Ikuti Rakor Forum TJSP, Ketua DPH LAMR Sangat Kecewa atas Usulan Program

Ikuti Rakor Forum TJSP, Ketua DPH LAMR Sangat Kecewa atas Usulan Program

Ketua DPH LAMR Kabupaten Bengkalis, Datok Seri H Sofyan Said.

Selasa, 15 Desember 2020 19:22 WIB
Junaidi

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) yang dilaksanakan di Hotel Surya Duri, Senin (14/12/2020) kemarin, Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Bengkalis, angkat bicara.

Forum yang pada 2011 sudah dibentuk tetapi vakum, tidak berjalan ini, menurut Ketua DPH LAMR Kabupaten Bengkalis, Datok Seri H Sofyan Said.

”Jadi, kite berharap dengan adenye pembentukan Forum CSR yang baru dibentuk ini, marilah sama-sama kita efektif kan lah. Dengan adenye program CSR ini mungkin akan lebih memberikan harapan yang cerah bagi masyarakat kite. Kite berharap supaye program yang kite ajukan ialah tepat sasaran. Sebagai contoh Program Nasional Pembangunan Masyarakat (PNPM Mandiri, red). Ini kan dari masyarakat untuk masyarakat juge. Katekan lah membangun sekolah, anak-anak kite yang tidak punye pekerjaan bisa ditampung bekerja (membangun sekolah, red) di situ. Diawasi juge oleh masyarakat," kata Datok Seri H Sofyan Said kepada potretnews.com, Selasa (15/12/2020).

Masih kata Datok Seri H Sofyan Said, "Sesudah itu lagi, program Pamsimas, Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat menurut saye ini sangat tepat. Apebile musim kemarau, air yang ditampung ini kan untuk kepentingan masyarakat banyak. Jadi, maksudnye kalau program ini memang menyentuh masyarakat mungkin tidak berskala besar (menggunakan dana bayak,red) juge, mungkin di bawah dua ratus juta. Kalau pembangunan gedung PGRI sampai satu setengah miliar, itu rasenye APBD kite kan juge menganggarkan itu. Maksud kite tu, program yang diajukan itu biarlah program yang di luar yang ditanggung melalui dana APBD kite.”

Datok Seri H Sofyan Said juga menyayangkan usulan pengadaan 2 unit model pendidikan dan 2 unit mobil PGRI. "Ini untuk ape, saye bilang (dalam rakor kemarin, red). CSR ini kan tanggungjawab sosial lingkungan masyarakat. Sekagang tepat atau tidak?," kata Datok Seri dengan nada tanya.

Dituturkan Datok Seri H Sofyan Said, daripada pengadaan mobil di atas kan bisa dilakukan pelatihan bagi anak-anak tempatan. Termasuk juga pemasangan internet bagi anak TK PAUD juga menurut Datok Seri tidak tepat. Kecuali pengadaan mobil penanggulangan bencana dan pembangunan taman pintar, pelatihan penanggulangan bencana, pelatihan bagi perangkat desa, pembangunan rumah bagi korban bencana.

"Jadi, judul dengan program yang dibuat tidak sesuai," kritik Datok Seri H Sofyan Said. Ini perlu diselektifkan betullah dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bengkalis. Saye sangat menyesal nengok program yang diajukan itu. Pade intinye, kepedulian perusahaan (kepada masyarakat) sudah sewajarnye lah. Harus disingkeonkan betullah antara program yang kite ajukan dengan program APBD kite, sesudah itu program kite melalui dana CSR. Program CSR adalah kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan masyarakat. Jangan sempat masyarakat di lingkungan pabrik atau perusahaan, susah. Pade banjir die menanggung banjir, pade musim tebako masyarakat yang disalahkan, jalan ghusak masyarakat juge yang susah. Marilah kite same-same secare rasional membuat program itu betul-betul menyentuh kepade masyarakat," ajak Ketua DPH LAMR Kabupaten Bengkalis, Datok Seri H Sofyan Said.

Dia berpendapat, perusahaan bukan saja bisa menyumbangkan berupa uang dalam masa pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini, melalui Dinas Tenaga Kerja mengajukan kepada perusahaan kegiatan pelatihan untuk tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan yang ada di Kabupaten Bengkalis.

”Maksud kite, program yang kite lakukan betul-betul program yang produktif. Misalnye perusahaan membangun Puskesmas, tenaga kerja pembangunan itu diambik dari anak-anak daerah sekitar. Untuk itu kita perlu melakukan monitoring dan evaluasi supaya program itu semua terarah," kata Datok Seri H Sofyan Said di akhir wawancara seraya menyebut Motto "Perusahaan Maju Masyarakat Sejahtera, Perusahaan Bermasalah Masyarakat Menderita".

Datok Seri H Sofyan Said juga kecewa saat rakor dan musrenbang kemarin sangat minim sekali yang datang, baik undangan maupun 212 perusahaan yang diundang yang diperlihatkannya kepada wartawan media ini.

Dia mengigatkan agar pihak terkait menertibkan perusahaan-perusahaan yang belum memiliki izin. Datok juga memperlihatkan Rekapitulasi Usulan Sinkronisasi Perangkat Daerah Tanggungjawab Sosial Perusahaan (TJSP) Corporate Social Responsibiliy (CSR) kepada awak media ini.

Rakor dihadiri Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, Ruby Handoko alias Akok, Sanusi dan Nanang Haryanto da dibuka olehnPenjabat Bupati Bengkalis H Syahrial Abdi.

Melalui rakor dan musrenbang tadi, Pemkab Bengkalis mengajak: Pertama, rapat koordinasi hari ini harus menjadi media perekat sekaligus embrio gerakan pembangunan bersama antara pemerintah, perusahaan dan kelompok masyarakat lainnya. Kedua, keberadaan forum CSR harus benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

Ketiga, pimpinan dan manajemen perusahaan diharapkan dapat berperan maksimal melalui dana CSR-nya dalam mendukung program-program daerah. Keempat, secara kelembagaan forum CSR perlu menyiapkan rencana strategis sebagai flatform sekaligus arahan kegiatan.

Kelima, pembinaan secara kelembagaan diharapkan juga dari Pemerintah Provinsi Riau karena memang seluruh perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Bengkalis juga merupakan bagian dari forum CSR Provinsi Riau. ***

Kategori : Bengkalis, Umum
wwwwww