Ingin Pulang ke Malang karena tak Kunjung Dapat Kerja, Pria Ini Nekat Berenang dengan Galon dari Balikpapan Kaltim

Ingin Pulang ke Malang karena tak Kunjung Dapat Kerja, Pria Ini Nekat Berenang dengan Galon dari Balikpapan Kaltim

Dedik Purnomo ditemukan mengapung menggunakan dua galon di sekitar Teluk Balikpapan, Rabu (16/12/2020)/KOMPAS.com

Kamis, 17 Desember 2020 19:28 WIB
SAMARINDA, POTRETNEWS.com — Aksi pria ini benar-benar nekat. Dia ditemukan mengapung menggunakan dua galon di perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (16/12/2020) sore. Pria bernama Dedik (27) ini ternyata hendak pulang ke kampung halamannya di Malang, Jawa Timur, menggunakan dua galon kosong tersebut sebagai pelampung. Dua galon itu diikat jadi satu menggunakan kayu kecil.

Pria nekat itu ditemukan warga sekitar menggunakan dua galon kosong kira-kira 300 meter dari sisi darat. Warga menyangka pria tersebut tengah tenggelam.

Sebelum dievakuasi pria itu sudah mengampung selama tiga jam di laut. ”Kita dapat informasi dari warga (operator speedboat). Bahwa ada orang tenggelam. Kita koordinasi sama Polair. Kita menuju lokasi jemput pakai kapal Polair,” ungkap Kapolsek Pelabuhan Semayang Balikpapan, AKP Retno Ariani, Kamis (17/12/2020).

Ia kemudian dievakuasi dan berhasil dibawa ke sisi darat. ”Setelah kita bawa ke darat, ke kantor kita tanya-tanya dia. Katanya mau pulang ke Jawa dengan galon itu. Saya tanya emang nyampe pakai galon? Dia jawab, 'Wallahualam (hanya Allah yang tahu). Saya pengen pulang',” ucap Retno, melansir dari Kompas.com.

Dari keterangannya, pria tersebut tinggal bersama kakaknya di Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan. Namun, karena tak kunjung dapat kerja, ia merasa bersalah. Ia juga mengaku bersalah karena merasa sebagai pemicu perkelahian antara kakaknya dan istri.

”Kata dia gara-gara dia kakak dan istri sering berantam. Rasanya enggak enak gitu,” tutur Retno. Di hari yang sama tanpa sepengetahuan keluarganya, ia mengambil tiga galon dari rumah kakaknya.

Satu galon ia jual untuk beli rokok. Dua galon lainnya ia rakit menggunakan kayu kecil digabung jadi satu di dermaga Lanal Balikpapan. ”Setelah ia rakit, langsung nyemplung ke laut. Sudah tiga jam terapung sebelum kita evakuasi. Karena sorean arusnya ke darat. Jadi dia tak terlalu jauh,” terang Retno.

Saat ditemukan kondisi fisiknya normal dari cara bicara hingga pernapasan. Ia juga tak mengalami luka apa pun. ”Kemudian kita tawarkan kalau mau pulang ke Jawa kita bantu. Tapi syaratnya harus sepengetahuan keluarga. Ia lalu kita antar ke keluarganya (kakaknya),” terang dia.

Setiba di rumah kakaknya, kata Retno, menurut keterangan kakaknya, adiknya itu tersebut memiliki gejala depresi.

Dia pernah sakit dan menjalani perawatan hingga sembilan bulan. ”Ia juga sering kabur-kaburan dari rumah. Tapi kata kakaknya, nanti baik sendiri datang lagi ke rumah. Setelah kita serahkan ke kakaknya dia tidak pulang kampung. Sekarang dia sama kakaknya,” jelas Retno. ***/Riau

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Peristiwa
wwwwww