Pedagang di Pasar Rumbai Pekanbaru Tetap Semangat meski Omzet tak Lagi Meningkat

Pedagang di Pasar Rumbai Pekanbaru Tetap Semangat meski Omzet tak Lagi Meningkat

Kios di Pasar Rumbai Pekanbaru yang sebagian tutup, tapi ada juga yang tetap buka/POTRETNEWS.com/RACHDINAL

Selasa, 01 September 2020 18:26 WIB
Rachdinal

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Sejumlah pedagang di Pasar Rumbai Pekanbaru Provinsi Riau terus bertahan kendati pendapatannya tidak lagi meningkat signifikan sejak memasuki era new normal.

Khusus di Kota Pekanbaru, tatanan kehidupan normal baru dimulai 9 Juni 2020 ditandai dengan terbitnya Surat Keputusan Wali Kota No: 399 tahun 2020 tentang Pemberlakuan New Normal atau Perilaku Hidup Baru (PHB) berdasarkan Surat Keputusan (SK) No: 399 tahun 2020.

Pemberlakuan PHB ini tentu menjadi berita bahagia bagi semua kalangan terkhusus pelaku usaha makro dan mikro. Akan tetapi apa yang diharapkan belum tentu pula sesuai dengan harapan para pelaku usaha. Sebab daya beli masyarakat sejak pemberlakuan PHB ini masih rendah.

Hal inilah yang membuat pelaku usaha tetap mengeluh akan pendapatannya. Maya Yuliana, pedagang baju di Pasar Rumbai ketika ditemui potretnews.com mengungkapkan, selama PSBB 3 bulan kemarin pendapatannya turun drastis karena dalam sebulan hanya meraup Rp5 juta, padahal biasanya sebelum corona mewabah pendapatan itu per bulannya bisa sampai Rp8 juta.

”Di masa pemberlakuan Perilaku Hidup Baru ini tidak ada peningkatan yang berarti, malah sekarang saya harus menghitung pendapatan 2 bulan sekali. Sedangkan sampai hari ini belum terlihat berapa total pendapatan di 2 bulan ini, karena biasanya menghitung pendapatan per bulan,” tuturnya kepada potretnews.com, Selasa (1/9/2020).

Pengakuan senada disampaikan Rahul Akbar. Pedagang barang harian ini mengaku pendapatannya di masa PHB sama sekali tak ada peningkatan. Sebelum pandemi, kata dia, biasanya yang belanja ke tokonya dalah pelaku usaha mikro seperti kantin sekolah. Namun, sejak sekolah tatap muka ditiadakan, kantin sekolah juga ikut menutup tempat usahanya.

”Pendapatan turun drastis selama PSBB kemarin, Bang. Hancur usaha kita, betul-betul sepi pembeli. Sebelum corona, biasanya per hari omzet mau sampai 4 juta rupiah. Saat penerapan new normal pendapatan mulai agak normal, karena omzet per hari bisa sampai 3 juta rupiah. Lebih baik kita berusaha terus dan bertahan daripada berharap bantuan pemerintah,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Rumbai, Toto Setiadi yang ditemui potretews.com, mengaku dirinya baru beberapa bulan menjabat di sana. Namun, dia tak menampik bahwa banyak pedagang yang mengeluh akibat menurunnya pendapatan.

Keluhan pedagang itu diketahui ketika pihaknya mengutip retribusi harian pasar. Apalagi saat ini kios di Pasar Rumbai yang beroperasi 100 kios saja dari jumlah keseluruhan kurang lebih 200 unit, disebabkan banyak pedagang yang gulung tikar.

”Saat ini yang banyak mengeluh itu pedagang kaki lima. Mereka ini yang sulit bayar uang retribusi harian. Kadang ada yang bayar cuma Rp1.000. Kalau mengacu ketentuan, tentu nilainya tidak sesuai dengan ketetapan ya, tapi harus bagaimana lagi? Kondisi memang sedang susah. Mau tidak mau hasilnya tetap kita laporkan ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru,” pungkasnya. ***

Kategori : Pekanbaru, Umum
wwwwww