merupakan hasil tabungannya selama lebih dari satu tahun untuk modal merenovasi rumahnya jadi lebih layak huni.

Nurhaya menangis, tak mengira uang yang disimpan di bawah kasurnya justru jadi santapan rayap.

Nurhaya mengaku dirinya telah mengumpulkan uang selama setahun terakhir.

Uang itu rencananya digunakan membeli material untuk merenovasi rumah.

Betapa terkejutnya Nurhaya saat melihat uang pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 miliknya sudah tidak layak pakai.

"Jadi memang saya tabung di bawah kasur supaya lebih mudah saat saya mau gunakan. Saat jumlahnya saya rasa cukup untuk beli bahan bangunan.

Saya ambil itu uang dan ternyata kondisinya sudah dalam keadaan yang tidak layak. Dimakan sama rayap itu uang," kata Nurhaya saat dihubungi, Kamis (7/1/2021), melansir Tribunnews.com.

Atas saran beberapa orang, Nurhaya membawa uang tersebut ke bank.

Dia berharap uangnya bisa ditukar dengan uang baru agar bisa digunakan bertransaksi.

Namun pihak bank tidak bisa mengganti secara penuh.

Nurhaya hanya mendapatkan uang pengganti sebesar Rp 900.000 dari uang belasan jutanya yang dimakan rayap.

Viral di Media Sosial

Kejadian yang dialami Nuryana kemudian viral di media sosial.

Videonya menangis melihat tabungannya dimakan rayap beredar luas.

Dalam Video pendek terlihat rasa kesedihan menyelimuti Nuryana, yang juga seorang janda.

Saat membongkar kantong plastik hitam yang berisikan uang simpanan Nurhaya, memang disaksikan oleh sejumlah orang.

Uang pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 sudah tidak utuh lagi.

Warga sekitar kemudian menyarankan Nurhaya membawa uang puluhan juta miliknya yang tidak utuh lagi ke salah satu bank di Kolaka untuk ditukarkan. ***

Editor:
Akham Sophian