Home > Berita > Umum

Selama Dua Pekan Perkuliahan di Umri Berlangsung secara Daring

Selasa, 17 Maret 2020 06:23 WIB
Muhamad Maulana
selama-dua-pekan-perkuliahan-di-umri-berlangsung-secara-daringRektor Umri Mubarak (baju merah jambu) didampingi petinggi universitas dan fakultas memberi keterangan pers.

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Perkembangan terkini penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di Tanah Air, disikapi Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) dengan mengambil sejumlah keputusan strategis sebagai upaya pencegahan di kalangan civitas akademika.

Menurut Rektor Umri Dr Mubarak, Senin (16/03/20), keputusan meniadakan kegiatan pelayanan dan pengajaran selama dua pekan setelah mendengarkan pernyataan presiden tentang antisipasi penyebaran virus corona.

”Kemudian memperhatikan dan menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan,” kata Mubarak didampingi para wakil rektor, dekan, wakil dekan dan para dosen kepada wartawan.

Dia menjelaskan, meski meniadakan kegiatan di dalam kampus, semua kegiatan pelayanan dan pendidikan tetap berjalan seperti biasa. ”Sistem pembelajaran tatap muka antara dosen dan mahasiwa dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh atau perkuliahan secara online. Demikian juga dengan pelayanan administrasi, seminar proposal dan aktivitas nonakademis, dilaksanakan dengan sistem online,” ujarnya.

Sistem online tersebut, sambung Mubarak, memungkinkan dilakukan karena sejak beberapa pekan sebelumnya Umri sudah merancang 4 sistem layanan penunjang kegiatan akademik maupun non akademik yakni; Sipatu (Sistem Layanan Akademik Terpadu) online, Sijamu (Sistem Penjamin Mutu) online, Siratu (Sistem Seminar Terpadu) online serta Silat (Sistem Layanan Terpadu) online.

Selama pemberlakuan lockdown, kata rektor, Umri akan melakukan pencegahan Covid-19 dengan cara melakukan mitigasi terhadap civitas akademika untuk memastikan apakah ada yang terinfeksi corona atau tidak.

”Areal kampus juga akan disterilisasi dengan disinfectan, kemudian setiap fakultas akan disiapkan thermal scanner, dan hand sanitizer bagi civitas akademika yang nantinya datang ke kampus,” ujarnya.

Terkait pelaksanaan, wisuda yang semestinya diadakan pada 4 April 2020 mendatang, pihak Umri juga memutuskan untuk menunda sampai waktu yang belum ditetapkan. Meski begitu, kata Mubarak lagi, di tanggal 4 April tersebut, wisudawan/i yang prosesi wisudanya tertunda tetap dapat mengambil ijazahnya di prodi masing-masing.

Dalam kesempatan itu, Mubarak juga mengungkapkan, Umri juga sudah memproduksi produk hand sanitizer sendiri. Produk tersebut dikerjakan oleh Fakultas MIPA dan Kesehatan Umri. ”Hand sanitizer itu sendiri dibuat hanya dalam waktu satu hari saja oleh dosen Prodi Kimia, Rahmadini Syafri bersama sejumlah mahasiswa Prodi Kimia. Untuk saat ini tidak kita perjualbelikan. Tapi ke depannya kita juga berencana mengujinya di BPOM agar bisa dipasarkan di luar kampus,” tandasnya. ***

Kategori : Umum
wwwwww