Siswi SMP Mengaku Dicabuli 10 Pria di Berbagai Tempat; Mulai di Rumah, Bengkel sampai Semak-Semak

Siswi SMP Mengaku Dicabuli 10 Pria di Berbagai Tempat; Mulai di Rumah, Bengkel sampai Semak-Semak

Ilustrasi/INTERNET

Selasa, 20 Oktober 2020 09:21 WIB

BULELENG, POTRETNEWS.com — Kekerasan seksual dialami siswi SMP. Dia mengaku telah menjadi korban perkosaan yang dilakukan oleh 10 orang pria di lokasi yang berbeda-beda. Setidaknya ada lima lokasi yang diketahui tempat korban dirudapaksa.

Mulai dari rumah, bengkel sampai semak-semak. KOndisi korban hingga kini masih dalam perawatan dan pemulihan psikologis.

Polisi masih mendalami kasus tersebut dengan melakukan pemeriksaan pada beberapa saksi. Korban diketahui merupakan siswai kelas VII sebuah SMP di wilayah Bali.

Siswi asal Kecamatan Buleleng itu diduga disetubuhi oleh 10 orang pelaku, di lokasi dan waktu yang berbeda. Kasus tersebut hingga saat ini masih dalam tahap penyelidikan Unit PPA Polres Buleleng.

Kasubbag Humas Polres Buleleng, Iptu Sumarjaya dikonfirmasi pada Senin (19/10/2020) mengatakan, kasus dugaan persetubuhan ini terjadi sejak Ahad (11/10/2020).

Pengakuan korban, dirinya telah disetubuhi di lima tempat kejadian perkara (TKP) dengan waktu serta pelaku yang berbeda. TKP pertama terjadi di salah satu tempat di wilayah Kecamatan Buleleng.

TKP ke dua, tiga dan empat, terjadi di Desa Alasangker, Kecamatan Buleleng. ”Kejadian pertama diduga dilakukan oleh beberapa orang. Sementara kejadian kedua, tiga dan empat ini terjadi di bengkel, semak-semak dan di rumah warga dengan jumlah pelaku masing-masing satu orang. Jadi total terduga pelaku ada 10 orang dari lima lokasi kejadian.

Para terduga pelaku belum dimintai keterangan, penyidik masih fokus mendatangi sejumlah dugaan TKP itu, dan memeriksa saksi-saksi,” terangnya.

Iptu Sumarjaya juga menyebut, korban saat ini sedang mendapatkan penanganan dari psikolog dan sudah dilakukan visum.

Namun untuk hasil visumnya sendiri, belum diterima oleh pihak penyidik. Disinggung terkait kronologi awal hingga korban mendapat perlakuan tak senonoh itu, Iptu Sumarjaya mengaku belum mengetahuinya secara pasti, sebab korban masih dalam kondisi trauma.

Namun berdasarkan pengakuan orang tua korban, pelajar malang itu sempat pergi dari rumah menggunakan sepeda motor, pada Ahad (11/10) dengan alasan ingin bermain dengan temannya.

Belakangan, orang tua korban mengetahui jika sang buah hati telah menjadi korban dugaan pemerkosaan. Hingga akhirnya kasus itu dilaporkan ke Mapolres Buleleng.

”Terduga pelaku ada yang berusia di bawah 18 tahun, dan ada pula yang sudah dewasa. Ini masih kami kembangkan lagi, untuk mencari tahu kebenarannya,” jelas Iptu Sumarjaya.

Sementara terkait barang bukti yang kini telah diamankan, sebut Iptu Sumarjaya hanya berupa pakaian yang digunakan oleh korban saat kasus dugaan pencabulan itu terjadi.

Apakah ada dugaan korban jual diri?
”Belum ada mengarah kesana. Kalau pun benar (jual diri, red) mengingat korban masih di bawah umur, para pelaku tetap dijerat hukum. Sampai saat ini kami belum bisa menggali keterangan lebih lanjut, karena korban masih ditangani oleh pihak psikolog,” jawab Iptu Sumarjaya. ***/Riau

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww