Home > Berita > Umum

Tak Rela Diperkosa, Gadis Ini Melawan Berujung Dibakar Hidup-Hidup

Tak Rela Diperkosa, Gadis Ini Melawan Berujung Dibakar Hidup-Hidup

Gambar hanya ilustrasi/TRIBUNNEWS.com

Jum'at, 26 Juni 2020 09:20 WIB
POTRETNEWS.com — Kasus pemerkosaan di India seperti tidak ada hentinya. Kali ini, seorang gadis berusia 14 tahun tewas dibakar hidup-hidup karena melawan pria yang memperkosa dia. Siswi SMP itu dilarikan ke rumah sakit di Raipur pada Rabu (24/6/2020), dengan luka bakar di tubuhnya mencapai 80 persen.

Korban yang tak disebutkan identitasnya itu sempat memberitahukan siapa orang yang berusaha memperkosanya itu. Polisi menerangkan, dua pelaku menyerang si korban ketika tengah menggembala ternak di lapangan kota Bemetara, Chhatarpur, yang hanya berjarak kira-kira 200 meter dari rumahnya.

”Mereka menyerang dan berusaha memperkosa remaja itu. Tapi korban memberi perlawanan," jelas Pengawas Polisi Bemetara, Divyang Patel.

Setelah gagal menyerangnya, pelaku yang marah karena korban melawan kemudian mengambil minyak tanah dan membakar korban hidup-hidup.

Dua tersangka kabur ketika gadis itu terbakar. Tidak beberapa lama kemudian, orang tuanya menemukan dia tidak sadar dengan luka bakar di sekujur tubuh. Gadis malang tersebut kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Namun, nyawa gadis tersebut tidak dapat diselamatkan akibat mengalami luka bakar yang parah. Dikutip dari kompas.com melansir Times of India, salah satu pelaku berumur 14 tahun, dengan tersangka lainnya berusia 22 tahun dan diidentifikasi bernama Sharad Jaiswal. Patel menjelaskan, kedua pelaku ditangkap dan saat ini diinterogasi.

”Tindakan lanjutan akan ditentukan kemudian," ujar dia dikutip dari kompas.com melansir Daily Mail Kamis (25/6/2020). Sebagai catatan, kekerasan terhadap kaum perempuan di India terhitung sangat mengerikan.

Berdasarkan data dari pemerintah, terdapat 40.000 kasus pemerkosaan yang terdeteksi di Negeri ”Bollywood” pada 2016 lalu, seperti dikutip dari kompas.com.

Pada 2018, pemerintah India yang berada di bawah tekanan publik menyetujui hukuman mati untuk pelaku pemerkosaan, terutama bocah di bawah 12 tahun. Aktivis menyatakan, 40.000 kasus yang dilaporkan hanyalah puncak gunung es. Diyakini masih banyak kasus yang belum muncul ke permukaan. ***

Editor:
A Roni

Kategori : Umum
wwwwww