Karyawan Perusahaan di Riau Ditemukan Jadi Mayat di Jambi, Hilang Kontak sejak 3 Maret setelah Kabarkan Dirinya Sedang Istirahat di Kampar

Karyawan Perusahaan di Riau Ditemukan Jadi Mayat di Jambi, Hilang Kontak sejak 3 Maret setelah Kabarkan Dirinya Sedang Istirahat di Kampar

Korban Haryo Suryadi Putra yang dicari pihak keluarganya melalui media sosial. (ANTARA/POLAIRUD POLDA JAMBI)

Sabtu, 07 Maret 2020 16:20 WIB

JAMBI, POTRETNEWS.com — Seorang karyawan sebuah perusahaan di Pekanbaru, Riau, Haryo Suryadi Putra (33) ditemukan mengapung di Sungai Batanghari dekat intake PDAM di kawasan Pulau Pandan, Kota Jambi.

Anggota Reskrim Polresta Jambi masih melakukan penyelidikan atas kematian pemuda yang tercatat sebagai warga Lubukbegalung, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.

Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Suhardi Hery Heryanto saat dikonfirmasi, Sabtu mengatakan kepolisian masih belum bisa berkomentar banyak terkait kasus itu karena masih melakukan penyelidikan atas jenazah karyawan Agung Automal Pekanbaru, Riau pada Jumat (6/3).

SIMAK:

* Ditreskrimsus Polda Riau Mulai Selidiki Dugaan Pembengkakan Anggaran Publikasi DPRD Kota Pekanbaru Rp21,5 Miliar

* Warga Desak Pembangunan PMKS Anak Perusahaan Asian Agri di Indragiri Hulu Dihentikan

Korban Haryo dikabarkan hilang kontak sejak Selasa lalu (3/3), saat itu dia sedang dalam perjalanan dari Padang ke Pekanbaru dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Nmax.

Haryo yang saat perjalanan tersebut mengenakan baju kaos merah disebutkan terakhir kali melakukan kontak telepon pukul 21:12 WIB, pada Selasa malam (3/3) dan saat itu, Haryo mengabarkan jika dirinya sedang berhenti beristirahat di sebuah warung sebelum daerah Bangkinang, Kampar, Riau dan setelah itu keluarga kehilangan kontak hingga jenazahnya ditemukan.

Kuat dugaan Haryo merupakan korban aksi kejahatan. Bahkan ada dugaan jenazah Haryo sengaja hendak ditenggelamkan di Sungai Batanghari dan dugaan ini diperkuat dengan barang bukti yang ditemukan pihak kepolisian di sekitar lokasi penemuan jenazah Haryo.

Salah satunya adalah tas ransel warna hitam yang berisikan tiga buah batu bata. Tiga buah batu bata dalam tas ransel tersebut diduga dijadikan alat pemberat untuk menenggelamkan jenazah Haryo di Sungai Batanghari. Sementara itu, sepeda motor Yamaha Nmax yang dikendarai Haryo dari Padang ke Pekanbaru hingga saat ini juga tidak diketahui keberadaannya. ***

Berita ini telah terbit di antaranews.com dengan judul ”Polisi selidiki mayat ngapung di Sungai Batanghari”

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Pekanbaru, Hukrim
wwwwww