Home > Berita > Siak

Warga Tanjunglayang Siak Dimintai Uang Rp2,2 Juta untuk Biaya Pasang Listrik 900 VA

Warga Tanjunglayang Siak Dimintai Uang Rp2,2 Juta untuk Biaya Pasang Listrik 900 VA

Ilustrasi. (TRIBUNNEWS.com)

Selasa, 12 November 2019 20:40 WIB
Sahril Ramadana

SIAK, POTRETNEWS.com - Sejumlah warga Tanjunglayang di Kampung Tanjungkuras, Kecamatan Sungaiapit, Kabupaten Siak, Riau, mengeluhkan besarnya biaya pemasangan listrik baru.

Mereka dikenakan sebesar Rp2,2 juta untuk pemasangan listrik berkapasitas 900 volt ampere (VA).

Sedikitnya ada 200 kepala keluarga (KK) yang bakal dipasang jaringan listrik di sana. Pemasang listrik ini sudah dimulai sejak pekan lalu.

Seperti yang dirasakan Ismail (45). Lantaran mahalnya biaya pemasangan, dirinya harus berpikir ulang. Dia mengaku keberatan mengingat pekerjaan yang digeluti hanyalah bertani dengan penghasilan tak menentu.

”Setahu saya ini listrik masuk desa program pemerintah pusat untuk daerah yang belum teraliri listrik. Tapi biaya pasangnya sangat mahal. Kalau begitu, ini bukan membantu masyarakat, melainkan memberatkan masyarakat. Untuk makan saja sudah susah. Apalagi untuk mengeluarkan biaya pasang listrik,” tutur Ismail kepada potretnews.com, Selasa (12/11/2019).

Selama ini, kata dia, warga setempat hanya mengandalkan penerangan melalui genset dengan membayar bulanan. Ismail mengaku tidak mengetahui bagaiman prosedur untuk memasang listrik baru, termasuk besaran biaya sesuai ketentuan.

”Manalah tahu saya prosedur dan ketentuan harganya, pak. Tapi setahu saya, yang namanya listrik masuk desa itu tak besar biayanya. Itu pernah saya lihat di tv,” ujarnya.

Penghulu Kampung (Kades) Tanjungkuras, Haris juga membenarkan bahwa listrik yang tengah dipasang di kampungnya merupakan listrik masuk desa dan ”dibanderol” seharga Rp2,2 juta. Dia mengaku, tidak mengetahui siapa pihak yang menentukan harga tersebut.

”Yang memasang memang pihak ketiga. Bukan PLN langsung. Tapi masyarakat membayarnya ke PLN. Lebih kurang 90 KK yang sedang dipasang. Soal sudah selesai atau belum, saya tak tahu," katanya saat dihubungi potretnews.com melalui telepon seluler.

Manajer PLN Siak Bantah Terima Duit Rp2,2 Juta
Manajer PLN ULP Siak, Heru Triwibowo membantah pihaknya telah menerima uang Rp2,2 juta untuk pemasangan jaringan listrik di Tanjunglayang.

Dia menyebut, pihaknya hanya membebankan biaya Rp1 jutaan untuk pemasangan KWH berkapasitas 900 VA tersebut. ”Kalau duit yang ke PLN hanya Rp 1 juta saja. Pembayarannya pun via online. Setelah mereka bayar, baru KWH-nya dikeluarkan,” ucap Heru menjawab potretnews.com.

Heru mengakui, pihaknya memang menunjuk langsung perusahaan yang memasang jaringan di sana. Namun, perusahaan yang ditunjuk tadi hanya untuk membangun jaringan dan memasang KWH.

”Kalau pemasangan instalasi dan Sertifikat Layak Operasi (SLO) tergantung warga. Kalau perusahan yang kita tunjuk tadi disuruh, itu hak merekalah. Intinya, bukan kita yang nyuruh,” kata dia.

Heru juga mengatakan, pemasangan listrik di Tanjunlayang bukan program listrik masuk desa atau LisDes. Pemasangan listrik di situ murni dari hasil pengajuan pemerintah kampung ke PLN ULP Siak.

”Jadi semua pemasangan umum. Tak ada warga yang masuk data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Kalau masuk data itu, tentu dibayar hanya setengah ke PLN. Misalnya tadi pemasangan jaringan dan KWH 900VA sebesar Rp1 juta, warga hanya membayar ke PLN Rp500 ribu. Tapi di sana semua umum,” ungkapnya.

Heru tak menampik duit Rp2,2 juta tadi terlalu besar untuk biaya pemasangan KWH 900 VA. Menurutnya, uang segitu bisa memasang KWH 1300VA. ”Kalau harga segitu sebenarnya yang 1300 VA plus instalasi. Artinya sudah komplit semua. Tidak logis lah segitu. Ke mana (mengalir) uangnya ya?” tanya Heru.

Berkali-kali dia menegaskan kalau dirinya tidak mengetahui soal besaran duit yang dikeluarkan oleh masyarakat tersebut. ”Tapi nanti saya tanya dulu sama pemerintah kampung. Saya juga heran kalau segitu,” ucapnya. ***

Kategori : Siak, Umum
wwwwww