Home > Berita > Riau

Calon Perempuan Ikut Pilkada di Sejumlah Daerah di Riau Apresiasi bagi Perkembangan Demokrasi

Calon Perempuan Ikut Pilkada di Sejumlah Daerah di Riau Apresiasi bagi Perkembangan Demokrasi

Ilustrasi/INTERNET

Kamis, 17 September 2020 18:20 WIB
Anggi Dwi Safitri

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tahapan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) 2020 yang akan dilakukan serentak di masa pandemi Covid-19.

Di Riau, sebanyak 34 bakal pasangan calon (bapaslon) yang sudah mendaftar dinyatakan lolos atau status mereka diterima untuk mengikuti pilkada. Kendati masih didominasi kaum laki-laki, namun sejumlah perempuan tercatat ikut ambil bagian dalam kontestasi demokrasi lima tahunan ini.

Adapun mereka yang mendaftar sebagai calon bupati yaitu; Siti Aisyah dan Rezita Meylani (Indragiri Hulu), serta Kasmarni (Bengkalis). Sedangkan 5 nama lagi mengadu nasib untuk posisi wakil bupati/wakil wali kota. Mereka adalah; Reni Nurita (Kabupaten Siak), Supriati (Kabupaten Indragiri Hulu), Komperensi (Kabupaten Kuantan Singingi), Sri Barat atau Iyeth Bustami (Kabupaten Bengkalis), dan Syarifah (Kota Dumai).

Di mata politisi muda Riau, Viviana Hanifa (38), keberanian para perempuan itu untuk ambil bagian dalam pilkada serentak di 9 kabupaten/kota di negeri berjuluk Bumi Lancang Kuning ini merupakan bukti bahwa perempuan sudah berani tampil di muka publik yang menunjukkan bahwa demokrasi sudah berkembang di daerah ini.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/17092020/potretnewscom_37qqh_1963.jpgViviana Hanifah (kanan) dan Reni Purba bersama begawan politik Indonesia, Akbar Tandjung dalam sebuah kesempatan/ISTIMEWA

”Ada 3 bakal calon bupati dan 5 bakal calon wakil bupati/wakil wali kota dari kaum perempuan yang ikut maju dalam pilkada tahun ini. Itu merupakan apresiasi yang sangat luar biasa bagi perkembangan demokrasi untuk perempuan," Viviana Hanifah saat dihubungi potretnews.com, Rabu (16/9/2020).

Terkait majunya dua bapaslon perempuan dari Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Bengkalis yang memiliki latar belakang yang serupa, yaitu sama-sama istri dari petahana, calon mahasiswa program doktor Universitas Brawijaya ini, punya pandangan tersendiri.

Menurut dia, dalam politik hal tersebut sah-sah saja asalkan bapaslon tersebut mempunyai kemampuan untuk memajukan daerah yang dipimpinnya. ”Tidak menjadi masalah ya, asal mereka mempunyai visi misi yang jelas dan mampu membawa ’perahu’ itu berlayar sampai ke tujuan. Karena ibarat sebuah kapal, mereka ini adalah nakhodanya,” ucap Viviana.

Dia memberikan contoh, di dalam Islam juga sudah jelas disampaikan bahwa manusia diciptakan sebagai khalifah di muka bumi ini dan tidak ada membedakan dalam hal gender. ”Tidak ada laki-laki diwajibkan menjadi pemimpin begitu pula dengan perempuan. Jadi semua itu memiliki hak yang sama," imbuhnya.

Kendati begitu Viviana menekankan, seandainya dalam proses kepemimpinan mereka dalam lima tahun ke depan membuat masyarakat kecewa dengan kepemimpinannya, itu dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat yang memilih.

”Oleh sebab itu, sebelum memilih masyarakat harus jeli, benar-benar menggunakan hak suara itu kepada calon yang benar-benar kredibel, dan mampu membawa visi misi yang lebih baik untuk daerah itu,” ujarnya.

Sedangkan mengenai peran perempuan di pasar kerja, dia menilai saat ini perempuan sudah mampu bersaing bersama laki-laki dan tidak jarang perempuan sekarang menduduki level tertinggi pada suatu perusahaan. *!

Kategori : Riau, Politik
wwwwww