PIQ Bequranic Bengkalis Semakin Mantap Menuju Pesantren Modern

PIQ Bequranic Bengkalis Semakin Mantap Menuju Pesantren Modern

Suasana pelantikan santri baru dan silaturahmi akbar Pesantren Ilmu Alquran (PIQ) Bequranic Bengkalis tahun ajaran 2020/2021/ISTIMEWA

Minggu, 01 November 2020 21:40 WIB
Junaidi

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Setelah memarkir kendaraan masing-masing, seorang demi seorang wali santri pada Ahad (1//11/2020) pagi dengan mengenakan masker menuju tempat cuci tangan kemudian segera berlalu menuju barisan kursi yang disusun rapi di bawah 8 buah tenda.

Hadirnya wali santri ke pesantren Bengkalis Quran Center (Bequranic) yang beralamat di Jalan Utama RT 11 RW 03 Dusun Kampungparit, Pangkalanbatang Barat ini untuk mengikuti acara pelantikan santri baru dan silaturahmi akbar Pesantren Ilmu Alquran (PIQ) tahun ajaran 2020/2021.

Ustaz pengasuh, Ustaz Imron dalam sambutannya mengutip perkataan Imam Syafi’i. ”Saya melihat air tergenang dan rusak air itu, kalaulah air ini mengalir, air itu bersih. Mutiara itu kalau tetap di dasar laut maka tak akan beda dengan pasir, akan berharga kalau mutiara itu diambil, dibingkai diletakkan di tempat menjualnya. Samalah dengan anak kita,” tutur Ustaz Imron.

Sementara Indra Gunawan Eed PHd seorang donatur pesantren yang juga ikut saat acara pemasangan batu dinding pertama pada 2 Mei 2017 silam, dalam kesempatan itu kembali menyumbang 10.000 keping batu bata.

”Kalau saya jadi bupati maka saya siapkan dana empat miliar untuk pembangunan masjid terapung Bequranic ini. Saya punya target jika terpilih, insya Allah dua puluh orang, sepuluh di Kairo sepuluh lagi di Islamic University of Madinah hafiz 14 juz ke atas. 10-14 juz di Kairo. Yang sekolah ini bukan Bequranic saja, Nurul Hidayah boleh, tidak kite kotak-kotakkan, tenang, insya Allah,” tutur Indra Gunawan Eed.

Pimpinan Bequranic, Ustaz Suhaimi dalam sambutannya mengutip pula, Rasulullah Saw menyampaikan bahwa janganlah mempersekutukan Allah, berbaktilah kepada orang tua. Rida Allah adalah rida orang tua dan kemurkaan Allah itu dari kemurkaan orang tua.

”Makanya anak-anak di sini, sebulan sekali itu ade balik. Ini program pondok yang memang belum bisa ditawo-tawo karena kami ingin anak-anak kami juge mendapatkan nasihat dari para orang tuanya,” ungkap Ustaz Suhaimi.

Ustaz Suhaimi yang kala itu menyampaikan berbagai kabar Bequranic dengan nada canda mengundang gelak tawa hadirin, sehingga saling mengenal juga menyebutkan jika ada anak-anak berkelakuan yang kurang sopan maka penyebabnya adalah smartphone.

Selain itu, menyampaikan keinginan bersama untuk menjadikan halaman dalam bangunan pesantren sebagai ruangan serba guna atau aula termasuk tempat salat berjamaah yang juga bagi para santri tak perlu memakai sendal dan sepatu lagi.

Untuk hal ini, maka Ustaz Suhaimi membuka kesempatan kepada 300 wali santri untuk memberikan infak sedekah sebesar satu juta rupiah per orang. Selain itu, masih ada ladang ibadah yang perlu diituai yaitu pengadaan AC bagi para santri sebab pengalamannya tatkala TC MTQ nasional cabang tafsir Quran dalam bahasa Inggris di Lombok beberapa tahun lalu merasakan mudah menghafal jika tempatnya nyaman dan sejuk.

Selain mengulang berita gembira akan beberapa prestasi baik di tingkat Kabupaten Bengkalis maupun Provinsi Riau dari Bequranic yang diungkapkan Ustaz Suryadi, Ustaz Suhaimi juga menyebutkan rencana membuat pondok di lahan milik Rusdi di sisi kiri pesantren ini yang telah ada homestay dengan 4 kamar.

Pondok ini digunakan untuk wali santri yang menjenguk anak mereka, Ustaz Suhaimi juga mengulang kalimat Indra Gunawan Eed yang hadir bukan diundang tapi datang sendiri dan lepas dari kegiatan politik.

Dalam acara ini, para hadirin disuguhkan beberapa penampilan drama menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Arab juga dialog dalam bahasa Inggris yang semua pemainnya para santri yang fasih.

Kala satu drama seorang anak yang akan menjadi santri Bequranic, beberapa santri terlihat mengusap air matanya yang mengalir. Sebuah drama tentang Pe'ah yang diantar kedua orang tuanya ke pesantren yang diperankandengan apik sekali.

Kali kedua, kembali mata-mata santri meneteskan buliran air mata kala ustadah dalam drama ini memberikan nasihat kepada santrinya. Seorang wali santri dalam kesempatan itu memberikan apresiasi atas perjuangan para ustaz yang selain mengajar juga menjadi tukang bangunan pesantren tersebut, juga termasuk perjuangan para ustazah di pesantren yang dulunya bernama Pesantren Zaid bin Tsabit ini.

Kabid SMP di Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, Syafrizal dalam sambutannya pula menyampaikan bahwa pemberian dana hibah ke suatu seolah tidak bisa berturut-turut tiap tahunnya karena regulasi yang ada.

”Jadi kami ingatkan kepada bapak ibu, yang membuat permohonan itu bukan sekolahnya tapi lembaga atau yayasannya," terang Kabid Syafrizal yang juga mengimbau agar keluarga besar Bequranic tetap mempertahankan protokoler kesehatan dan membentuk Satgas Covid-19.

Didukung cuaca yang cerah meski malam harinya hujan tak membuat gundah, acara di atas berjalan lancar hingga pengucapan janji 200-an santri yang dilanjutkan Salat Zuhur berjamaah.

Hingga menjelang Asar, beberapa wali santri masih terlihat duduk makan bersama orang tua masing-masing. Termasuk beberapa keluarga asal Desa Muntai Kecamatan Bantan serta Selatbaru. ”Kumpullah duEt segerEp tu, bio cepat kite buat pondok ni,” gurau istri Rusdi yang telah menerima beberapa lembar uang pecahan 50 dan 100 ribu untuk upah chainsaw batang durian pemberian Riza Pahlefi yang juga seorang donatur yang dulu Ketua DPRD dan Wakil Bupati Bengkalis ini.

Selain Indra Gunawan Eed, Kabid Syafrizal dan ratusan wali santri juga terlihat hadir pimpinan Pondok Modern Nurul Hidayah (PMNH) Bantan, H Ahmad Pamuji, kades yang diwakili Kadus Rusli dan tentunya para ustaz/ustazah dan kira-kira 500-an santri yang duduk di pelataran keramik di depan ruang kelas. ***

Kategori : Bengkalis, Umum
wwwwww