Home > Berita > Siak

Tahukah Anda Asal Mula Nama Lubukdalam di Kabupaten Siak? Begini Sejarahnya

Tahukah Anda Asal Mula Nama Lubukdalam di Kabupaten Siak? Begini Sejarahnya

Plang Kantor Kepala Desa Lubukdalam di Kabupaten Siak/ILUSTRASI

Minggu, 20 September 2020 17:37 WIB
Rida Widi Anty

LUBUKDALAM, POTRETNEWS.com — Mungkin tidak banyak orang yang tahu asal mula nama Lubukdalam di Kabupaten Siak Provinsi Riau. Nama daerah ini pun tak hanya asal nama desa dan kecamatan, tapi memiliki makna khusus.

Secara geografis, batas wilayah kecamatan Lubukdalam adalah dengan Kotogasib di sebelah Utara, kemudian di sebelah Barat dengan Kecamatan Tualang, sebelah Selatan Kecamatan Kerinci Kanan, dan sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Dayun.

Dalam sebuah kesempatan Kepala Desa Lubukdalam, Abdul Golkar bercerita, dulunya daerah ini adalah kawasan transmigrasi yang terbilang maju. Dari sejumlah referensi yang diperolehnya, Lubukdalam berdiri pada tahun 1935. Nama Lubukdalam pun menurutnya memiliki sejarah.

”Lubuk yang artinya dalam, terdapat sungai yang dalam. Setiap tempat memiliki cerita sejarahnya namanya masing-masing. Lubuk artinya tumpukan air yang terdalam, seperti sungai. Misalnya ada suatu sungai yang isi airnya sangat dalam,” tutur Abdul Golkar kepada potretnews.com, belum lama ini.

Dia menyebut, lokasi lubuk (sungai) dalam dulunya memang terletak di Desa Lubukdalam, tapi seiriang pemekaran wilayah sekarang sungai tersebut terdapat di daerah antara Desa Lancangkuning (pemecahan wilayah Desa Rawangkao dan Desa Lubukdalam).

Sedangkan Kecamatan Lubukdalam merupakan kecamatan hasil dari pemekaran Kecamatan Kerincikanan dan pecahan wilayah Kecamatan Tualang yang dulunya masih berinduk ke Kecamatan Siak sewaktu masih merupakan bagian dari Kabupaten Bengkalis.

”Lubukdalam dipisah dari (Desa) Empangbaru karena adanya pemecahan wilayah. Dulunya cuma 2 desa saja yaitu Rawangkao dan Lubukdalam. Lantas dimekarkanlah desa di Kecamatan Lubukdalam menjadi menjadi 6 desa masing-masing; Empangbaru, Seminai, Sialangbaru, Sialangpalas, Rawangkao, dan Lubukdalam,” ujarnya.

Menurut dia, sungai (lubuk) dalam itu sekarang sudah menjadi bentuk parit. Lubuk tersebut masih ada namun sudah menjadi aliran sungai yang terkecil dan sudah tidak dalam lagi, sejak adanya kebun sawit yang dimiliki oleh masyarakat. *1

Kategori : Siak, Umum
wwwwww