Home > Berita > Siak

Bersengketa Lahan dengan PT RAPP, Masyarakat Dayun Kabupaten Siak Sudah 8 Hari di Jakarta Mencari Keadilan

Bersengketa Lahan dengan PT RAPP, Masyarakat Dayun Kabupaten Siak Sudah 8 Hari di Jakarta Mencari Keadilan

Petani asal Kecamatan Dayun Kabupaten Siak Riau menggelar unjuk rasa di depan Patung Kuda di Jakarta, yang didampingi Hipemaari Jakarta.

Selasa, 01 Desember 2020 19:41 WIB
Rachdinal

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Sejak 22 November 2020, sebanyak lima orang petani asal Riau sudah berada di Jakarta guna mencari keadilan kepada Presiden Jokowi atas sengketa yang terjadi dengan PT RAPP.

Selain meminta keadilan kepada Presiden RI, perwakilan petani ini juga melakukan aksi demonstrasi pada Senin (30/11/2020) di depan patung kuda dan kantor pusat PT RAPP. Tidak hanya perwakilan petani saja, namun pada saat melakukan aksi, Himpunan Pelajar Mahasiswa Riau (Hipermari) yang ada di Ibu Kota Jakarta ikut juga mendampingi aksi mereka tersebut.

”Kami sudah delapan hari di Jakarta menuntut keadilan kepada bapak presiden, dan tujuan kedatangan kami ke sini adalah mewakili kurang lebih 200 orang petani di Desa Dayun, Kabupaten Siak untuk memperjuangkan lahan kebun kami yang diserobot PT RAPP seluas seribu hektar,” kata Riduan Pakpahan menjawab potretnews.com melalui sambungan telepon, Senin (30/11/2020).

Dia mengatakan, sejak tahun 1994 sampai 2012 masyarakat di Desa Dayun sudah membuka lahan sawit, dan para petani sudah melengkapi semua dokumen seperti SKT dan SKGR.

”Tidak hanya itu, para petani juga memiliki sertifikat tanah lainnya yang sudah jelas menyatakan bahwa tanah para petani legal secara hukum. Tetapi di tahun 2015 datanglah PT RAPP yang secara tiba-tiba datang dengan sebuah surat sakti menyerobot lahan kami dengan merusak kebun-kebun para petani,” tukasnya.

Selain dituding menyerobot dan merusak lahan milik para warga, Riduan juga mengaku bahwa PT RAPP melakukan intimidasi bahkan tidak segan-segan memidanakan para petani. ”Kami para petani kecil begini manalah sanggup melawan koorporasi raksasa seperti PT RAPP, Bang. Intimidasi itu datang ke kami melalui kop surat mereka bernadakan ancaman yang intinya memaksa petani untuk membongkar tanaman. Kalau tidak, akan diadukan ke pihak kepolisian,” tukasnya lagi.

Riduan mengungkapkan, dirinya dan ratusan petani lainnya sudah mengadukan permasalahan ini ke sejumlah pihak, antara lain; DPRD Kabupaten Siak hingga DPRD Provinsi Riau, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahkan sampai ke Presiden Republik Indonesia.

”Segala upaya sudah kami lakukan bertahun-tahun, namun tidak membuahkan hasil. Maka tadi kami melakukan aksi demonstrasi di depan patung kuda menuntut kepada Presiden Jokowi agar menginstruksikan Gubernur Riau, Syamsuar untuk menyelesaikan persoalan sengketa lahan antara Petani dengan PT RAPP di Kabupaten Siak dan Mendesak KLHK untuk segera memberikan sanksi atas penyerobotan dan pengrusakan lahan masyarakat yang dilakukan PT RAPP,” sebutnya.

Setelah melakukan aksi di depan patung kuda, imbuh Riduan Pakpahan, mereka juga melakukan aksi di depan kantor pusat PT RAPP dengan tuntutan mendesak PT RAPP untuk bertanggung jawab terhadap lahan yang diduga sudah dirusak dan diambil alih perusahaan.

”Kami juga mendesak PT RAPP menghentikan semua proyeknya dari tanah Dayun sampai ada kesepakatan dengan petani sekaligus menghentikan intimidasi dan pengrusakan lahan milik petani,” pungkasnya.

Terkait tudingan dari Riduan Pakpahan, berita ini membutuhkan konfirmasi lebih lanjut dengan pihak RAPP. ***

Kategori : Siak, Lingkungan
wwwwww