Desa Munsalo dan Kopah di Kuansing Kini bak Freeport

Desa Munsalo dan Kopah di Kuansing Kini bak Freeport

Gambar hanya ilustrasi, tidak terkait dengan berita.

Minggu, 10 Mei 2020 19:23 WIB
Kasmalinda

KUANSING, POTRETNEWS.com — Kendati sering dirazia karena tak memiliki aspek legalitas dan merusak lingkungan, penambangan emas tanpa izin (PETI) dengan alat berat ternyata tetap marak di beberapa desa di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

Saat ini aktivitas PETI bisa dilihat di sekitar Desa Munsalo dan Kopah, yang masuk wilayah Kecamatan Kuantan Tengah. Lokasi tambang emas ilegal itu berada di tengah permukiman dan membuat resah penduduk setempat.

Kegiatan tambang di kawasan itu sering jadi bahan bercanda antarwarga. Istilah mereka, Desa Munsalo dan Kopah sekarang sudah seperti Freeport (maksudnya PT Freeport Indonesia yang menambang emas di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua).

Keresahan warga bukan saja disebabkan bunyi mesin yang mengganggu kenyamanan, tetapi juga membuat air sungai keruh dan tercemar. Itulah sebabnya, masyarakat berharap aparat kepolisian turun ke lapangan untuk menghentikan PETI demi menjaga kelestarian lingkungan.

”Desa Munsalo dan Kopah secara umum sudah rusak akibat dari PETI yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab. Kami berharap Bapak Kapolres Kuansing menurunkan personel untuk melakukan razia baik di sungai maupun di daratan,” kata seorang warga, Ahad (10/5/2020) siang, sembari mewanti-wanti agar namanya tidak ditulis oleh media ini.

Sumber menyebut, selama ini para penambang emas ilegal selalu berdalih kegiatan itu terpaksa mereka lakukan lantaran tidak ada jalan lain untuk mememenuhi kebutuhan ekonomi keluarga disebabkan harga karet murah.

”Kalau alasannya adalah soal kebutuhan ekonomi, tentu yang bisa memberi jawabannya adalah pemerintah daerah. Kami yakin Pak Bupati tak menginginkan ada warganya yang kelaparan,” pungkas sumber tadi. ***

Kategori : Kuansing, Umum
wwwwww