Bupati Kuansing Ikuti Rakor via Konferensi Video bersama Kementerian Keuangan Terkait Refocusing dan Realokasi APBD

Jum'at, 17 April 2020 23:56 WIB
Redaksi
bupati-kuansing-ikuti-rakor-via-konferensi-video-bersama-kementerian-keuangan-terkait-refocusing

TELUKKUANTAN, POTRETNEWS.com — Bupati Kuantan Singingi (Kuansing, Riau, Mursini mengikuti rapat koordinasi (rakor) via konferensi video (video conference/vidcon) bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Sosial, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan pejabat terkait, Jumat (174/2020) di ruan multi media kantor bupati.

Vidcon diikuti gubernur, wali kota, bupati serta pimpinan DPRD se-Indonesia ini terkait refocusing dan relokasi APBD tahun 2020. Saat rakor via daring, Mursini didampingi Wakil Ketua I DPRD Kuansing Zulhendri beserta sejumlah pejabat terkait.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof. H. M. Tito Karnavian, Ph.D memaparkan terkait rasio alokasi anggaran penanganan Covid-19.

Dijelaskan Mendagri, alokasi anggaran penanganan Covid-19 berjumlah 56,57 triliun. Alokasi tersebut terdiri dari 3 pos alokasi yakni, penanganan kesehatan sebanyak 24,10 triliun atau 42,60% dari total alokasi anggaran, penanganan dampak ekonomi berjumlah 7,13 triliun atau 12,60% dan penyediaan jaringan pengaman sosial berjumlah 25,34 triliun atau 44,80%.

Pada APBD induk jumlah BTT meningkat setelah mengalami refocusing yakni 842,93% menjadi 24,74 triliun dari jumlah awal BTT APBD induk 2020 2,94 triliun.

”Kita harus lebih serius lagi melakukan refocusing dan realokasi ini, karena kecepatan penularannya sangat tinggi, terlalu cepat dan kita lihat 34 provinsi semua sudah terdampak, jadi perlu kita waspadai,” harap Tito.

Sementara itu Kementerian Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan outlook APBD 2020 berdasarkan Perpres 54/2020 mengalami penurunan dari yang dianggarkan sebelumnya.

”APBD 2020 yang diperkirakan tadinya 1238 triliun yang ditransfer ke daerah serta pendapatan lainnya, akan mengalami penurunan sebesar 228,5 triliun, ini artinya hanya akan terealisir sebesar 19.95 Triliun Rupiah,” terang Sri Mulyani.

PAD turun 34% terdampak dari pelemahan ekonomi dan pembatasan aktivitas. Transfer ke daerah turun 94,2% dialihkan untuk penanganan Covid-19 secara terpusat.

Belanja pegawai dari dari APBD awal 2020 sebesar 442, 27 triliun menjadi 360, 38 triliun, Belanja barang atau jasa dari 320,91 ke 154,67 triliun, Belanja modal dari 236,46 ke 122,14 triliun. ”Bila langkah-langkah yang kami sampaikan tadi dilakukan, maka secara total seluruh daerah sebetulnya akan mendapatkan 94, 39 triliun,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa belanja pegawai, barang atau jasa, modal perlu upaya penghematan. ***

wwwwww