Miris, Tunggakan Biaya Bikin Ijazah Anak Keluarga Kurang Mampu di Riau Ditahan Sekolah

Miris, Tunggakan Biaya Bikin Ijazah Anak Keluarga Kurang Mampu di Riau Ditahan Sekolah

Ilustrasi. (INTERNET)

Senin, 10 Februari 2020 21:50 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Adanya tunggakan biaya pendidikan sejumlah pelajar di SMA dan SMK mengakibatkan tertahannya ijazah masih menjadi persoalan di Riau, khususnya Pekanbaru.

Wakil rakyat di DPRD Riau menyayangkan kebijakan kepala sekolah yang menahan ijazah siswa SMA dan SMK yang sudah lulus.

Meski sudah menjadi perhatian publik, namun sejauh ini belum ada itikad baik dari pihak sekolah untuk menyerahkan ijazah tersebut kepada siswanya yang sudah lulus.

Anggota Komisi V DPRD Riau, Kasir, Senin (10/2/2020) mengungkapkan, jumlah ijazah yang ditahan kepala sekolah di SMA dan SMK negeri di Kota Pekanbaru mencapai ratusan.

Meski pihaknya sudah menyampaikan persoalan ini ke Dinas Pendidikan, namun pihak sekolah tetap bersikukuh menahan ijazah siswanya. Karena ada tagihan yang belum dilunasi oleh siswa tersebut.

”Jumlahnya di Kota Pekanbaru saja itu mencapai ratusan. Itu baru di Pekanbaru. Tapi kalau untuk seluruh Riau kita belum dapat datanya. Kita sudah sampaikan ke Kadisdik dan sudah disampaikan ke kepala sekolah. Tapi kepala sekolah tetap saja menahan ijazah siswanya dengan dalih masih ada utang atau tagihan yang belum dilunasi," kata politisi partai Hanura Dapil Kota Pekanbaru ini.

Sementara mereka yang tidak bisa mengambil ijazah ini ada yang berasal dari keluarga kurang mampu. Menurut Kasir, anak-anak kurang mampu sesuai Permendikbud itu seharusnya menjadi tanggungjawab negara melalui program wajib belajar 12 tahun.

”Kalau sudah wajib belajar 12 tahun harus persoalan ini tidak terjadi, apalagi mereka dari keluarga yang tidak mampu. Tapi nyatanya kan kepala sekolah tetap menahan ijazah itu," ujarnya.

Bahkan sejumlah orang tua sudah melaporkan kasus ini ke Ombudsman Perwakilan Riau. ”Kami minta Kadisdik, Kabid SMA dan SMK, serta kepala sekolah agar membantu masyarakat. Karena saya yakin kalau mereka ada uang itu dibayar. Tapi kalau tidak ada uang gimana mau dipaksakan," ucapnya.

Pihaknya meminta persoalan ini segera diselesaikan. Sebab jika dibiarkan berlama-lama kasus ini akan melebar dan muncul ke permukaan yang berdampak terhadap citra Gubernur Riau.

”Kalau tidak segera diselesaikan, nama baik gubernur nanti jelek juga jadinya. Masak gubernur mengurus ini saja tidak bisa, bagaimana mau mengurus yang lain," kata Kasir.

Jika persoalan ini tidak juga ada penyelesaian dalam beberapa hari ke depan. Pihaknya akan memanggil seluruh kepala sekolah, hingga Kepala Dinas Pendidikan untuk datang ke kantor DPRD Riau dan menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi. Termasuk mendata kembali berapa total ijazah yang ditahan. Kemudian masalah apa saja. Setelah itu barulah dicarikan jalan keluarnya.

”Rencananya minggu depan kita akan panggil seluruh kepala sekolah, baik SMK maupun SMA negeri. Kabid-kabidnya juga akan kita panggil, nanti kita minta keterangannya,” pungkasnya. ***

Berita ini telah terbit di tribunnews.com dengan judul ”Alamak! Masih Ada Sekolah di Riau yang Tahan Ijazah Siswa. Sebut Siswa Masih Ada Utang”

Editor:
Akham Sophian

wwwwww