Selawat Desa Pedekik Bengkalis, Kokohkan Silaturahmi Warga Dua Desa Juga Warga Bunian

Selawat Desa Pedekik Bengkalis, Kokohkan Silaturahmi Warga Dua Desa Juga Warga Bunian

Anak-anak Bersholawat di Dusun III Pedekik Bengkalis di malam pergantian tahun Masehi, Kamis (31/12/2020).

Jum'at, 01 Januari 2021 11:45 WIB
Junaidi Usman

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Tiga buah tenda dengan puluhan anak-anak berbaju putih terlihat duduk "Besilo" di depan alat musik perkusi lengkap dengan Kitab Berzanji di hadapannya pada Kamis malam Jum'at, 31 Desember 2020.

Tenda biru yang membentang tikar dan ambal di halaman rumah Buyamin, Ketua RT 12 RW 03 Dusun III Desa Pedekik, Bengkalis malam itu menggelar acara Sholawat Anak-anak yang dibina oleh oleh Nur Azmi warga Dusun II desa ini sejak sekitar 4 bulan lalu yaitu medio September 2020 kemarin.

Grup yang belum resmi bernama tapi Insya Allah diberi nama "Sholawat Anak-anak Mustofa" berjumlah 20 anak-anak yang masih duduk kelas 3 sampai 6 SD di Pedekik dan SD di Desa Pangkalanbatang Barat.

Dengan jadwal latihan sepekan dua kali secara bergiliran tiap Jum'at malam Sabtu dan Sabtu malam Ahad, pertama kali latihan bertempat di rumah Danuri dan selanjutnya secara bergiliran di rumah masing-masing anggota.

"Kegiatan malam ini dalam rangka upaya kita mengurangi anak-anak kita berkeliaran ke sana kemari berjalan tidak menentu di malam pergantian tahun ini. Lebih baik kami mengadakan Selawat ini. Itu saja tujuannya," kata Ketua Panitia, Rusli Hz kepada potretnews.com, 31/12/2020) malam setelah selesainya acara.

Rasa syukur panitia pelaksana diungkapkan Rusli sebab kegiatan malam itu berjalan dengan baik dan lancar, tidak hujan. "Kegiatan selawat anak-anak kami malam ini dalam perjalanan sehingga belum memuaskan bagi para undangan tapi kami sangat-sangat bersyukur karena pendidikan dan pengajaran anak-anak ini baru berjalan sekitar 4 bulan, Alhamdulillah kami sangat bersyukur. Selanjutnya, kami mengharapkan dukungan dari semua pihak sehingga anak-anak ini akan sukses di kemudian hari," harap Rusli dengan lewat wawancara singkat sebab masih akan melayani tamu untuk makan nasi berkah yang lengkap disajikan dalam satu talam.

Selanjutnya, Nur Azmi dalam kesempatan malam itu mengucapkan terima kasih kepada warga Dusun III yang telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. "Harapan kami selaku pembina majelis, mudah-mudahan kita senantiasa bersholawat kepada Baginda Rasulullah SAW. Mudah-mudahan dengan bersholawat kita mendapatkan syafaat, Amin Allahumma Amin," ungkap Nur Azmi.

Di dalam membina dan melatih anggota grup sholawat yang masih kecil ini, Nur Azmi menghadapi beberapa kendala di antaranya kekurangan alat-alat yang kurang memadai. "Kedua, ini baru perdana anak-anak ini kita kenalkan rentaknya rentak Melayu dengan Zapin sesuai dengan lingkungan kita bahwa kita adalah masyarakat Melayu. Harapan kami kepada orang tua anak-anak anggota grup ini, harus mendukung. Kemudian, dari pemerintah setempat, kecamatan dan pemerintah kabupaten harus melihat anak-anak ini karena mereka cikal bakal pengganti penerus kita sehingga mereka harus dididik dengan bersholawat yang membuat mereka tahu budi pekerti, adab terhadap orang tua, terhadap kawan-kawan dan terhadap lingkungannya," terang Nur Azmi.

Malam itu, awak media yang sengaja diundang kala acara tengah berlangsung coba ke pinggir jalan mencari tempat menatap langit di desa tragedi Perang Sosoh pada Januari 1949 silam. Langit berhias bulan nan terang pukul 22.28 WIB diselimuti awan yang perlahan berarak dari Timur Laut ke arah Barat Daya. Seketika awan hitam berhenti beberapa menit hingga pukul 22.32 WIB. Saat itu, kenangan jurnalis media ini kembali berada kala ikut dalam acara "Sholawat Beghanyut" pada Jum’at sampa Sabtu, 9 sampai 10 Oktober 2020 lepas. Hanya bisa diungkapkan tanpa bukti, alam sahaja menjadi saksi, malam nan bersahabat saat itu, hadir bersama anak-anak Bersholawat warga Bunian di sekitar lokasi acara dengan sukacita. Wallahu'Alam. ***

Kategori : Bengkalis, Umum
wwwwww